AliarchamAliarcham (s.1901-1933) adalah seorang ketua partai Sarekat Islam dan Partai Komunis Indonesia, aktivis dan teoretikus Hindia Belanda.[1][2] Ia ditangkap oleh otoritas Belanda pada 1925 dan diasingkan ke kamp konsentrasi Boven-Digoel, di mana ia meninggal pada tahun 1933.
Menjadi Hoofdbestuur PKIAliarcham diangkat menjadi ketua umum/Hoofdbestuur PKI menggantikan ketua sebelumnya, yaitu Winanta yang ditangkap oleh pemerintah kolonial. Aliarcham yang saat itu merupakan tokoh kaliber tinggi di dalam kepengurusan PKI akhirnya ditunjuk untuk melanjutkan kepengurusan. Sarekat RakyatAliarcham dikenal sebagai salah satu teoretikus PKI paling berpengaruh dalam sejarah partai, bahkan dapat disetarakan dengan Alimin dan M.H. Lukman. Gagasan Aliarcham yang paling terkenal adalah konsepnya mengenai pemisahan Sarekat Rakjat dan kepengurusan PKI. Sarekat Rakjat berasal dari organisasi-organisasi massa yang saat itu bersimpatik dengan PKI, walau anggota SR bukanlah anggota tetap PKI, tapi mereka berhak memberikan perwakilan ke dalam kongres PKI sebanyak 1 hingga 3 orang. KejatuhanUsulan Aliarcham berkali-kali ditentang oleh golongan yang lebih progresif seperti Sardjono dan Boerhanoedin. Akhirnya pada 10 Desember 1924 Sardjono berhasil menggeser kekuasaan Aliarcham dengan menjadikan dirinya sebagai ketua dalam kongres PKI. Sardjono menganggap bahwa Aliarcham terancam akan ditangkap oleh pemerintah kolonial. Tebakan Sardjono tersebut ternyata terbukti, dan Aliarcham ditangkap oleh pihak kolonial pada Januari 1925, kurang dari sebulan setelah ia digantikan oleh Sardjono.[3] Ia diasingkan ke kamp pengasingan Boven Digoel dan wafat disana pada tahun 1933. Referensi
|