Ali Baba Bujang LapokAli Baba Bujang Lapok adalah sebuah film komedi musikal Melayu yang diproduksi di Singapura. Film ini dibuat dalam format hitam putih tanpa warna, dan diarahkan oleh pengarah P. Ramlee pada 31 Januari 1961. TriviaFilm ini didasarkan pada kisah Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri dari Seribu Satu Malam, namun ditambahkan dengan unsur komedi. Seperti film Bujang Lapok lainnya, film ini dibintangi oleh P. Ramlee, Abdul Aziz bin Sattar, dan S. Shamsuddin. Film ini juga merupakan debut Sarimah, serta dikenal sebagai film terakhir di mana P. Ramlee memerankan karakter jahat/antagonis, termasuk karakter antagonis komedi. Karakter antagonis sebelumnya yang diperankan oleh P. Ramlee ada di film Sumpah Orang Minyak dan Anak-ku Sazali. SinopsisFilm ini mengisahkan Ali Baba (Abdul Aziz bin Sattar), seorang pria miskin dan suami yang hidup dalam kemiskinan. Dia sering meminta Norsiah (K. Fatimah), istrinya, untuk pergi ke rumah Kassim Baba, kakaknya, untuk meminjam gandum agar mereka bisa makan. Namun, Kassim Baba (S. Shamsuddin) adalah seorang yang sangat pelit dan sering mengeluhkan sifat malas adiknya itu kepada istrinya. Suatu hari, ketika Ali Baba sedang mencari kayu bakar, dia melihat sekelompok 40 penyamun melintas di hutan sambil membawa hasil rampokan. Ali Baba bersembunyi di balik pohon dan melihat kepala penyamun (P. Ramlee) berdiri di depan sebuah gunung batu sambil mengucapkan mantra dalam Bahasa Jawa untuk membuka pintu gua batu tersebut. Ali Baba menunggu hingga semua penyamun meninggalkan gua sebelum turun dari pohon dan menggunakan mantra tersebut untuk membuka pintu gua. Dia menemukan gua itu penuh dengan harta benda dan perhiasan, tetapi dia hanya mengambil satu peti berisi koin emas. Dengan koin emas tersebut, Ali Baba mampu membayar semua hutangnya kepada kakaknya dan hidup dalam kemewahan. Kassim Baba merasa penasaran dengan kekayaan yang diperoleh adiknya, lalu membujuk Ali Baba untuk memberitahunya bagaimana dia bisa cepat kaya. Ali Baba menceritakan tentang gua tersebut dan mantra untuk membukanya, tetapi sebelum sempat memberitahu mantra penutup atau tentang penyamun yang menggunakannya, Kassim Baba segera bergegas mencari gua itu. Dengan rasa tamak, Kassim Baba mencoba mencuri semua harta yang ada di dalam gua penyamun tersebut. Dia tertangkap ketika para penyamun kembali ke gua sementara dia masih di dalamnya. Setelah beberapa upaya untuk mengulur waktu, kepala penyamun tersebut akhirnya membunuhnya. Ketika Kassim Baba tidak kembali, Ali Baba pergi ke gua itu dan menemukan mayat kakaknya. Dia membawa pulang mayat itu dan mengupah 5 kantong uang emas kepada tukang jahit asal Tionghoa (Leng Hussain) untuk menjahit mayat Kassim Baba sebelum akhirnya menguburkannya. Kepala penyamun tersebut menyadari kekayaan Ali Baba dan menjadikannya sasaran berikutnya. Dia mengarahkan Sarjan (Ibrahim Pendek) dan Momotaro-san (A. Rahim) untuk menemukan rumah Ali Baba. Mereka menemui tukang jahit dan tukang mandi jenazah (S. Kadarisman) untuk mendapatkan lokasi rumah Ali Baba. Setelah usaha anak buahnya dua kali digagalkan oleh Marjina (Sarimah), seorang pelayan Ali Baba, kepala penyamun itu sendiri pergi ke rumah Ali Baba menyamar sebagai saudagar minyak, sementara anak buahnya bersembunyi di dalam tong minyak yang disimpan di halaman rumah. Ketika Abu Hassan dan Ali Baba asyik berhibur, anak buahnya juga turut berpesta di halaman rumah. Marjina menemukan rencana untuk mengalahkan para penyamun, yaitu dengan mendidihkan minyak panas dan menuangkannya ke dalam setiap tong minyak. Usaha ini dibantu oleh Aloyah (Norma binti Abdullah) dan Norsiah. Setelah semua penyamun dikalahkan, Marjina sendiri menikam dan membunuh kepala penyamun itu. Ali Baba yang berterima kasih kepada Marjina kemudian membebaskannya. PemeranPelakon utama
Pelakon pembantu
Penampilan khas
Pelakon tambahan
Lagu
Pranala luar
|