Agotey, Mandolang, Minahasa
Untuk dapat menuju Desa Agotey dari Kota Manado dapat dimulai dari Terminal Malalayang. Tersedia angkutan umum dengan waktu perjalanan membutuhkan sekitar 45-60 menit. Dari Manado, setengah perjalanan akan menyusuri Pantai Malalayang dan melewati perbatasan kota Manado dan Kabupaten Minahasa. Selanjutnya tanjakan pegunungan mengiring setengah perjalanan berikutnya. Desa Agotey terletak di kaki Gunung Tatawiran. Karena desa ini terletak di atas gunung, maka ketika kita melintasi jalan/tempat yang dinamakan Tetempangan, kita dapat melihat dua pemandangan menarik di bawahnya. Dapat dilihat hamparan pantai dan Desa Mokupa serta Pantai Malalayang dan Manado yang terlihat dari kejauhan. Asal usul / legenda desaAsal mula penduduk Desa Agotey adalah petani-petani yang menerapkan system ladang berpindah-pindah sehingga pada suatu ketika mereka ingin mencari tempat yang layak untuk dijadikan tempat pemukiman atau perkampungan yang baru. Mulanya mereka bermukim di tempat bernama Aga (berasal dari nama pohon yang banyak tumbuh di sana). Namun mereka mengalami kesulitan air bersih di tempat itu. Kemudian mereka mencari tempat pemukiman yang lain dan menemukan tempat yang memiliki sumber air melimpah dan mereka berkata "Arotetey" yang artinya "menakjubkan". Itulah cikal bakal Desa Agotey dan air yang mereka temukan itu kemudian dikenal dengan sebutan Pancuran Sembilan atau dalam Bahasa Tombulu disebut Sarongsong Siou.[butuh rujukan] Dulunya Desa Agotey adalah dusun jauh dari Desa Koha kemudian di definitifkan pada tahun 1988 menjadi Desa Agotey.[butuh rujukan] ReferensiSumber referensi
|