Agama kepala merah (reptil)
Agama kepala merah, agama pelangi, atau agama batu berkepala merah (Agama agama) adalah spesies kadal agama dari suku Agamidae yang tersebar di daerah Afrika bagian tengah hingga selatan wilayah gurun Sahara.[2][3][4] MorfologiPanjang tubuh agama berkisar antara 13 hingga 30 cm. Ukuran kadal jantan lebih panjang daripada kadal betina. Warna kepalanya merah terang atau oranye dengan tubuh (termasuk lengan kaki) berwarna dasar abu-abu kebiru-biruan atau biru terang atau sian. Punggungnya juga dihiasi dengan sedikit bintik-bintik kecil berwarna pucat, kadang-kadang ada warna kemerahan di punggungnya. Ekor berwarna biru gelap keabu-abuan dengan belang-belang tipis berwarna sian.[5] Sebaran dan habitatKadal agama kepala merah tersebar luas di Benin, Burkina Faso, Kamerun, Tanjung Verde, Chad, Gabon, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Kenya, Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Senegal, Togo, dan Madagaskar.[6] Hewan ini menghuni padang rumput (sabana) terbuka dan daerah berbatu.[7][8] Makanan dan perilakuAgama adalah pemakan serangga (insektivora), akan tetapi mereka juga memakan mamalia kecil, reptilia kecil, serta beberapa jenis tumbuhan. kadal agama menangkap mangsa menggunakan lidahnya, di mana ujung lidah kadal agama dipenuhi kelenjar berlendir yang berguna untuk menahan mangsanya (biasanya serangga kecil) agar tidak meloloskan diri.[9] Agama jantan termasuk kadal yang sangat menjaga wilayahnya dan terkadang harus bertengkar dengan agama jantan lain untuk mempertahankan wilayahnya. Dalam berkelompok, kadal agama memiliki kelompok sosial yang dipimpin seekor agama jantan, dan beranggotakan biasanya enam kadal betina dan beberapa kadal jantan. Salah satu dai kadal jantan bisa memimpin suatu kelompok apabila mereka dapat mengalahkan pemimpin jantan atau membangun koloni di luar wilayah pemimpin jantan. Hanya pemimpin jantan yang dibolehkan bereproduksi dengan anggota betina. Bagian tengah wilayah pemimpin jantan ditandai oleh benda fisik seperti pohon atau batu. Mereka berkumpul di tengah. Di daerah perkotaan, agama jantan jarang bertengkar satu sama lain karena wilayah yang diperebutkan tidaklah luas.[8] ReproduksiAgama betina mencapai usia dewasa pada usia 14 sampai 18 bulan, sedangkan agama jantan mencapai kondisi dewasa pada usia 2 tahun. Agama seringnya bereproduksi pada musim penghujan. Setelah melalui perkawinan, agama betina akan mencari daerah dengan tanah basah berpasir yang ditutupi rumput atau tumbuhan lain dan terkena sinar matahari sepanjang hari. Setelah menemukan tempat yang cocok, agama betina akan menggali lubang sedalam 5 cm menggunakan moncong dan cakarnya. Lalu, agama betina mengeluarkan lima sampai tujuh telur berbentuk elips yang menetas setelah 8–10 pekan kemudian. Suhu atau temperatur sarang sangat memengaruhi jenis kelamin dari kadal baru yang akan menetas. Telur yang bersuhu 29 °C atau lebih akan menghasilkan jantan, sedangkan telur yang bersuhu antara 26 °C sampai 27 °C akan menghasilkan betina. Bayi agama yang baru menetas berukuran antara 3,7 hingga 3,8 cm dari moncong hingga anus, ditambah dengan ekor sepanjang 7,5 cm.[9] GaleriReferensi
Bacaan tambahan
Pranala luar
|