Adnan al-MalkiAdnan al-Malki (Bahasa Arab: عدنان المالكي) (1918 – 1955) adalah seorang politikus dan perwira Angkatan Bersenjata Suriah. Dia mencapai ketenaran dalam karier politiknya di tahun 40-an hingga 50-an. Dia bertugas sebagai wakil ketua staf Angkatan Darat Suriah (SAA/Syrian Arab Army) dan merupakan salah satu figur yang berkuasa di dalam angkatan darat hingga percaturan perpolitikan nasional hingga pembunuhannya pada tahun 1955.[1] Pihak yang bertanggung jawab di balik aksi pembunuhannya adalah militan yang terafiliasi dengan partai politik SSNP (Partai Nasionalis Sosial Suriah).[1][2] Kehidupan awalAdnan lahir di tahun 1918 dari keluarga kaya dan terpandang di Damaskus. Asal-usul asli keluarganya berasal dari Afrika Utara, yang berprofesi sebagai ulama dengan mazhab Maliki. Karier militerAdnan al-Malki lulus dari Akademi Militer Homs di tahun 1935.[3] Kemudian pada tahun 1951, keluar sebuah peraturan yang berasal dari Presiden Adib al-Shishakli yang berisi pelarangan operasional sebagian besar partai politik di Suriah. Tindakan presiden tersebut menarik perhatian Al-Malki yang lalu ia segera mendesak Partai Ba'ath dan Partai Sosialis Arab untuk dimerger saja. Partai konsolidasi baru ini dikenal sebagai Partai Sosialis Arab Ba'ath pada akhir tahun 1952.[4] Pada tahun 1953, al-Malki menyerahkan sebuah memorandum kepada Kolonel Shishakli di bandara Damaskus sekembalinya dari Kairo, untuk membebaskan semua tahanan politik dan mengakhiri kebijakan satu partai di Suriah. Aksi ini menyebabkan dia dipenjara pada tahun 1954.[5] Setelah pemerintahan otoriter al-Shishakli di Suriah berakhir, al-Malki diangkat kembali menjadi tentara dan dipromosikan menjadi Wakil Kepala Staf.[3] Afiliasinya dengan Partai Ba'athAl-Malki tidak pernah menjadi anggota dari partai Ba'ath. Tetapi dia dekat dengan pimpinan militer Ba'ath dan saudaranya Riyad sudah lama menjadi anggota partai tersebut. Al-Malki adalah seorang Nasseris dan juga seorang nasionalis Arab.[5] Hal ini khususnya bertabrakan dengan pandangan SSNP yang merupakan nasionalis Suriah yang mana mereka menginginkan persatuan dengan Lebanon, Yordania, Irak, dan Palestina alih-alih dengan Mesir. PembunuhanPada hari Jumat tanggal 22 April 1955, para perwira senior Angkatan Bersenjata Suriah termasuk Adnan al-Malki pergi ke Stadion Kota Damaskus untuk mendukung tim sepak bola tentara melawan tim tamu Mesir. Adnan duduk di bangku VIP bersama Jenderal Shuqayr dan duta besar Mesir. Di tengah permainan, sersan polisi militer bernama Yunis Abdul Rahim melepaskan dua tembakan ke arah Adnan dengan pistol yang seketika langsung membunuhnya. Abdul Rahim tampaknya memiliki motif pribadi dalam pembunuhan tersebut karena beberapa bulan sebelumnya, al-Malki telah menolak dia untuk bisa masuk ke Akademi Militer Homs karena alasan sektarian. Abdul Rahim kemudian langsung mencoba bunuh diri tak lama setelah itu, namun pistolnya macet dan dia bunuh diri dengan senjata cadangan.[5] Menurut sumber lain, Abdul Rahim tidak bertindak atas kemauan sendiri tetapi membunuh al-Malki atas perintah pemimpin partai SSNP pada saat itu, George Abd al-Massih. Menurut Seale, pelaku pembunuhan al-Malki adalah sepupu pertama Anisa Makhluf, Badi' Makhluf. Karena alasan ini, ia kemudian diadili, dijatuhi hukuman mati dan digantung.[6] Daftar referensi
|