Aang
Aang adalah nama salah satu tokoh fiktif dalam serial animasi televisi Nickelodeon berjudul Avatar: The Legend of Aang. Pengisi suaranya adalah Zach Tyler Eisen. Sebagai tokoh utama, Aang selalu muncul dalam episode, kecuali satu, yaitu episode "Zuko Alone." Aang juga muncul dalam media lain, seperti misalnya kartu permainan,[1][2] permainan video,[3][4] T-shirt,[5] dan komik web.[6] Kebanyakan sifat-sifat Aang, seperti misalnya tidak makan daging,[7] diambil dari tradisi agama Buddha dan Tao.[8] Penciptanya ingin Aang tampil sebagai tokoh yang mengalahkan musuh dengan kebijaksanaan dan menjadi pahlawan cerdik.[9] Dalam kisah, Aang merupakan seorang biksu kecil berusia 112 tahun yang berasal dari kaum Pengembara Udara, yaitu ras manusia yang memiliki kemampuan mengendalikan udara. Aang berkepala botak sebagai ciri-ciri seorang biksu dari kaum Pengembara Udara.[10] Di kepalanya ada tato biru berbentuk panah, yang melambangkan bahwa ia ahli mengendalikan udara. Orangtuanya tidak diketahui. Hanya diketahui bahwa ia berasal dari Kuil Udara Selatan dan diasuh oleh seorang biksu bernama Gyatso. Ia bergelar "Avatar," yaitu manusia penjelmaan spirit planet (kediaman Aang), yang mampu mengendalikan empat unsur dan membawa kedamaian di muka bumi. Menurut cerita, Aang berusia 12 tahun, tetapi karena sempat tertidur dalam bongkahan es selama 100 tahun, ia muncul sebagai sosok anak kecil yang berusia 112 tahun, tanpa ciri-ciri fisik yang menunjukkan bahwa ia berusia lebih dari 100 tahun.[10] Aang memiliki teman bernama Katara, Sokka, Toph (yang muncul di serial Avatar musim kedua), dan dua hewan peliharaan bernama Momo dan Appa. Bersama dengan teman-temannya, Aang berpetualang agar mampu menguasai empat elemen untuk mengalahkan Raja Api dan membawa kembali kedamaian di muka bumi. Pembuatan dan konsep karakterTokoh Aang dikembangkan dari sebuah gambar karya Bryan Konietzko. Sketsa tersebut memperlihatkan seorang pria agak tua, berkepala botak dengan gambar panah di kepalanya. Konietzko mengembangkannya menjadi gambar anak kecil dengan bison terbang.[11] Sementara itu, Michael Dante DiMartino sedang tertarik dengan sebuah dokumenter tentang para penjelajah yang terjebak di Kutub Selatan. Sebuah gagasan membuat mereka berpikir untuk menciptakan kisah tentang seorang pengembara yang terjebak di kutub selatan bersama para pribumi disana, dimana pasukan musuh datang dan mendesak mereka.[12][13] Mulanya pencipta serial Avatar berniat menceritakan Aang terjebak dalam bongkahan es selama seribu tahun. Kemudian dia terbangun di dunia masa depan, dimana dia akan memperoleh robot hewan bernama Momo dan selusin bison terbang. Kemudian penciptanya mengubah cerita bahwa Aang terjebak selama seratus tahun saja. Robot Momo diganti menjadi seekor lemur terbang, dan segerombolan bison terbang diganti menjadi satu bison saja.[11] Karakter Aang dikembangkan secara baik dari ideologi kebudayaan. Menurut pencipta tayangan Avatar, "Buddhisme dan Taoisme memberi inspirasi yang besar di balik pembuatan Avatar."[14] Aspek penting karakter tersebut adalah kebiasaan vegetarian, yang konsisten dengan Buddhisme maupun Taoisme.[14] Dalam episode "The King of Omashu", Aang menunjukkan sikapnya yang vegetarian dengan menolak makan daging. Aang selalu menunjukkan sikap enggan untuk bertarung dan tidak tega membunuh. Dalam episode "The Spirit World (Winter Solstice, Bagian 1)", Aang dibujuk untuk bertarung dengan roh yang marah yang menghancurkan desa. Namun daripada bertarung, Aang memilih untuk bernegosiasi. Dalam agama Hindu dan Buddha, prinsip ini dikenal sebagai ahimsa (dari bahasa Sanskerta), artinya "tanpa kekerasan." Pengendalian udara, jurus utama yang ditampilkan oleh Aang dalam serial tersebut, diangkat dari seni bela diri Cina yang disebut Baguazhang. Jurus ini terfokus pada gerakan melingkar, dan tidak banyak memiliki gerakan mematikan. Karakteristik ini melambangkan sifat udara yang tak dapat diperkirakan dan sifat cinta damai kaum pengendali udara dalam serial tersebut.[15] Ikhtisar alur ceritaDalam serial Avatar: The Legend of Aang, setiap musim penayangan disebut dengan istilah "Buku" dan setiap episode disebut "Bab." Setiap Buku dinamai menurut nama unsur, dan pengendalian unsur tersebut mendominasi alur cerita. Lokasi yang menjadi latar belakang cerita tersebut adalah di sebuah dunia fiksi, dimana ada ras manusia yang mampu mengendalikan unsur-unsur tertentu, dan hewan-hewan fantastis hidup dalam komunitas mereka. Latar belakang suatu tokoh dapat disaksikan dalam tayangan kilas balik yang kadang kala muncul dalam cerita. Latar belakangDalam kisah kilas balik dalam episode "The Storm," ketika Aang masih kecil, ia tidak tahu bahwa ia sebenarnya seorang "Avatar" (inkarnasi spirit planet) ketika ia memilih empat mainan tertentu di antara ribuan mainan lainnya. Empat mainan tersebut adalah: seruling kura-kura dari tanah liat (melambangkan air), baling-baling yang digerakkan dengan benang (melambangkan udara), babi-monyet dari kayu (melambangkan tanah), dan genderang tangan dari kayu (melambangkan api).[10] Keempat mainan tersebut merupakan mainan yang sama dengan yang dipilih Avatar dari generasi sebelumnya ketika masih anak-anak. Hal ini merupakan prosedur yang sama dengan yang dilakukan oleh anak-anak Buddha di Tibet untuk menguji apakah ia merupakan reinkarnasi Tulku Lama. Menurut buku Magic and Mystery in Tibet karya Alexandra David-Néel, beberapa benda seperti misalnya jimat, peralatan upacara, buku, cangkir teh,[16] dan lain-lain ditaruh bersama-sama, dan sang anak akan mengambil benda-benda, yang mana merupakan kepunyaan Tulku terdahulu, dan hal tersebut menunjukkan bahwa ia mengenali ingatannya pada kehidupannya yang terdahulu.[17] Hidup Aang berubah setelah ia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang Avatar yang harus mempelajari empat elemen dan membawa kedamaian di dunia. Biasanya seorang anak diberitahu bahwa ia adalah seorang Avatar ketika berusia 13 tahun, tetapi para biksu khawatir bahwa perang sudah di ambang pintu sehingga kehadiran Avatar dibutuhkan secepatnya untuk mengembalikan keseimbangan dunia. Biksu Gyatso, yang mengasuh dan mendidik Aang, menginginkan agar Aang tumbuh seperti anak biasa, tetapi biksu lainnya tidak setuju. Mereka ingin mengirim Aang ke Kuil Udara Timur untuk mendalami ilmu sebagai seorang Avatar. Aang yang tidak siap menerima kenyataan, kabur dari rumahnya menuju kutub selatan. Ia mengendarai bison terbangnya yang bernama Appa. Di tengah perjalanan, mereka diserang badai. Aang kemudian berada dalam "keadaan Avatar." Dengan kemampuannya mengendalikan udara, Aang membungkus dirinya bersama Appa dengan sebuah gelembung udara yang kemudian membeku menjadi bongkahan es selama seratus tahun. Buku 1: AirDalam episode "The Boy in the Iceberg," dua remaja dari Suku Air Selatan yang bernama Katara – seorang pengendali air – dan kakaknya yang bernama Sokka, menemukan Aang dalam sebuah bongkahan es, kemudian mereka membebaskannya. Kemudian dari penjelasan mereka, Aang tahu bahwa selama ia menghilang, ketakutan para rahib akan terjadinya perang telah menjadi kenyataan. Bertahun-tahun selama ia kabur, Negara Api yang menjadi rumah para pengendali api, mengadakan perang menggempur tiga bangsa lainnya, yaitu Kerajaan Bumi, Suku Air, dan Pengembara Udara. Seluruh kuil udara dihancurkan, termasuk Pengembara Udara, semuanya dibantai supaya Avatar tidak bisa bereinkarnasi. Hal itu menyebabkan Aang menjadi pengendali udara terakhir di muka bumi. Merupakan kewajibannya untuk mempelajari pengendalian empat unsur, agar bisa mengalahkan Raja Api dan membawa kembali kedamaian dan keharmonisan di muka bumi. Untuk memikul tugas tersebut, Aang ditemani oleh Katara dan Sokka, bersama dengan dua hewan peliharaannya – Momo dan Appa – untuk mencari ahli pengendalian unsur-unsur dan belajar untuk menjadi seorang Avatar, dan pada saat yang sama mereka harus menghindari upaya penangkapan oleh pihak Negara Api. Dalam kuil di sebuah pulau berbentuk bulan sabit, Aang berbicara dengan inkarnasinya yang sebelumnya, yaitu Avatar Roku. Avatar Roku memperingatkan Aang tentang komet Sozin yang kembali setiap 100 tahun sekali dan mampu melipatgandakan kekuatan pengendali api. Raja Api Sozin menggunakan kekuatan tersebut untuk melangsungkan perang seabad yang lalu, dan komet tersebut akan kembali lagi di akhir musim panas. Jika Aang tidak berhasil menaklukkan Raja Api sebelum komet itu tiba, Negara Api tak akan bisa dihentikan, dan Avatar tidak akan mampu untuk mengembalikan keseimbangan di dunia. Aang putus asa bahwa ia tidak akan mampu mempelajari semua ilmu pengendalian unsur-unsur sebelum komet tersebut tiba, tetapi Avatar Roku meyakinkan Aang bahwa ia akan berhasil melakukannya, seperti keberhasilan para Avatar sebelumnya.[18] Selama berpetualang, Aang mempelajari ilmu pengendalian air dari Katara. Jika dibandingkan dengan Katara, Aang jauh lebih cepat memahami ilmu pengendalian air. Setelah mereka mencuri gulungan rahasia tentang ilmu pengendalian air dari sekelompok bajak laut, Aang dan Katara mempelajari ilmu pengendalian air bersama-sama. Untuk mempelajari jurus baru sambil mencari ahli pengendalian air, maka mereka pergi ke kutub utara, tempat Suku Air Utara berada. Disana mereka bertemu Master Pakku, ahli pengendalian air. Di saat Aang sedang mempermahir ilmu pengendalian air, armada besar di bawah pimpinan Laksamana Zhao menyerbu Suku Air Utara. Dalam episode "Siege of the North – bagian 2", setelah Laksamana Zhao membunuh Tui, yaitu Spirit Bulan dalam wujud ikan koi, Aang memasuki "keadaan Avatar" sambil berubah menjadi sosok raksasa bercahaya yang kemudian membantai pasukan Negara Api. Dalam wujud tersebut, ia juga menarik Laksamana Zhao ke dalam lautan sebagai balas dendam atas terbunuhnya Spirit Bulan. Namun, oleh karena pengorbanan yang dilakukan Puteri Yue, Spirit Bulan hidup kembali. Seiring dengan meninggalnya Zhao dalam gelombang lautan, pasukan Negara Api pulang, dan Suku Air Utara memulai hidup baru pascaperang. Sesudah berpamitan dengan Master Pakku, Aang dan kawan-kawannya memutuskan untuk pergi menjelajahi Kerajaan Bumi demi mencari ahli pengendalian tanah. Buku 2: TanahDalam serial Avatar di musim kedua, Aang dan kawan-kawannya menjelajahi Kerajaan Bumi dan tiba di kota Gaoling. Di sana, mereka bertemu dengan kawan baru yang bernama Toph, seorang ahli pengendalian tanah. Di bawah asuhan Toph, Aang mampu menjadi seorang ahli pengendali tanah hanya dalam waktu yang singkat. Kemahirannya tampak berkembang pesat dalam episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny." Dalam episode "The Library", Aang dan kawan-kawannya mengetahui kelemahan Negara Api, dan mereka berencana untuk memberitahukan hal tersebut kepada Raja Bumi di kota Ba Sing Se dengan harapan agar Negara Api dapat ditaklukkan saat lengah. Dalam episode yang sama, Aang kehilangan bison terbangnya, yaitu Appa. Hal itu telah membuat Aang larut dalam kesedihan dan menjadi ganas, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Desert", tetapi oleh karena kelembutan hati Katara, perasaan Aang yang bergejolak dapat ditenangkan. Aang dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka ke Ba Sing Se seraya mencari Appa. Dalam episode "Lake Laogai," atas bantuan diam-diam dari Zuko,[19] Aang bertemu kembali dengan bison terbangnya. Dengan mengendarainya, Aang dan Tim Avatar menerobos istana Kerajaan Bumi untuk menemui Raja Bumi. Setelah berhasil berunding dengan Sang Raja, mereka berencana untuk menyerang Negara Api saat gerhana matahari muncul. Namun, saat mereka sedang menyiapkan strategi perang, musuh dari Negara Api, yaitu Azula dan kawan-kawannya, datang menyamar sebagai Prajurit Kyoshi dengan tujuan melancarkan kudeta sehingga Kerajaan Bumi jatuh ke tangan Negara Api. Setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh polisi rahasia Kerajaan Bumi, serta setelah Aang pingsan dalam pertempuran yang sengit, kota pertahanan Kerajaan Bumi, yaitu kota Ba Sing Se, jatuh ke tangan Negara Api. Jatuhnya kota tersebut mengakibatkan seluruh pertahan Kerajaan Bumi menjadi lumpuh. Dalam keadaan sekarat, Aang dan Tim Avatar, beserta Raja Bumi Kuei, terbang mengendarai Appa untuk meninggalkan Kerajaan Bumi. Buku 3: ApiDalam serial Avatar di musim ketiga, pada episode pertama, ditayangkan bahwa Aang baru saja bangun dari tidur panjangnya, dengan rambut baru. Saat ia bangun, ia menyadari bahwa dirinya berada di atas kapal Negara Api yang sedang berlayar. Setelah mendapat penjelasan, ia tahu bahwa Katara, Sokka, Toph, Bato, Hakoda dan kawan-kawannya sedang dalam penyamaran menuju Negara Api, dengan mengendarai kapal yang telah mereka rampas. Dan setelah pingsannya Aang di Ba Sing Se, banyak yang mengira bahwa Sang Avatar telah tiada. Dengan saran dari teman-temannya, Aang menutupi identitas dirinya sampai masa penyerangan ke Negara Api tiba. Dalam episode "The Avatar and Firelord", saat Aang tidur, Avatar Roku muncul di mimpinya dan menyuruh Aang pergi ke tempat Avatar Roku tinggal sebelum mati. Disana Avatar Roku memberitahu Aang sesuatu yang mengejutkan baginya, yaitu persahabatan antara Roku dan Raja Api Sozin. Dalam mimpinya, Aang mengetahui masa lalu Roku, dan ia sadar bahwa seorang sahabat mampu menjadi sangat baik, maupun sangat jahat, seperti yang terjadi antara Roku dan Sozin. Dalam episode "Nightmares and Daydreams", Aang mengalami mimpi buruk karena ketidaksiapannya untuk menghadapi perang yang akan terjadi. Oleh karena kenyamanan yang disiapkan oleh teman-temannya, Aang dapat tidur dengan nyenyak. Ketika penyerbuan ke Negara Api dimulai, Aang mencukur rambutnya dan menggunakan tongkat baru yang telah disiapkan oleh salah satu temannya. Bersama pasukan Suku Air Selatan, beberapa orang dari Kerajaan Bumi, dan Suku Rawa Berkabut, ia menyerbu ibu kota Negara Api, tetapi ketika Aang mencari-cari Raja Api Ozai, ia hanya menemukan Azula, sedangkan Raja Api Ozai berada dalam persembunyiannya. Karena dibantu oleh para Dai Li, Azula berhasil kabur, sehingga Aang gagal melaksanakan tujuannya dalam penyerangan tersebut. Aang dan Tim Avatar mengungsi ke Kuil Udara Barat bersama dengan para pelarian dari Negara Api. Dalam episode "The Western Air Temple", Katara menyarankan agar Aang segera mencari guru pengendalian api yaitu Jeong Jeong, tetapi Aang menolak karena dibayang-bayangi kecelakaan pada masa lalu. Zuko menawarkan diri untuk melatih Aang, tetapi Tim Avatar menolak karena Zuko pernah mengirim Manusia Pembakar untuk membunuh mereka. Hanya beberapa orang yang mengetahui kejujuran Zuko, yaitu Toph dan Appa. Karena kecewa, Zuko pergi. Toph yang mengetahui kejujuran Zuko berusaha meyakinkan Tim Avatar untuk menerima Zuko sebagai bagian dari kelompok mereka. Setelah Zuko menunjukkan tindakan yang baik, akhirnya Aang memberi kesempatan sehingga Zuko menjadi bagian dari kelompoknya. Dalam episode "The Firebending Masters", ketika Zuko mengajari Aang pengendalian api, ia sadar bahwa kekuatannya telah melemah. Atas saran dari Toph, mereka mengunjungi Reruntuhan bangunan Prajurit Matahari untuk mencari pengendali api pertama, yaitu para naga. Di Reruntuhan tersebut, mereka menemukan sebuah kota dengan kebudayaannya yang masih terjaga, serta dua naga terakhir yang masih ada di muka bumi. Dengan meniru kearifan para naga, Aang dan Zuko berlatih ilmu pengendalian api bersama-sama, dan mereka mempelajari jurus rahasia, yaitu "Tarian Naga". Dalam episode akhir, Aang bingung menentukan apakah Raja Api harus dibunuh atau tidak. Kemudian Aang menemui empat Avatar pendahulunya. Keempat Avatar meminta Aang membunuh Raja Api untuk menghentikan perang dan membawa kedamaian di dunia. Kemudian, Aang bertemu dengan kura-kura raksasa. Kura-kura tersebut mengatakan sebuah kemampuan yang hanya dimiliki seorang Avatar, yaitu menghilangkan kemampuan seseorang dalam mengendalikan unsur. Setelah menerima nasihat dan mempelajari jurus baru dari sang kura-kura, Aang pergi menghadapi Raja Api. Dalam situasi yang terpojok, Aang secara tidak sengaja membuka cakra ketujuhnya dan memasuki "keadaan Avatar." Ia menghilangkan kemampuan Raja Api dengan kekuatan yang diberikan oleh kura-kura sehingga sang raja tidak mampu mengendalikan api lagi. Raja Api menyerah, dan setelah itu, Zuko diangkat menjadi raja api. KarakteristikMichael Dante DiMartino, pencipta serial Avatar, pernah berkata:
— Michael Dante DiMartino.[9]
Aang adalah seorang vegetarian, seperti yang ditayangkan dalam episode "The King of Omashu," ketika ia menolak makan daging.[7] Seperti yang ditayangkan dalam episode 20, kaum Pengembara Udara mengajarinya bahwa seluruh kehidupan bersifat sakral. Aang tampil sebagai orang yang enggan bertarung dalam episode "The Spirit World (Winter Solstice, Bagian 1)"; Aang putus asa saat bernegosiasi dengan arwah yang memilih untuk menghancurkan desa daripada bertarung.[20] Dalam serial Avatar, Aang memiliki teman dari segala bangsa, sehingga ia membenci peperangan.[21] Selain berteman dengan manusia, ia juga senang bermain-main dengan fauna eksotis di setiap tempat yang dikunjunginya.[22] Entah itu penguin,[21] monyet-babi, ikan koi raksasa maupun belut raksasa.[23] Aang mengungkapkan dalam episode "The Storm" bahwa ia berharap ada di Kuil Udara Selatan untuk menolong kaumnya saat mereka diserbu, tetapi tampaknya ia lebih baik hidup sebagai anak-anak yang perlu perlindungan. Beberapa kali dalam tayangan, Aang menunjukkan betapa ia menyayangi teman dekatnya dan menunjukkan kualitasnya yang kekanak-kanakan, bahkan bila perlu berbohong agar kelompoknya tetap berjalan bersama-sama. Dalam episode "Bato of the Water Tribe", Aang berpikir bahwa Katara dan Sokka mungkin akan meninggalkannya untuk mengunjungi ayah mereka. Maka Aang menyembunyikan peta yang menunjukkan tempat ayah mereka berada dan berbohong telah mendapatkannya di tempat terdahulu.[24] Aang sebagai AvatarDalam serial Avatar: The Legend of Aang, Aang merupakan seorang "Avatar", yaitu spirit dari planet kediamannya yang menjelma sebagai seorang manusia. Dalam suatu keadaan, Aang mampu berhubungan dengan kehidupannya yang terdahulu, dan mampu mengendalikan semua unsur dengan kekuatan yang menakjubkan, sebagaimana kehidupannya dulu, dan keadaan tersebut ditandai dengan bersinarnya tattoo, serta mata dan mulut Aang.[22] Keadaan fisik itu disebut "Keadaan Avatar."[25] Keadaan tersebut bisa dicapai saat Aang merasa sangat marah bercampur sedih,[25][26] dan bisa juga muncul bila nyawanya terancam.[22] Kadang kala, ia mencapainya dengan jalan bermeditasi. Dalam keadaan tersebut, Aang juga mampu memasuki dunia roh,[20] dan berkomunikasi dengan wujudnya yang terdahulu.[18] Sebagai seorang Avatar, pada inkarnasi sebelumnya Aang telah menguasai ilmu pengendalian keempat unsur, yaitu pengendalian air, api, tanah dan udara. Dalam serial Avatar, Aang terlahir sebagai pengendali udara, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk mengembangkan bakatnya dan menciptakan teknik pengendalian baru, seperti misalnya "Skuter Udara," yaitu bola udara yang berputar dan mampu dikendarai oleh Aang.[10] Dalam beberapa episode, ia menunjukkan kemampuan terbang dengan memanfaatkan pengendalian udara. Metode terbang tersebut memanfaatkan tongkat terbangnya,[21] dan Appa.[27] Aang memiliki bakat yang luar biasa dalam ilmu pengendalian unsur. Ia dapat belajar dan menerapkan ilmunya lebih cepat daripada senior-seniornya, seperti misalnya Katara.[28] Selain ahli dalam hal pengendalian udara, Aang ahli mengendalikan air setelah belajar di bawah bimbingan Katara dan Master Pakku. Aang lebih cepat menguasai ilmu pengendalian air dibandingkan dengan Katara sehingga membuat Katara cemburu untuk waktu yang tak lama.[28] Dalam serial Avatar, Aang tampak mahir mengendalikan air dan telah menguasai jurus-jurus hebat. Untuk menguasai ilmu pengendalian tanah, Aang dilatih oleh Toph. Dalam episode "Bitter Work," Toph menerapkan metode yang keras untuk melatih Aang, tidak seperti Katara yang melatih Aang dengan lembut. Kemampuannya mengendalikan tanah berkembang dengan sangat pesat, dan dapat disaksikan dari episode "The Drill" sampai "Crossroads of Destiny." Dalam episode-episode tersebut, Aang menunjukkan kemahirannya membelah batu, menggali terowongan, membangun kebun binatang,[29] membuat sarung tangan dari tanah,[30] hingga membuat baju zirah dari kristal.[31] Semuanya dilakukan dengan pengendalian tanah. Dalam serial Avatar musim pertama, Aang memiliki sedikit kemampuan dalam mengendalikan api.[32] Dalam episode "The Deserter," ketika ia sedang belajar ilmu pengendalian api dari seorang ahli bernama Jeong Jeong, tanpa sengaja ia membakar tangan Katara. Semenjak itu ia bersumpah untuk tidak akan mengendalikan api lagi, walaupun Guru Pathik pernah berkata bahwa ia harus melakukannya sebagai seorang Avatar (Katara juga mengatakannya setelah Aang bersumpah) . Dalam serial Avatar musim ketiga, Aang belajar mengendalikan api dari naga yang tinggal di Kuil Prajurit Matahari. Ia belajar bersama Zuko, yang telah menjadi temannya. Menjelang episode terakhir dijelaskan bahwa meskipun ada empat unsur utama yang bisa dimanipulasi oleh seorang pengendali, ada unsur kelima yang hanya bisa dikendalikan oleh seorang Avatar, yaitu mengendalikan energi yang ada dalam tubuh seseorang, yang mengakibatkan seorang Avatar mampu menghapus kekuatan seseorang untuk melakukan pengendalian unsur. Kemampuan ini digunakan oleh Aang untuk melenyapkan kemampuan Raja Api Ozai, sehingga perang berakhir dan dunia kembali seimbang. Hubungan persahabatanDalam cerita, Aang memiliki banyak teman. Teman yang paling dekat dengannya, yaitu teman seperjalanannya, dikenal sebagai "Tim Avatar."[30] Mereka terdiri dari Katara, Sokka, Toph, Zuko, dan dua hewan peliharaan, yaitu Momo dan Appa. Sebagai catatan, Toph bergabung dengan Aang pada serial Avatar musim ke-2, sedangkan Zuko merupakan tokoh antagonis yang berubah menjadi tokoh protagonis dalam serial Avatar musim ke-3. KataraDalam serial Avatar, Katara merupakan seorang remaja dari Suku Air Selatan yang membebaskan Aang dari bongkahan es. Katara turut serta berpetualang bersama Aang dan mengajarinya ilmu pengendalian air. Karena Aang selalu dekat dengan Katara saat mempelajari pengendalian air, maka tumbuh cinta di hati keduanya. Dalam episode "The Fortuneteller", tampak bahwa Aang mencintai Katara, tetapi hal itu tak terungkapkan. Katara pernah terlihat mencium pipi Aang, dan tampak dalam episode "Bato of the Water Tribe" dan "The Earth King." Dalam episode "The Day of the Black Sun," Katara tampak mencium Aang sesaat sebelum ia berangkat menuju medan perang. Dalam episode "The Cave of Two Lovers", Aang dan Katara terjebak dalam sebuah gua. Kemudian terdapat dua macam adegan. Pertama Katara mencium Aang tak lama setelah ia megatakan bahwa berciuman adalah cara menyelamatkan diri mereka yang terjebak dalam gua. Adegan kemudian menjadi gelap sampai terlihat bahwa mereka berdua saling berpegangan tangan, dan melihat bahwa kristal yang berada di atas gua bersinar. Ketika teman-temannya menanyakan bagaimana cara Aang bisa menyelamatkan diri, Aang hanya menjawab, "biarkan cinta yang menunjukkan jalan." Dalam episode "The Guru", Aang berkata kepada Guru Pathik bahwa ia jatuh cinta kepada Katara. Guru Pathik kemudian menjelaskan kepada Aang bahwa cintanya kepada Katara merupakan reinkarnasi cinta dari rakyatnya (Pengembara Udara) yang telah musnah binasa. Guru Pathik menjelaskan bahwa apabila Aang mau membuka cakra ketujuhnya, ia harus melupakan belenggu yang mengikatnya, yaitu rasa cintanya terhadap Katara. Saat Aang bermeditasi untuk membuka cakra ketujuhnya, dalam pikirannya muncul penampakan bahwa Katara sedang dalam bahaya. Karena rasa cintanya terhadap Katara, Aang lebih memilih untuk pergi menyelamatkan Katara daripada bermeditasi untuk membuka cakra ketujuhnya. Akhirnya, Aang gagal membuka cakra ketujuhnya, sehingga ia tidak mampu menguasai "keadaan Avatar." SokkaSokka adalah kakak laki-laki Katara yang berasal dari suku air selatan di kutub selatan. Sama seperti Katara, Sokka turut serta berpetualang bersama dengan Aang. Tidak seperti teman-temannya yang lain, Sokka tidak mampu menguasai unsur apapun. Tetapi ia memiliki keahlian dalam menggunakan senjata bumerang. Aang dan Sokka kerap ditampilkan sebagai pasangan tokoh yang bertingkah konyol dalam serial Avatar. Tingkah keduanya kadang-kadang membuat Katara jengkel, seperti misalnya bermain-main dengan bulu Appa dalam episode "The Chase," dan berpura-pura menjadi raja dalam episode "City of Walls and Secrets." Kadang kala juga tampak bahwa Aang meminta nasihat dan saran dari Sokka, khususnya dalam hal cinta, seperti yang ditayangkan dalam episode "The Fortuneteller." Dalam episode "The Drill" diungkapkan bahwa Sokka adalah tokoh yang biasa melontarkan rencana-rencana cemerlang, dan Aang mengakui kemampuan tersebut. Keduanya tidak pernah bertengkar, tetapi pernah terlihat bahwa Sokka marah pada Aang karena Aang telah membakar tangan Katara tanpa sengaja.[32] Namun tak lama kemudian, hubungan keduanya membaik. TophDalam serial Avatar, Toph adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang berasal dari kota Gaoling, wilayah Kerajaan Bumi. Ia ditampilkan pertama kali dalam episode "The Swamp," sebagai sosok misterius yang akan ditemui Aang pada masa depan. Toph merupakan seorang pengendali tanah yang tangguh. Ia turut serta dalam petualangan Aang untuk mengajarinya ilmu pengendalian tanah. Sesungguhnya watak Aang dan Toph dalam cerita sangat bertolak belakang. Aang lebih ramah dan suka menghindari pertarungan, sedangkan Toph bersikap tak acuh dengan keadaan sekitar dan senang bertarung. Pada awalnya, sikap Toph yang kerap menyinggung hati orang lain membuat Aang marah, sehingga Toph pernah memutuskan untuk keluar dari kelompok Aang. Setelah mendengar nasihat bijak dari Iroh, Toph mampu memahami perasaan Aang dan kawan-kawannya. Seiring dengan berjalannya serial Avatar, cerita tentang hubungan antara Aang dan Toph berangsur-angsur membaik. Aang menghormati Toph sebagai guru sekaligus temannya sedangkan hubungan antara Toph dengan Aang dan kawan-kawannya tampak membaik, terutama dengan Katara. ZukoDalam serial Avatar, Zuko adalah seorang pangeran terbuang dari Negara Api. Dalam serial Avatar di musim pertama (dan sebagian di musim kedua), Zuko ditampilkan sebagai tokoh antagonis yang memburu Aang demi memulihkan kehormatannya, sekaligus untuk mendapatkan hak untuk mewarisi tahta ayahnya. Suatu ketika ia berhasil menangkap Aang, tetapi dirinya dilukai oleh pemanah Yu Yan yang diperintah oleh Laksamana Zhao. Meskipun Zuko adalah musuhnya, tetapi Aang mau membantu Zuko dengan ketulusan hatinya. Setelah mengalami pergolakan batin, Zuko tampak melepaskan ambisinya untuk memburu Sang Avatar setelah mendengar nasihat Iroh. Namun, pada akhir serial Avatar musim kedua, Zuko tampak mengkhianati pamannya karena ia menyerang Aang. Hal itu membuat Aang dan kawan-kawannya memandang Zuko sebagai musuh. Pada serial Avatar musim ketiga, Zuko bertobat dan mencoba bergabung dengan Tim Avatar, tetapi ia ditolak oleh karena tindakannya pada masa lalu. Meskipun demikian, Toph mengetahui kejujuran hati Zuko. Setelah Zuko melakukan tindakan yang baik, Aang menerimanya sebagai kawan, sekaligus menerimanya sebagai guru pengendalian api. Semenjak menjadi teman Aang, Zuko berkelakuan baik dan bersedia membantu Tim Avatar dengan tulus ikhlas. AppaDalam serial Avatar, Appa adalah seekor bison terbang yang masih tersisa di muka bumi. Ia berasal dari Kuil Udara Timur. Semenjak kecil, Aang memanfaatkan Appa sebagai sarana transportasi dan menggunakan kata "Yip-yip!" sebagai aba-aba agar Appa terbang. Aang dan Appa telah banyak melewati masa sulit bersama-sama, sehingga memiliki ikatan yang sangat kuat, seperti yang dijelaskan oleh Guru Pathik dalam episode "Appa's Lost Days." Karena saking kuatnya ikatan di antara mereka, Guru Pathik mampu mengetahui keberadaan Aang hanya dengan cara merasakan energi dalam diri Appa.[26] Tampak dalam episode "The Desert" bahwa Aang amat menyayangi Appa, sehingga ia menjadi sangat sedih setelah Appa diculik. Saat mengetahui bahwa Appa dijual ke Negara Api oleh para pengendali pasir, emosi Aang tidak terkontrol sehingga ia memasuki "keadaan Avatar." Ia menghancurkan kapal para pengendali pasir dan menciptakan badai pasir. Setelah Katara memegang tangannya, ia menjadi lebih tenang. Dalam pelukan Katara, Aang menangisi bisonnya yang hilang. Dari episode tersebut dapat disaksikan bagaimana perasaan Aang terhadap Appa. Di kemudian hari, atas bantuan dari Zuko,[19] Aang mampu bertemu kembali dengan bison terbangnya. MomoDalam serial Avatar, Momo adalah seekor lemur bersayap. Ia ditemukan oleh Tim Avatar di Kuil Udara Selatan, dan Aang mengklaim hewan tersebut sebagai binatang piaraannya, dan memberinya nama "Momo" (momo berarti "buah persik" dalam bahasa Jepang) sebab ia memegang buah persik pada saat itu.[33] Dalam serial Avatar, Momo adalah hewan piaraan Aang yang lucu, gemar makan, dan mampu turut serta membantu majikannya yang sedang kesulitan. Aang sering memanfaatkan Momo dalam berbagai keperluan, misalnya untuk menipu para pendeta di Kuil Avatar Roku,[18] atau untuk menyusup ke celah-celah sempit.[7] Raja BumiBumi (dikenal dengan gelar Raja Bumi) merupakan teman masa kecil Aang.[7] Bumi berpenampilan bak orang tua dengan gaya yang aneh dan senang melontarkan lelucon yang tak lucu. Menurut serial Avatar, oleh karena Aang sempat tertidur dalam bongkahan es selama seratus tahun, maka Raja Bumi tampak tua renta dan agak gila, sedangkan Aang masih awet muda. Raja Bumi merupakan salah satu teman dekat Aang yang masih hidup setelah Aang menjalani tidur panjang selama seratus tahun. Raja Bumi tinggal di Omashu dan muncul pertama kali dalam serial Avatar dalam episode "King of Omashu." Diceritakan bahwa hubungan antara Aang dan Raja Bumi amat dekat, dan kecerian mereka pada masih kecil ditampilkan kembali saat bermain perosotan panjang dalam episode "King of Omashu." SambutanDalam demografik acara tersebut, karakter Aang diterima dengan sambutan baik. Kendall Lyons menyatakan, "Tampaknya Aang adalah anak yang menyenangkan dan Anda dapat membiasakan diri dengannya dengan mudah", dan ia "tampaknya dapat memberikan ketenangan dalam situasi yang berbahaya maupun menegangkan."[34] Ada banyak deskripsi tentang Aang sebagai karakter anak kecil yang "nekat dan bersemangat".[35] Ulasan menunjukkan bahwa "sebagai Avatar, tampaknya Aang tak dapat dihentikan, tetapi sebagai Aang, ia sama saja seperti pengendali udara lainnya"; kemudian ulasan menyatakan bahwa serial tersebut berlanjut untuk fokus pada karakter yang lebih realis daripada sosok yang sempurna dengan mengungkapkan kekurangan banyak karakter lainnya.[36] Penampilan di media lainKarakter Aang muncul dalam permainan Avatar: The Last Airbender Trading Card Game dan tergambar dalam banyak kartu.[1][2] Ia juga muncul dalam permainan video Avatar: The Last Airbender sebagai salah satu dari empat karakter yang bisa dimainkan.[37] Kemudian dalam permainan Avatar: The Last Airbender - The Burning Earth.[3][38] T-shirt Avatar, dengan beberapa gambar Aang, dijual lewat situs Nickelodeon Shop.[5] Tokyopop menerbitkan film komik (kadang kala disebut cine-manga), dimana Aang menjadi tokoh utama dalam tayangan tersebut, muncul berulang-ulang.[6] Aang juga muncul dalam Escape from the Spirit World, permainan video online yang hanya bisa ditemukan di situs resmi Nickelodeon. Permainan itu mengandung perubahan alur cerita yang tidak ditampilkan dalam penayangan di televisi. Sutradara tayangan tersebut, yaitu Michael DiMartino dan Bryan Konietzko, mengklaim bahwa tayangan itu merupakan bagian dari cerita.[4] Hal ini berarti meskipun tayangan itu muncul di media yang berbeda, tetapi tetap dianggap sebagai bagian dari jalan cerita. Pada tahun 2008, sutradara M. Night Shyamalan memberikan peran kepada Noah Ringer, praktisi Tae Kwon Do berusia 12 tahun sebagai Aang dalam film adaptasi serial tersebut, The Last Airbender.[39] Pemberian peran terhadap orang berkulit putih sebagai Aang (demikian pula sebagian pemain dari Ras Kaukasoid) dalam serial Avatar yang bernuansa Asia telah memicu reaksi negatif dari sebagian penggemarnya, mulai dari tuduhan rasialisme, unjuk rasa dengan melayangkan surat, dan protes di luar Philadelphia untuk film tambahan.[40][41][42] Keputusan pemberian peran juga menerima kritik negatif yang menyatakan bahwa pencarian peran tersebut lebih mengutamakan aktor Ras Kaukasoid daripada yang lainnya.[43] Catatan kaki
|