Édouard LaloÉdouard Victor Antoine Lalo (27 Januari 1823 – 22 April 1892) adalah seorang komponis Prancis keturunan Spanyol. Lalo dilahirkani di Lille, pertama-tama belajar di konservatorium di kota lalu, lalu di Konservatorium Paris di bawah bimbingan musuh lama Berlioz, François Antoine Habeneck. Selama bertahun-tahun ia bekerja sebagai seorang pemain biola (khususnya bermain musik kamar dan guru di Paris sebelum menjadi terkenal sebagai komponis yang dicapainya ketika usianya mencapai akhir 40-an tahun. Ia meninggal dunia di Paris. Meskipun Lalo bukanlah nama yang segera dikenali di kalangan musik Prancis, gayanya yang khas telah membuat ia cukup populer. Symphonie Espagnole untuk biola dan orkestra masih menduduki tempat terhormat dalam repertoar para pemain biola. Ia juga terkenal karena menciptakan karya-karya solo lainnya, termasuk Cello Concerto dalam D minor, dan kaena operanya "Le roi d'Ys" (pertama kali dipertunjukkan pada 1888, dan didasarkan pada legenda Bretagne yang sama, yang belakangan diangkat oleh Debussy, dan yang lebih terkenal, diangkat dalam La Cathédrale Engloutie). Karyanya Simfoni dalam G Minor dipuji-puji dengan sangat oleh Sir Thomas Beecham, meskipun hanya sedikit dirigen lain yang memperlihatkan minatnya terhadap karya itu. Gaya Lalo yang menonjol adalah melodi-melodi yang kuat dan orkestrasi yang beraneka-rupa, dengan kemantapan yang mirip dengan musik Jerman yang membuatnya berbeda dari kebanyakan komponis senegaranya. Gayanya yang khas ini serta kecenderungannya yang sangat ekspresif dapat dilihat dalam karya-karyanya yang diciptakan dengan padat seperti Scherzo dalam D minor, salah satu komposisi Lalo yang paling kaya dengan warna. Lalo baru mulai terkenal sebagai komponis pada akhir usia 40-an. "Le roi d'Ys" ("Raja dari Ys"), sebuah opera yang didasarkan pada sebuah legenda Bretagne (lihat: "Ys"), adalah karyanya yang terbaik dan rumit. (Legenda yang sama merangsang Debussy untuk mengarang karyanya untuk piano yang terkenal La Cathédrale engloutie.) Opera ini ditolak selama 10 tahun setelah selesai dibuat dan baru dipertunjukkan pada 1888, ketika ia berusia 65 tahun. Keberhasilannya membuka pintu bagi Lalo hingga akhir hayatnya. Namun, imajinasi dan kerinduannya untuk mengarang musik baru mulai melenyap. Ia meninggal dunia di Paris pada usia 69 tahun, meninggalkan sejumlah karya yang tidak terselesaikan. Anak lelaki Lalo, Pierre Lalo (6 September 1866 - 9 Juni 1943) adalah seorang kritikus musik yang menulis untuk Le Temps dan majalah-majalah Prancis lainnya dari 1898 hingga akhir hayatnya. Karya pilihanKarya-karya untuk orkestra
Musik kamar
Karya vokal
Balet
CatatanRujukan
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Édouard Lalo. |