Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (lahir 10 Oktober 1993) adalah seorang penulis Indonesia yang telah menerbitkan lebih dari 30 judul buku.
Kehidupan pribadi
Ziggy lahir dengan nama yang sama untuk keempat bersaudara, dengan nama depan Ziggy. Ia sendiri berspekulasi bahwa orang tuanya terinspirasi dari album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars karya David Bowie. Namun, nama belakang yang ayahnya berikan untuk masing-masing anaknya berbeda.[1]
Pada bulan Maret 2017, Ziggy diberitakan sedang menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.[1] Ia masuk ke fakultas hukum dengan mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang pengacara.[1]
Karier
Sejak tahun 2010, Ziggy terhitung telah menerbitkan 27 buku.[1] Buku pertama yang ia tulis berjudul Indigo Girl yang terbit pada tahun 2010.[2] Cita-cita awal Ziggy adalah menjadi penulis buku anak, tetapi setelah melihat bahwa pasar untuk buku anak tergolong sulit, ia pun menjadi penulis novel. Ziggy mengaku bahwa mungkin obsesinya untuk menjadi penulis buku anak mempengaruhi gaya penulisannya saat ini.[1]
Penerimaan
Zen Hae, seorang sastrawan Indonesia, menilai bahwa novel Ziggy adalah novel kompleks yang merupakan gabungan antara cerita anak, fantasi, fiksi ilmiah, dongeng, hingga mitos penciptaan dunia.[3]
Novelnya yang berjudul Di Tanah Lada menjadi juara kedua dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2015.[2] Tahun berikutnya, Semua Ikan di Langit menjadi juara sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2016.
Pandangan terkait kepenulisan
Terlepas dari kiprahnya di dunia sastra, Ziggy diketahui tidak ingin masuk ke dunia sastra melalui kampus. Ia takut tulisannya menjadi "terbatas" dan "menulis jadi terstruktur", dan takut merasa terkekang apabila masuk jurusan sastra.[1]
Karya
Antologi
- Bloody Memory (DAR! Mizan, 2014)
- Yang Terlupakan dan Dilupakan: Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia (Marjin Kiri, 2021)
- Cerita-Cerita Jakarta (POST Press, 2021)
Novel
- Indigo Girl (Gempita Media, 2009)
- Down The Little Abbey (Leutika, 2011)
- Irine Shilling (Diva Press, 2012)
- Planetes: Memburu Tongkat Silex Luminar (Laksana, 2013)
- My Name is Luca (Laksana, 2013)
- The Other Side (DAR! Mizan, 2013)
- Meant To Be (PING!, 2015)
- Dear Miss Tuddels (Diva Press, 2015)
- Di Tanah Lada (Gramedia Pustaka Utama, 2015)
- Undead 1 Air Mata Bulan: Malapetaka Dimulai (Mizan Publishing, 2016)
- Undead 2 Kala: Hidup Yang Harus Berakhir (Mizan Publishing, 2016)
- White Wedding (Pastel Books, 2016)
- Jakarta Sebelum Pagi (Grasindo, 2016)
- San Francisco (Grasindo, 2016)
- Seaside: Dendam Takkan Pernah Terhapus Waktu (Senja, 2017)
- Semua Ikan di Langit (Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2017)
- Continuum (Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2018)
- Extract from the Novel All the Fish in the Sky (Lontar Foundation, 2019, bahasa Inggris)
- Kita Pergi Hari Ini (Gramedia Pustaka Utama, 2021)
- Open Tribunal (Japan Foundation, 2022, bahasa Inggris)
- Tiga dalam Kayu (Kepustakaan Populer Gramedia, 2022)
- Kapan Nanti (Gramedia Pustaka Utama, 2023)
- Pulau Batu di Samudra Buatan (Kepustakaan Populer Gramedia, 2023)
- Mari Pergi Lebih Jauh (Kepustakaan Populer Gramedia, 2024)
Buku Anak
Referensi
- ^ a b c d e f Yuniar, Nanien (21 Maret 2017). Monalisa, ed. "Bincang-bincang bersama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (2)". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-30. Diakses tanggal 4 Mei 2018.
- ^ a b Nugroho, Andi (21 Maret 2017). "Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Cerita Soal Proses Kreatifnya". harnas.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-04. Diakses tanggal 4 Mei 2018.
- ^ Yuniar, Nanien. Monalisa, ed. "Bincang-bincang bersama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (1)". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-30. Diakses tanggal 30 Juni 2018.
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|