Ziarah (film)
Ziarah adalah film drama Indonesia tahun 2017 yang disutradarai, ditulis, dan diproduseri oleh BW Purbanegara sekaligus debut penyutradaraan dalam film panjang. Film yang berlatar di Gunung Kidul, Yogyakarta ini telah memperoleh beberapa penghargaan yang diantaranya antara lain Penulis Skenario Asli Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2016, Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016 dan Film Terbaik di Salamindanaw Film Festival 2016 di Filipina. Alur ceritaZiarah menceritakan mengenai sosok Mbah Sri yang mencari keberadaan suaminya. Saat itu, Belanda melakukan Agresi Militer yang ke-2 pada tahun 1948 dan suami Mbah Sri ikut berperang. Mbah Sri dan suaminya (Prawiro) terpaksa harus berpisah. Namun, ternyata itulah saat terakhir Mbah Sri bertemu dengan suaminya, yang tidak pernah kembali seusai perang. Hari demi hari, tahun demi tahun berlalu, Prawiro tidak juga pulang. Mbah Sri menjadi janda selama puluhan tahun hingga masa tuanya. Sahabat-sahabat Mbah Sri yang juga sudah berusia senja, satu per satu mulai meninggal. Mereka dimakamkan di sebelah makam suaminya masing-masing. Hal ini membuat Mbah Sri juga memiliki keinginan untuk dimakamkan di sebelah makam suaminya jika ia meninggal kelak. Namun, Mbah Sri sendiri bahkan tidak mengetahui keberadaan makam suaminya. Mbah Sri pun mulai mencari keberadaan Prawiro, suaminya. Pada suatu hari di tahun 2012, Mbah Sri bertemu dengan tentara veteran yang ternyata mengenal Prawiro. Tentara veteran itu mengetahui lokasi Prawiro tertembak oleh Belanda pada 1949. Berdasarkan informasi tersebut, Mbah Sri mencari makam suaminya. Selama perjalanan mencari makam suaminya, Mbah Sri bertemu dengan banyak orang. Dia mendengar obrolan tentang tanah, yang memperjuangkan tanahnya, dan kisah orang yang harus tersingkir dari tanahnya sendiri. Perjalanan Mbah Sri untuk mencari makam sang suami tidak sekadar perjalanan menyusuri sejarah cintanya, tapi juga menyusuri luka-luka sejarah bangsanya. Hingga pada suatu tempat dan waktu, Mbah Sri harus mengetahui hal yang sangat tidak dia duga. Hal itu membuatnya terpuruk dan menang dalam waktu yang bersamaan.[1][2] Pemeran
Penghargaan & nominasi
Referensi
Pranala luar
|