Zaumi Sirad
Kehidupan pribadi dan pendidikanZaumi Sirad lahir dari pasangan Sirad HM Adil dan Yaumalia, dan dibesarkan di Bengkulu bersama sepuluh saudara lainnya. Ia memulai pendidikan dasar di SD Negeri 16 Manna, Bengkulu Selatan dan lulus tahun 1983. Kemudian meneruskan ke SMP Negeri 2 Manna, Bengkulu Selatan, lulusan 1992, lalu ke SMA Negeri 3 Manna, Bengkulu Selatan lulusan tahun 1995. Pendidikan tingginya ia selesaikan di S1 Farmasi ITB, lulus tahun 2001 dan dituntaskan dengan menyelesaikan pendidikan apoteker di Apoteker Universitas Indonesia pada tahun 2002.[2][3] Ia menikah dengan Ir Vitex Grandis dan memiliki tiga orang anak bernama Mikayla Zweena Grandis, M Zaidan Arkanshah Grandis, dan Dhaneeza Alma Grandis. Karier dan bisnisIa mulai bekerja menjadi Superior Quality Control di PT Nellco Indopharma pada tahun 2001. Lalu pada tahun 2003 menjadi Supervisor Produksi di PT Pervetti van melle. Tahun 2005, ia menjadi Product Manager di Bernofarm Pharmaceutical Company. Kemudian ia pemilik PT Buatan Guna Indonesia (BGI) bersama suaminya.[1] Publikasi dan opiniSebagai penulis dan salah satu juru bicara PSI, Zaumi Sirad sering menerbitkan berbagai tulis opini yang menjadi rujukan berbagai surat kabar dan situs. Kecaman terhadap pelaku bom anakZaumi Sirad bersuara dengan keras melakukan kecaman terhadap pelaku bom bunuh diri yang mengorbankan anak sendiri. Ia berpendapat bahwa seharusnya anak masih bermain dan belajar, bukan dijadikan alat oleh orangtuanya menjadi pengantin bom bunuh diri. Untuk itu, ia berharap masyarakat menjaga ruang keluarga dari doktrin terorisme.[4] Istri dan korupsiIa berpendapat bahwa peran istri dalam mendorong suami yang korup sangat besar, terutama dengan gaya hidup berlebihan dan kurangnya komunikasi, sehingga suami diam-diam melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan kasus terkini mengungkapkan bahwa suami malah semakin nyaman melibatkan istri secara langsung dalam tindakan korupsi. Karena itu butuh penyadaran kepada istri agar ikut melindungi suaminya dari korupsi.[5] Referensi
|