X.com
X.com adalah bank online yang didirikan oleh Elon Musk, Harris Fricker, Christopher Payne, dan Ed Ho pada tahun 1999 di Palo Alto, California. Pada tahun 2000, X.com bergabung dengan pesaingnya, Confinity Inc, sebuah perusahaan perangkat lunak yang juga berbasis di Palo Alto. Musk tertarik dengan Confinity karena sistem pembayarannya yang mudah. Perusahaan yang bergabung ini mengubah namanya menjadi PayPal. eBay membeli PayPal seharga US$1,5 miliar pada tahun 2002. Pada tahun 2015, PayPal dipisahkan dan menjadi perusahaan independen. Model bisnisX.com adalah bank online awal, dan deposito diasuransikan oleh FDIC . Perusahaan ini awalnya didanai oleh Elon Musk dan Greg Kouri, yang kemudian mendanai usaha-usaha Musk selanjutnya: Tesla dan perusahaan rintisannya, SpaceX.[1] Pelanggan tidak dikenakan biaya atau denda keterlambatan pembayaran; bahkan, mereka diberi hadiah untuk mendaftar dengan kartu tunai $20 dan kartu $10 untuk referensi (mengajak) anggota baru. Fitur-fitur ini berbeda pada zamannya. Misalnya, pelanggan dapat mengirim uang ke orang lain dengan memasukkan alamat email mereka ke X.com.[2] Selain itu, pelanggan dapat membuka akun secara langsung dengan pendaftaran online tanpa perlu mengirimkan cek.[3] SejarahSepanjang tahun 1990-an, Elon Musk membayangkan untuk menciptakan sebuah bank online dengan layanan lengkap yang menyediakan rekening giro dan tabungan, pialang, dan asuransi.[4] Musk berkomentar dalam sebuah wawancara tahun 1999 dengan CBS MarketWatch:
Pada bulan Januari 1999, Musk secara resmi mulai merencanakan sebuah bank online ketika sedang dalam proses menjual perusahaannya, Zip2. Sebulan setelah Zip2 dibeli oleh Compaq, Musk menginvestasikan sekitar $12 juta untuk mendirikan X.com pada bulan Maret 1999 bersama Harris Fricker, Christopher Payne, dan Ed Ho.[5][6] Fricker bekerja dengan Musk saat Musk magang di Bank of Nova Scotia, Payne adalah teman Fricker, dan Ho adalah seorang insinyur di Silicon Graphics dan eksekutif di Zip2.[7] Perusahaan ini awalnya dijalankan dari sebuah rumah sebelum pindah ke sebuah kantor di Palo Alto, California.[8] Karena konflik mengenai cara pengelolaan perusahaan, Musk memecat Fricker lima bulan setelah x.com dimulai, dan dua pendiri lainnya, Payne dan Ho pun ikut keluar.[9][10] X.com secara resmi diluncurkan pada tanggal 7 Desember 1999, dengan mantan CEO Intuit, Bill Harris, sebagai CEO perdananya.[11][3] Dalam waktu dua bulan, X.com menarik lebih dari 200.000 pendaftaran.[12] Pada bulan Maret 2000, X.com bergabung dengan Confinity, pesaing terberatnya, dan perusahaan baru ini dinamakan X.com.[13] Musk menjadi pemegang saham terbesar dan ditunjuk sebagai CEO. Dimulai pada tahun 1998, produk milik Confinity, PayPal, memungkinkan para pengguna dengan PalmPilots untuk saling mengirim uang melalui infrared port .[14][15] Selanjutnya, PayPal berkembang untuk memungkinkan pengguna mengirim uang menggunakan email dan web.[15] Pada bulan September 2000, ketika Musk berada di Australia untuk berbulan madu, dewan X.com memilih pergantian CEO dari Musk ke Peter Thiel, salah satu pendiri Confinity. Pada bulan Juni 2001, X.com berganti nama menjadi PayPal.[16] Pada tanggal 3 Oktober 2002, eBay membeli PayPal dengan harga US$1,5 miliar.[17][18] Pada bulan Juli 2015, PayPal dipisahkan menjadi perusahaan publik independen yang diperdagangkan secara terbuka.[19] Pada tanggal 5 Juli 2017, Musk membeli kembali nama domain X.com dari PayPal.[20][21] Dia menjelaskan kemudian bahwa dia membeli situs web tersebut karena "memiliki nilai sentimental yang tinggi".[22] Pada tanggal 14 Juli 2017, X.com diluncurkan kembali, terdiri dari halaman putih kosong dengan satu "x" di sudut kiri atas,[23] dan sebuah halaman error yang menampilkan "y".[24][25] Situs ini ditampilkan dengan cara ini karena tidak memiliki apa pun dalam kode sumbernya kecuali satu huruf "x". Pada bulan Desember 2017, X.com mengalihkan pengunjung ke situs web The Boring Company, yang juga dimiliki oleh Musk. Hal ini dilakukan untuk mengiklankan penjualan topi.[25]
Pada tanggal 4 Oktober 2022, Elon Musk menggambarkan akuisisi Twitter sebagai "akselerator untuk menciptakan X, aplikasi segalanya".[27] Hal ini telah dikaitkan dengan x.com.[28] Dalam percakapan dengan Ron Baron sebulan kemudian, Musk mengatakan bahwa ia akan mengeksekusi rencana produk X "dengan beberapa perbaikan" yang akan menjadikan Twitter sebagai "lembaga keuangan paling berharga di dunia."[29]
Lihat jugaReferensi
|