Welcome Back, Alice
Welcome Back, Alice (Jepang: おかえりアリス , Hepburn: Okaeri Arisu) adalah sebuah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Shūzō Oshimi. Bessatsu Shōnen Magazine dari Kodansha telah menserialisasikan sejak April 2020 hingga Agustus 2023, dengan bab-babnya dikumpulkan dalam tujuh volume tankōbon. Alur CeritaWelcome Back, Alice menceritakan tentang tiga sahabat, Yohei, Kei, dan Yui, yang bertemu kembali ketika beranjak SMA setelah Kei kembali ke kota mereka. Awalnya mungkin keliatan akan menjadi cinta segitiga biasa, tapi semuanya berubah lebih rumit ketika Kei muncul dengan penampilan dan gaya berpakaian mirip perempuan. Tokoh
ProduksiOshimi mengatakan kalau Welcome Back, Alice itu tentang mengulik ulang maskulinitas laki-laki, dengan inspirasinya diambil dari perasaan mengganggu dari dirinya sebagai laki-laki.[1] Manga ini mengangkat tema kebangkitan seksual anak remaja, cinta, frustrasi di antara tiga karakter utamanya, dan identitas gender karakter Kei, ditambah Yohei di bagian cerita selanjutnya.[2][3] Oshimi mengaku mulai merasa ada keharusan untuk membahas kembali perihal "neraka seksualitas" setelah membaca Confessions of a Frigid Man karya Masahiro Morioka. Dari situ, ide membuat Welcome Back, Alice lahir. PublikasiDitulis dan diilustrasikan oleh Shūzō Oshimi, Welcome Back, Alice diserialisasikan oleh Kodansha melalui majalah Bessatsu Shōnen Magazine dari 8 April 2020 hingga 9 Agustus 2023.[4][5] Bab-babnya dikumpulkan dalam tujuh volume tankōbon dari 9 Oktober 2020,[6] sampai 6 Oktober 2023.[7] versi bahasa Inggrisnya dimiliki oleh Kodansha USA.[8] TanggapanWelcome Back, Alice mendapatkan pujian sekaligus kritik perihal bagaimana manga ini menggambarkan orang-orang yang tidak sesuai dengan norma gender.[2][3] Chris Cimi, dalam ulasan volume pertamanya, memuji manga ini karena tidak membuat transisi Kei keliatan aneh atau tidak wajar, dan jalan ceritanya yang blak-blakan. Tapi, Cimi juga berharap Oshimi lebih "totalitas" menjelaskan Kei secara eksplisit sebagai transgender atau nonbiner. Cimi juga merasa bahwa Welcome Back, Alice mirip seperti proyek sampingan dibandingkan manga-manga Oshimi lainnya.[2] Ia menuturkan bahwa Inside Mari karya Oshimi lainnya, meskipun premisnya kurang masuk akal, tetapi punya dampak yang lebih kuat.[2] Rebecca Silverman dari Anime News Network mengkritik karakter Kei karena menurutnya terlalu banyak mengumpulkan stereotip negatif tentang orang-orang LGBTQIA. Rebecca juga mengatakan bahwa Kei keliatan hanya ingin menggunakan gender dan seksualitasnya untuk mengejek dan menyiksa temen-temen masa kecilnya.[3] Sementara itu, Jean-Karlo Lemus, mengatakan bahwa manga ini membahas topik-topik gelap seperti frustrasi, kebingungan, dan hubungan mereka pada seksualitas, serta kebebasan dari norma-norma. Jean tertarik melihat bagaimana perkembangan karakter-karakternya dan menyebut Welcome Back, Alice sebagai cerita yang luar biasa.[3] Referensi
Pranala luar
|