Wee Meng Chee
KontroversiPada tanggal 7 Agustus 2007, ia telah menimbulkan keributan karena menciptakan video rap berjudul Negarakuku yang menggunakan sebagian lirik lagu kebangsaan Malaysia Negaraku. Lagu rap tersebut dilaporkan oleh harian Metro sebagai menghina negara, bangsa, agama dan kerajaan (Malaysia). Wee Meng Chee kemudian dilaporkan telah meminta maaf kepada mereka yang merasa terhina oleh video tersebut dalam harian The Sun tanggal 15 Agustus 2007. Tetapi permintaan maaf tersebut bukan karena menciptakan video itu sendiri dan dia tidak menyatakan tidak menyesal. Selain itu dia juga menegaskan di blog dia bahwa laporan Metro tersebut salah karena dilaporkan tanpa memahami maksud tersirat lirik tersebut.[1] Berikut dengan itu, dia turut meletakkan terjemahkan lirik Cina ke Melayu di blog dia. Negarakuku adalah lagu rap ciptaan Wee Meng Chee, yang dikenal pula sebagai Namewee. Negarakuku dirilis di Youtube pada tanggal 15 Juli 2007 dengan judul dalam Bahasa Tionghoa sebagai "我愛我的國家 Negarakuku (2007大馬觀光年主題曲)", yang dapat diterjemahkan sebagai "Aku Cinta Negaraku Negarakuku (Lagu Tema Visit Malaysia 2007)". Lagu Negarakuku mengandung unsur-unsur SARA dan menimbulkan kontroversi di Malaysia.[2][3] Wakil Menteri Dalam Negri Malaysia Datuk Mohd Johari Baharum menyatakan bahwa polisi Malaysia akan memeriksa video lagu Negarakuku. Kementrian Dalam Negri Malaysia bahkan mengeluarkan perintah tutup mulut tentang hal ini.[4] Dengan alasan bahwa keluarganya mendapat tekanan berat,[5] Wee telah menghapus video lagu Negarakuku dari Youtube dan mengeluarkan permintaan maaf atas lagu tersebut pada blog dia[6] dan juga melalui ayah dia.[7][8] Ia menyatakan bahwa tekanan terhadap keluarganya merupakan tindakan kekerasan, dan dia terpaksa melakukan hal tersebut.[5] Dalam pernyataan tersebut, dia meminta kepada blogger lain untuk tidak mengedarkan lagu Negarakuku di Internet.[6] Ketua Persatuan Tionghoa Malaysia Datuk Seri Dr Chua Soi Lek telah menerima permintaan maaf Wee melalui ayah dia. Chua menghimbau pemerintah dan seluruh warga Malaysia untuk menerima permintaan maaf tersebut.[7] Dalam konferensi pers tersebut, dia juga menyatakan bahwa "jika kita bersikap keras terhadap setiap anak muda, tidak akan ada kesempatan untuk kreativitas dan inovasi di negara ini".[7][8] Menteri Informasi Malaysia Datuk Zainuddin Maidin pun telah meminta warga Malaysia untuk menerima permintaan maaf Wee dan memuji Persatuan Tionghoa Malaysia yang bersikap proaktif dan tidak membuat isu tersebut menjadi isu SARA.[8] Zainudin menyesalkan pihak-pihak yang memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan pribadi.[9] Kabinet Malaysia tidak menerima permintaan maaf Wee. Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi menyatakan bahwa "hukum harus tetap berjalan".[7] Ia juga menyatakan bahwa Wee tidak mengeluarkan penghinaan terhadap Perdana Menteri atau menteri yang bersangkutan, melainkan terhadap negara (Malaysia), sehingga dirinya tidak berkuasa untuk memaafkan Wee. Referensi
Pranala luar
|