Warahan LampungWarahan adalah sastra tutur berasal dari daerah Lampung. Warahan disampaikan oleh satu orang yang disebut pewarah. Pada awalnya warahan tidak disertai musik, namun pada perkembangannya diiringi dengan alat musik tradisional yang disebut gambus lunik. Warahan atau disebut juga wawarahan dalam bahasa Lampung berarti berita atau cerita yang berasal dari kata dalam bahasa Lampung yakni wakha. Pada masa lalu warahan dipertunjukkan di depan penonton dengan menggunakan penerangan lampu semprong.[1] Warahan menyampaikan kisah-kisah seperti kepahlawanan, asal mula suku Lampung dan cerita anak-anak.[2] Referensi
|