Vivian Rubiyanti
Vivian Rubiyanti Iskandar (juga dieja Rubianti[1] dan Rubianty[2]) (lahir 1 Januari 1944) adalah seorang pengusaha Indonesia serta merupakan orang transgender pertama yang gender sebenarnya diakui oleh pengadilan Indonesia.[3] BiografiKehidupan awalVivian lahir 1 Januari 1944, dari pasangan Khan Kiam Lee dan Auw Roontji Nio. Vivian tercatat sebagai warga negara Tiongkok saat lahir. Melalui Perjanjian Kewarganegaraan Ganda Indonesia-Tiongkok pada masa itu, ia memilih untuk memegang status sebagai WNI dan berganti nama menjadi Iwan Rubyanto Iskandar. Ia memiliki salon kecantikan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bernama Robby Remaja, dan beberapa asistennya kemudian menjadi dikenal di kalangan kecantikan Indonesia, salah satunya adalah Rudy Hadisuwarno.[butuh rujukan] Proses hukumPada bulan Januari 1973, Vivian menjalani operasi penentuan ulang seks di RS Kandang Kerbau (kini KK Women's and Children's Hospital), Singapura.[4] Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan mengajukan permohonan formal ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk mengganti nama dan jenis kelaminnya secara hukum. Pada saat itu, belum ada undang-undang yang mengatur mengenai prosedur tersebut. Pengacaranya, Adnan Buyung Nasution dari LBH Jakarta, berargumen bahwa ketiadaan undang-undang tidak membatasi hak Vivian untuk mencari pengakuan hukum tersebut.[3] Beberapa ahli yang memberi kesaksian dalam pengadilan, salah satunya adalah ahli teologi dan pendeta Eka Darmaputera, yang berargumen bahwa menurut keyakinan Kristiani, Tuhan menginginkan semua manusia untuk bahagia; maka dari itu, gerejanya mendukung kasus Vivian.[5] Cendekiawan Islam Buya Hamka berargumen juga, bahwa keinginannya untuk berganti jenis kelamin sesuai dengan ajaran Islam, "[s]ebab ajaran Islam mengajarkan bahwa manusia dengan ilmunya haruslah dipergunakan untuk kemaslahatan kehidupan manusia itu sendiri."[2] Hakim kemudian mengabulkan permohonan Vivian, dan ia kemudian resmi diakui oleh Indonesia sebagai perempuan. Setelah dikabulkanPada dekade 1970-an itu, ia mendirikan toko sepatu Vivian di Pasar Hias Rias Cikini.[6] Pada 1975, dia menikah dengan Felix Rumayar di Jakarta di bawah hukum Katolik,[4] dan berhenti bekerja di salonnya, pindah ke Yogyakarta dan bekerja untuk Viva Kosmetik.[7] Ia kemudian bercerai dengan Rumayar, dan dia pindah ke Australia.[3] PengaruhAkulah Vivian, sebuah film berdasarkan kisah hidupnya, dirilis pada 1977 dan dibintangi oleh dirinya sendiri. Murtagh (2013), dalam analisisnya terhadap film tersebut, berpendapat bahwa Vivian tidak melihat dirinya sendiri sebagai anggota komunitas waria, tetapi justru memahami bahwa dirinya telah mapan di salah satu sisi dari biner gender laki-laki/perempuan.[4] Kasus Vivian telah menjadi sebuah tonggak yurisprudensi dalam kasus hukum di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya, terutama untuk permohonan untuk mengganti jenis kelamin secara hukum.[8][9] Filmografi
Referensi
|