Valentin ĆorićValentin Ćorić (lahir 23 Juni 1956) adalah mantan politikus Kroasia, Deputi Keamanan dan Komandan Polisi Militer Dewan Pertahanan Kroasia (Croatian Defence Council, HVO) dan Menteri Dalam Negeri Kroasia Herzeg-Bosnia.
Pada tanggal 29 Mei 2013, Ćorić dijatuhi hukuman penjara 16 tahun oleh Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia (ICTY) dalam kasus Prlić et al.[1], karena dinilai telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan terhadap populasi Muslim Bosnia selama berlangsungnya Perang Kroasia-Bosnia antara tahun 1992-1995. Atas putusan tersebut, Ćorić mengajukan banding. Pada tahun 2017, sidang banding Ćorić dilaksanakan di Den Haag, Belanda. KarierValentin Ćorić lahir pada tanggal 23 Juni 1956, di desa Paoca, Citluk, Republik Sosialis Bosnia dan Herzegovina. Ia memperoleh gelar sarjana teknik dan pernah menjadi Direktur Pemeliharaan Tambang Bauksit Citluk.[2] Setelah bergabung dengan partai Uni Demokrasi Kroasia di Bosnia-Herzegovina (hrvatska demokratska zajednica Bosne i Hercegovine, HDZ-BiH), ia menjadi anggota Staf Angkatan Darat Kota Citluk, yang menjadikannya terlibat dengan masalah-masalah militer dan pengadaan senjata maupun peralatan militer.[3] Setelah itu Ćorić menjadi komandan pusat pelatihan militer di Krvavice, Republik Kroasia, tempat pelatihan sekitar delapan ratus prajurit Republik Kroasia Herzeg-Bosnia. Pada bulan April 1992, Mate Boban mengangkat Valentin Ćorić sebagai Deputi Keamanan dan Komandan Polisi Militer Dewan Pertahanan Kroasia (HVO). Jabatan di HVO berikutnya adalah "Kepala Administrasi Polisi Militer", yang dijabatnya hingga 20 November 1993. Pada tanggal 20 November 1993, ia menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Kroasia Herzeg-Bosnia. DakwaanDalam dakwaan terhadap Ćorić disebutkan, bahwa antara 18 November 1991 sampai April 1994, Valentin Ćorić mendirikan dan berperan dalam suatu usaha kriminal gabungan yang bertujuan menciptakan kembali etnis murni Kroasia Besar" di dalam wilayah Banovina Kroasia. Untuk mencapai tujuan tersebut, selama pengepungan Mostar, Ćorić dilaporkan telah menebarkan kebencian agama, politis, dan etnis serta melakukan pemaksaan, intimidasi dan teror, terutama melalui penangkapan massal yang menimbulkan korban jiwa. Ia berperan dalam membangun kamp-kamp konsentrasi dan pusat-pusat penahanan lain. Ia juga didakwa atas perlakuan bengis terhadap orang-orang Muslim Bosnia dengan cara pengusiran dan pemindahan paksa maupun pemberlakuan kerja paksa para tahanan.[2] Sejak bulan Mei 1992 sebagai pimpinan HVO, Ćorić turut serta dalam pembersihan etnis di kota Prozor, Gorjni Vakif, Sovici, Doljani, dan Mostar, terutama dengan penyerangan terhadap orang-orang Muslim Bosnia, penjarahan dan pencurian harta benda mereka, penangkapan massal dan perlakuan kejam, kekerasan seksual, pembunuhan dan bentuk-bentuk persekusi lainnya.[2] Antara September 1992 dan April 1994, HVO mengunakan Kamp Heliodrom di selatan Mostar sebagai pusat tahanan bagi orang-orang Muslim Bosnia yang ditangkap di Mostar. Populasi penjara tersebut diperkirakan mencapai 6000 orang, dengan kondisi yang tidak manusiawi. Antara April 1993 dan Maret 1994, Kamp Vojno dan Kamp Ljubuski di utara Mostar juga digunakan untuk menahan orang-orang Muslim Bosnia. Para tahanan sering kali mengalami penganiayaan yang berat dan dipekerjakan paksa, sebelum akhirnya dideportasi ke luar negeri.[2] Sepanjang tahun 1993, sebagian besar laki-laki Muslim Bosnia di Stolac dan Capljina ditangkap dan ditahan dalam kondisi yang keras, sebagian besar di antaranya dibunuh, sedangkan para Muslim Bosnia, anak-anak dan orang tua secara sistematis dipaksa keluar dari tempat tinggal mereka, yang kemudian dihancurkan.[2] Dari bulan April hingga September 1993, HVO menggunakan Penjara Militer Dretelj untuk menahan para tawanan Serbia dan sekitar 2700 laki-laki Muslim Bosnia. Para tahanan dipukuli dan disiksa dengan kejam; tindakan HVO tersebut menyebabkan cedera dan kematian banyak tahanan Muslim Bosnia. Penjara Militer Distrik Gabela juga digunakan dari 8 Juni 1993 sampai April 1994. Pada saat yang sama, jumlah tahanan dapat mencapai 1200 laki-laki Muslim, termasuk anak-anak di bawah usia enam belas tahun dan orang-orang tua di atas enam puluh tahun, baik yang berstatus sipil maupun militer.[2] Valentin Ćorić menyerahkan diri secara sukarela ke ICTY pada tanggal 5 April 2004.[2] Rujukan
Pranala luar |