Universitas Priština
Universitas Priština, atau dalam Bahasa Albania Universiteti i Prishtinës adalah pendidikan tinggi yang terletak di Pristina, Kosovo. Satu dari beberapa universitas yang menggantikan Universitas Pristina lama yang ada dalam sejarah, universitas ini memiliki 14 fakultas di Pristina dan tiga cabang lainnya di kota lain di Kosovo. Di dalam emblemnya tercantum nama "Universitas Studiorum Prishtiniensis." Universitas ini didirikan setelah Perang Kosovo, mengambil alih kampus di Pristina, Kosovo, sebagai universitas terbesar di negara tersebut. Universitas ini adalah anggota dari the European University Association. StatistikTahun akademik universitas ini berjalan dari 1 Oktober hingga 30 September, diatur dalam dua semester, dengan 30 minggu pengajaran tiap tahunnya. Sekitar 3.000 mahasiswa meraih gelar sarjana dan master setiap tahun di sini. Kebanyakan di bidang sosial dan sains manusia. Lebih dari 50.000 telah lulus sejak pertama didirikan. Tidak seperti universitas di Eropa kebanyakan, hubungan universitas dengan fakultas lebih longgar, masing-masing menikmati status dan struktur administratif yang otonom. Ini dikriisi oleh Bank Dunia sebagai kebijakan yang mendorong duplikasi jurusan dan fasilitas yang redundan, yang menghilangkan efektivitas prioritas atas jurusan.[1] SejarahUniversitas yang asli sebenarnya ada di Republik Sosialis Serbia, Yugoslavia, di kota Pristina, untuk tahun ajaran 1969-1970,[2] dan menjadi Universitas Priština hingga 1999. Hanya saja, karena adanya perang antara etnis Albania dan Serbia, akhirnya terpecah menjadi dua:
Pada tahun 2003, Universitas Pristina digambarkan sebagai "berada di tengah pusaran konflik politik dan kepercayaan diri bangsa Albania-Kosovo". Selama bertahun-tahun, universitas ini telah dituduh oleh politisi dan media Serbia mempromosikan separatisme etnis Albania di Kosovo, menyusul naiknya Slobodan Milošević yang didorong oleh keinginan pembersihan ide separatisme. Sejak saat itulah universitas terbelah menjadi Serbia dan Albania, dengan staff dari Serbia mengontrol kampus dan staff Albania yang dipecat berjuang melalui jalur bawah tanah sejak 1990an, memberikan pengajaran dan edukasi informal untuk warga Albania di Kosovo. Referensi
|