Universitas Persahabatan Rakyat Rusia
Universitas Persahabatan Rakyat Rusia (bahasa Rusia: Росси́йский университе́т дру́жбы наро́дов, РУДН) terletak di Moskwa barat daya. Universitas ini didirikan pada 1960 dengan nama Universitas Persahabatan Rakyat. Tujuan utamanya adalah menolong negara-negara Dunia Ketiga pada puncak Perang Dingin, memberikan pendidikan tinggi serta ajang pendidikan KGB untuk kaum komunis muda dari negara-negara berkembang. Pada 1961, universitas ini berganti nama menjadi Universitas Persahabatan Rakyat Patrice Lumumba, untuk menghormati tokoh revolusioner dan perdana menteri Kongo Patrice Lumumba. Pada tahun pertamanya, terdaftar 539 mahasiswa asing dari 59 negara (ditambah 57 mahasiswa Soviet). Carlos si Ajag, sang teroris, belajar di universitas ini, bersama-sama dengan gerilyawan dan tokoh revolusioner dari Amerika Latin, Afrika dan Asia. Keputusan untuk mendirikan Universitas Persahabatan Rakyat di Uni Soviet dilakukan oleh pemerintah Uni Soviet sebagai tanggapan atas permintaan berbagai bekas negara jajahan dengan Tujuan utama memberikan kesempatan kepada orang-orang muda, yang datang dari negara-negara miskin di wilayah Asia, Afrika dan Amerika Latin, untuk memperoleh pendidikan dan untuk menjadi spesialis-spesialis yang berkualitas. Para mahasiswa diterima melalui lembaga-lembaga swadaya masyarakat, institusi pemerintahan serta kantor-kantor kedutaan dan konsulat Uni Soviet di seluruh dunia. Para organisasi pendiri Universitas Persahabatan Rakyat adalah Gabungan Uni Perdagangan Pusat Soviet (All Union Central Soviet of Trade Unions), Komite Solidaritas untuk Negara-Negara Asia & Afrika Uni Soviet (Soviet Committee of Asian and African countries Solidarity) dan Asosiasi Uni Persahabatan & Hubungan Inter-Budaya Uni Soviet (Soviet Associations Union of Friendship and Intercultural Relationship). Pada bulan Februari 1975, Universitas Persahabatan Rakyat memperoleh penghargaan atas kontribusinya dalam pembangunan Sumber Daya Manusia pada negara-negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Pada tanggal 5 Februari 1992, nama universitas tersebut diganti kembali ke nama asalnya menjadi Universitas Persahabatan Rakyat Russia – institusi perguruan tinggi (PFUR). Pendiri PFUR adalah pemerintah Federasi Russia. Universitas Persahabatan Rakyat Russia telah banyak menghasilkan lulusan sarjana & pasca-sarjana yang berasal dari Indonesia. Setelah keruntuhan Uni SovietPada 1992 universitas ini berganti nama kembali menjadi Universitas Persahabatan Rakyat (di) Rusia dan mahasiswa-mahasiswanya yang dahulu belajar filsafat Marxis kini mengambil kuliah bisnis kapitalis.[1] Pada 2004 ada sekitar 13.000 mahasiswa pasca-sarjana dan sarjana dari lebih dari 100 negara. Namun kebanyakan mahasiswanya sekarang adalah orang Rusia. Dana sekolah ini telah jauh berkurang sejak keruntuhan Soviet. Kekerasan rasialMahasiswa kulit hitam dan Asia mengalami semakin banyak serangan rasis dengan kekerasan dan anti orang asing, termasuk sejumlah pembunuhan. Pada malam 24 November 2003, sebuah kebakaran misterius di asrama mahasiswa menyebabkan lebih dari 40 mahasiswa asing meninggal dunia. Media Rusia belakangan mengutip sumber polisi yang mengatakan bahwa semua pintu menuju tangga darurat telah diblokir.[2] Dinas pemadam kebakaran menyalahkan arus listrik, tetapi mahasiswa menuduh bahwa pembakaran itu disengaja. Malam sebelumnya, kata mereka, dua orang skinhead dikejar-kejar dari tempat itu setelah berusaha melakukan penyerangan pembakaran.[3] Polisi tidak melakukan investigasi. Negara asal dari mahasiswa yang meninggal dunia dan terluka itu adalah: Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, Ekuador, Ethiopia, Afghanistan, Tajikistan, Angola, Pantai Gading, Tahiti, Maroko, Kazakstan, Republik Domnika, Lebanon, Peru, Malaysia, Mongolia, India, Nigeria, Tanzania dan Sri Lanka. Selain itu ada juga sejumlah mahasiswa Palestina.[3] Alumni terkemuka
Rujukan
Lihat pulaPranala luar
|