Universitas Malawi
Universitas Malawi adalah sebuah institusi pendidikan yang didirikan pada tahun 1965, dan terdiri dari lima kolese yang terletak di Zomba, Blantyre dan Lilongwe. Dari kelima kolese tersebut, yang terbesar adalah Kolese Chancellor di Zomba. Nama kampus ini sering disingkat menjadi UNIMA. UNIMA adalah bagian dari sistem pendidikan pemerintah di Malawi. Saat ini, wakil konselornya adalah Profesor John Kalenga Saka. UNIMA merayakan dies natalis emas pada 24–25 September 2015.[1] VisiVisi Universitas Malawi adalah memberikan "pendidikan, riset, dan jasa yang relevan dan berkelas dunia bagi pengembangan Malawi dan dunia yang berkelanjutan."[2] SignifikansiUniversitas ini adalah pusat pengembangan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan ide untuk menghadapi tantangan-tantangan perkembangan di Malawi.[3] SejarahUniversitas Malawi didirikan beberapa bulan setelah Kemerdekaan Malawi.[2] Pendaftaran pertama menjaring 90 mahasiswa di Blantyre.[2] Pengajaran dimulai pada tahun 1965 di Blantyre, dan dalam waktu dua tahun Institut Administrasi Umum di Mpemba, Kolese Pendidikan Soche Hill, dan Politeknik di Blantyre, serta Kolese Bunda di Lilongwe menjadi kolese universitas ini. Pada tahun 1973, konstituen universitas ini, kecuali politeknik dan Kolese Bunda, berpindah ke Zomba dan disatukan ke dalam Kolese Chancellor. Pada tahun 1979, Kolese Keperawatan Kamuzu menjadi sebuah fakultas di dalam universitas, dan pada tahun 1991 Kolese Kedokteran di Blantyre juga ditentukan sebagai salah satu kolese yang tergabung dalam universitas ini. Gerakan Mahasiswa untuk Kepemimpinan Multipartai (1992)Saat terjadi pergerakan menuju kepemimpinan multipartai, mahasiswa dari UNIMA berpartisipasi dalam protes yang mereka organisasikan sebagai bentuk perjuangan demi meraih kebebasan edukasional.[4] Pada bulan Maret 1992, ketika Uskup Katolik di Malawi mengeluarkan Surat Pastoral Lenten yang mengkritik Banda dan pemerintahannya, mahasiswa dari Universitas Malawi di Kolese Chancellor dan Politeknik pun turut bergabung pada protes dan demonstrasi, mendukung surat itu.[4] This forced the authorities to close the campuses.[4] Gerakan Pemuda untuk Kebebasan dan DemokrasiGerakan Pemuda untuk Kebebasan dan Demokrasi (bahasa Inggris: Youth for Freedom and Democracy, disingkat YFD) adalah sebuah kelompok tekanan politik mahasiswa di kampus. Mereka memublikasikan "Berita Politik Mingguan Terbaru" yang kemudian disirkukasikan kepada mahasiswa di kampus.[5] Mereka mengkritik pemerintahan Malawi dan perusahaan tambang Paladin Energy. Pada pertengahan September 2011, polisi Malawi menangkap beberapa orang dari kelompok ini. Mereka juga menangkap Black Moses, presiden YFD yang waktu itu berusia 21 tahun, dan menginterogasinya. Seminggu kemudian, Robert Chasowa, seorang mahasiswa teknik tahun keempat, ditemukan meninggal.[6] Polisi mengklaim bahwa wafatnya akibat bunuh diri, tetapi para kritik percaya ia dibunuh. Pranala luarReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai University of Malawi. |