Artikel ini sedang dalam perubahan besar untuk sementara waktu. Untuk menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan. Halaman ini terakhir disunting oleh A154 (Kontrib • Log) 26 hari 947 menit lalu.
Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam. Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini, harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan {{Under construction}} di antara masa-masa menyunting Anda.
Ubaidullah bin Ma'mar at-Taimi (bahasa Arab: عبيد الله بن معمر التيمي; meninggal 650) adalah pemimpin yang berani dan kuat serta salah satu orang Quraisy yang paling dermawan.[1]
Ubaidullah adalah putra dari Ma'mar bin Utsman dan ibunya adalah Salma binti al-Ashghar bin Wa'il bin Tamalah.[5] Ia memiliki saudara kandung yang bernama Ma'bad.[5] Al-Baladzuri menyebutkan ia mempunyai saudara selain Ma'bad yang bernama Utsman tetapi nama ibunya tidak disebutkan.[4] Ma'bad diriwayatkan termasuk di antara orang-orang yang menguburkan Khalifah Utsman bin Affan (berkuasa 644–656) setelah pembunuhannya.[4] Ubaidullah merupakan sepupu dari Thalhah bin Ubaidillah, seorang sahabat Nabi.[6] Diriwayatkan bahwa ia memiliki tubuh yang kuat.[6]
Ayahnya, Ma'mar, adalah seorang sahabat yang memeluk Islam pada hari Penaklukan Makkah.[7] Status Ubaidullah sendiri diperdebatkan apakah ia pernah bertemu dengan Nabi Muhammad ataukah tidak. Diriwayatkan bahwa Ubaidullah pernah bertemu dengan Nabi saat masih kecil, terutama dengan beberapa riwayat mengatakan bahwa ia meninggal pada tahun 29 H (pada masa pemerintahan Khalifah Utsman) dan usianya mungkin 40 tahun, yang berarti ia dilahirkan pada tahun 11 sebelum Hijriyah (sekitar 612 M), dan kemungkinan besar juga ia bertemu Nabi ketika masih kecil. Ada pula riwayat yang mengatakan bahwa ia sempat bertemu dengan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan. Meskipun demikian, pendapat pertama lebih mungkin.[2][3]
Biografi
Abdullah bin Amir, gubernur Bashrah, mengangkat Ubaidullah sebagai gubernur Makran, dan selama pemerintahannya penaklukan wilayah diperluas hingga mencapai Sungai Indus. Ubaidullah terbunuh dalam pertempuran di pinggiran Istakhr ketika ia mencoba untuk menaklukkannya pada tahun 29 H (sekitar 650 M).[6]
Pasangan dan anak
Fatimah binti Thalhah al-Abdari.[5] Al-Baladzuri menyebutkan namanya adalah Fatimah binti al-Harits bin Abi Thalhah al-Abdari.[8]
Utsman.[5] Utsman merupakan pemimpin pasukan berkekuatan 12.000 orang yang diangkat oleh saudaranya, Umar, ketika menjadi gubernur Bashrah untuk melawan KhawarijAzariqah di pasar Ahwaz yang dipimpin oleh Ubaidullah bin Basyir bin al-Mahuz. Utsman berperang melawan mereka hingga ia terbunuh dan pasukannya dikalahkan.[11]
Ubaidullah. Ubaidullah diangkat oleh Ibnu az-Zubair sebagai gubernur Bashrah dan dikatakan bahwa saudaranya, Umar, mengangkatnya sebagai penggantinya.[8]
^ abc(Arab) Dr. Abdel Salam al-Termanini, "Peristiwa sejarah Islam dalam urutan tahun: Bagian Pertama dari tahun 1 H sampai tahun 250 H", jilid pertama (dari tahun 1 H sampai tahun 131 H), Dar Thalas, Damaskus.