Tryphaena
Tryphaena (bahasa Yunani: Τρύφαινα; ca 141 SM – 111 BC) adalah seorang putri Dinasti Ptolemaik. Ia menikah dengan Antiokhos VIII dan menjadi Permaisuri Kekaisaran Seleukia. Kehidupan awalSering kali dianggap bahwa Tryphaena juga menyandang nama Kleopatra. Namun, hal ini belum benar-benar terbukti. Tryphaena adalah anak perempuan tertua dari Ptolemaios VIII, seorang Raja Dinasti Ptolemaik dari Kerajaan Ptolemaik di Mesir dan ibunya Kleopatra III (juga sepupu Ptolemaios VIII).[1] Ia adik dari Ptolemaios IX, Ptolemaios X dan kakak dari Kleopatra IV dan Kleopatra Selini. Pada tahun 125 SM, Ptolemaios VIII tak lagi mendukung orang yang berpura-pura atas takhta Seleukia, Aleksander II, tetapi Antiokhos VIII putra dari Demetrios II dan Cleopatra Thea. Tryphaena dinikahkan oleh ayahnya Ptolemaios VIII dengan Antiokhos VIII, juga mengirimkan bala bantuan.[2] Kemudian pasangan ini memiliki lima anak-anak yakni, Seleukos VI, kembar Antiokhos XI Epifanis dan Filipos I Filadelfus, Demetrius III Eukaerus dan Antiokhos XII Dionisos. Tryphaena juga memiliki anak perempuan bernama Laodike VII yang kelak menikah dengan Mithridates I.[3] Perselisihan dengan Kleopatra IVPada tahun 112 SM, Antiokhos VIII mengalahkan saudara tirinya dan saingannya Antiokhos IX Kyzikinos, mengambil alih Kota Antiokhia di mana Kleopatra IV (istri dari Antiokhos IX) juga tinggal di kota tersebut. Tryphaena membenci adiknya Kleopatra IV yang bersembunyi di kuil Apollo dan ia menginginkan adiknya ini dibunuh. Ia menuduh Kleopatra IV memasukkan tentara asing kedalam perselisihan saudara tiri Seleukia dan menikah di luar Mesir yang bertentangan dengan kehendak ibunya. Antiokhos VIII meminta istrinya untuk mengampuni adiknya. Ia mengatakan bahwa nenek moyangnya tidak pernah memperlakukan wanita dengan begitu kejam. Ia juga menambahkan bahwa kuil tempat Klepatra IV berlindung adalah kuil yang suci, sehingga harus menghormati para dewa, yang dengan bantuannya ia dapat menang. Namun, Tryphaena tidak terbujuk dengan kata-kata suaminya dan memerintahkan beberapa prajurit untuk mengeksekusi adiknya. Mereka menembus ke dalam kuil dan berhasil membunuh Kleopatra IV. Sebelum meninggal, Kleopatra IV mengutuk para pembunuhnya dan menyerahkan urusan balas dendamnya dengan kebijaksanaan pada dewa yang tidak dihormati. Setahun kemudian, yakni pada 111 SM, Tryphaena ditangkap oleh Antiokhos IX setelah ia mengalahkan saudara tirinya dalam suatu pertempuran. Antiokhos IX lalu mengeksekusinya dan mengorbankannya untuk istrinya.[4] Keturunan
Lihat jugaCatatan
Referensi
Pranala luar
|