Tradisi Natal SerbiaTradisi Natal Serbia adalah adat dan kebiasaan penduduk Serbia selama minggu ketiga sebelum Natal hingga Hari Raya Penampakan Tuhan (epifani). Masyarakat Serbia memiliki tradisi Natal yang rumit dan di sebagian area telah dilakukan perubahan mengikuti perkembangan zaman. Di Serbia, Natal disebut sebagai Božić (Cyrillic: Божић, pelafalan [ˈbɔ̌ʒitɕ]). Natal dirayakan selama tiga hari berturut-turut, dimulai dari hari Natal yang disebut sebagai hari pertama Natal. Malam NatalTanggal 24 Desember sebelum matahari terbenam, disebut masyarakat Serbia sebagai Badnji dan dan setelah matahari terbenam disebut Badnje veče. Hari ini dimanfaatkan sebagai persiapan perayaan Natal. Pada malam Natal, makanan yang dihidangkan sangat banyak dan beraneka ragam walaupun tetap dipersipakn menurut aturan berpuasa yang berlaku. BadnjakBadnjak adalah batang atau ranting pohon ek yang dibawa pulang dan untuk dibakar sebagai bagian dari tradisi pada Malam Natal. Tradisi ini dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya di Serbia.[1] Kepala keluarga yang umumnya didampingi dengan beberapa kerabat lelaki akan pergi untuk memilih dan menebang pohon yang akan digunakan. Kepergian mereka diiringi dengan suara tembakan senjata atau mortir (senapan artileri) yang disebut prangija.[2][3] Umumnya setiap keluarga akan menyiapkan satu badnjak dan jenis pohon ek yang dipilih adalah Quercus cerris, walaupun di beberapa wilayah dapat dipilih pohon dengan jenis yang berbeda.[1][3][4] Saat kepala keluarga menemukan pohon ya sesuai, ia akan berdiri di depan pohon tersebut dan menghadap ke timur. Setelah itu kepala keluarga akan melemparkan gandum ke pohon, dan mengucapkan "Selamat pagi dan selamat malam Natal", membuat tanda salib, dan mengucapkan doa, dan mencium pohon tersebut.[4][5] Seteah itu, dia akan memotong batang / ranting pohon miring hingga jatuh ke arah timur menggunakan kapak.[3] Setelah dipotong sepanjang 2.5 meter, badnjak akan diletakkan tegak lurus berhadapan dengan pintu rumah.[5][3] Di beberapa daerah, badnjak juga dapat dipotong menjadi tiga bagian.[4] Pada malam hari, salah seorang lelaki di dalam keluarga akan membawa badnjak ke dalam rumah. Sambil melangkah dengan kaki kanan terlebih dahulu, lelaki tersebut akan mengumpulkan keluarganya dengan memberi salam "Selamat malam dan selamat malam Natal untuk semua." Kemudian wanita di dalam rumah akan membalas dengan ucapan, "Semoga Tuhan memberi kamu hidup yang baik dan selalu mendapatkan keberuntungan" sambil melempar gandum dari saringan ke lelaki yang membawa badnjak.[3] Sejak tahun 1990-an, gereja ortodoks Serbia bersama dengan komunitas lokal telah mengadakan perayaan malam Natal. Umumnya ada tiga bagian dalam perayaan tersebut, yaitu: persiapan, ritual, dan festival. Tahap persiapan meliputi pemotongan pohon yang akan digunakan sebagai badjnjak, membawanya ke halaman gereja, dan mempersiapakan hidangan. Tahap ritual meliputi Vespers (peletakkan badnjak di dekan perapian yang ditempatkan pada halaman gereja, pemberkatan badnjak, dan diikuti iringan musik serta lagu. Tahap festival meliputi berkumpul bersama di perapian dan ramah tamah.[6] Jerami NatalSegera sebelum atau setelah badnjak dimasukkan ke dalam ruangan, akan dilakukan penyebaran jerami di lantai. Jerami ini akan dibawa masuk dengan salam dan tata cara yang serupa seperti ritual membawa badnjak ke dalam rumah.[7] Jamuan Malam NatalSetelah badnjak dan jerami dimasukkan ke dalam rumah, jamuan makan malam dibuka oleh kepala keluarga. Di beberapa wilayah, kepala keluarga akan memanggil hewan pemangsa (seperti srigala, rubah, atau elang) dan mempertesilahkan mereka untuk makan bersama sebagai lambang agar rumah tanggal mereka terlindungi sepanjang tahun.[3] Sebelum meja perjamuan dipersiapkan, meja tersebut akan dilapisi dengan jerami dan ditutup dengan kain putih. Kemudian, seorang anak lelaki akan memimpin doa dan bernyanyi bersama seluruh anggota keluarga.[8] Malam Natal merupakan hari puasa dan makan malam yang dihidangkan sangat bervariasi. Beberapa hidangan yang disajikan adalah roti bulat tanpa ragi yan disebut badnjački kolač, garam, ikan panggang, kacang, sauerkraut, mie dan walnut, madu, dan anggur.[9] Setelah makan malam selesai, para kaum muda akan berkunjung ke rumah temannya dan para tetua akan menceritakan cerita lama. Di wilayah Banat, sekelompok anak-anak akan berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya untuk menyanyikan lagu. Tradisi ini disebut korinđanje dan anak yang berpartisipasi disebut korinđaši. Anak-anak akan mendapatkan perme, uang, atau hadiah tradisional seperti walnut, prun, apel, atau kue setelah mereka selesai bernyanyi.[10] Di daerah Serbia tengah, setelah seluruh anggota keluarga tidur, seorang wanita yang dituakan di dalam keluarga akan menempelkan sebuah pisau ke pintu atau tumpukan semak serta menggantung lingkaran bawang putih. Selain itu, bagian telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki anak-anak juga digosokkan dengan bawang putih sebagai perlindungan terhadap kutukan, penyihir, ataupun roh jahat. Di beberapa wilayah lainnya, para kaum lelaki berganti berjaga di perapian untuk menjaga agar bara api tetap menyala.[3][7] Catatan kakiReferensi
|