Topan Nanmadol (2022)
Topan Nanmadol (dikenal sebagai Topan Super Josie di Filipina) adalah siklon tropis berukuran sangat besar dan kuat yang menerjang negara Jepang. Sejarah meteorologiTopan Nanmadol berasal dari depresi tropis yang terbentuk di sebelah timur Iwo To pada 9 September 2022.[1] Sistem itu menurun dengan cepat ke level terendah, namun ditingkatkan kembali ke status depresi tropis oleh Badan Meteorologi Jepang (BMJ) pada dua hari kemudian. Sementara itu, Pusat Peringatan Topan Bersama (JTWC) menetapkan sistem tersebut sebagai Bibit 92W, dengan badan cuaca meningkatkannya menjadi Depresi Tropikal 16W pada 12 September 2022, ketika berjarak 262 mil laut di sebelah barat daya Iwo To.[2] Keesokan harinya, JTWC meningkatkan 16W menjadi badai tropis, dengan BMJ mengikutinya di kemudian hari, dan memberi nama Nanmadol.[3][4] Berlanjut hingga bergerak perlahan, Topan Nanmadol perlahan terbentuk menjadi sistem besar dan terus menguat sepanjang hari. Dua hari setelah diberi nama, badai tersebut mencapai tingkat angin setara Kategori 1 dengan kecepatan 65 knot (75 mph; 120 km/jam) ketika mulai bergerak ke arah barat. Pada saat itu, badai angin berkekuatan badai tropis tersebut meluas hingga 150 mil laut dari pusat badai.[5] Topan Nanmadol segera mengalami periode intensifikasi cepat ketika bergerak melalui kondisi kondusif tak biasa dengan lokasinya; kecepatan meningkat dari 85 knot (100 mph; 160 km/jam) menjadi 110 knot (125 mph; 200 km/jam) dalam waktu 6 jam pada 16 September 2022. Citra satelit menunjukkan konveksi dalam secara cepat menyelimuti di sekitar mata cerah.[6] Terus mengikuti kecenderungannya, Topan Nanmadol mulai bergerak ke barat laut menuju Kyushu dan mengancam pulau tersebut dengan pendaratan yang berpotensi besar. Keesokan paginya, Topan Nanmadol selesai membentuk kabut tebal pusat dan menghapus mata cerah. Badai tersebut mencapai puncaknya pada hari itu dengan kecepatan sebesar 135 knot (155 mph; 250 km/jam) dan tekanan sebesar 910 mbar; yang menjadikannya topan ganas kedua musim ini.[7][8] Sehari sebelumnya, Topan Nanmadol memasuki wilayah Area Tanggung Jawab Filipina pada pukul 09:40 UTC dan diberi nama Josie,[9][10] namun meninggalkan wilayah tersebut dengan cepat sekitar empat jam kemudian pada pukul 14:00 UTC hari yang sama.[11] Setelah intensitas puncak, Topan Nanmadol melaju ke arah utara menuju Kyushu, memulai siklus perubahan dinding mata dan melemah. Pada satelit, mata menghilang dan kabut tebal pusat runtuh.[12] Persiapan dan dampakJepangTopan Nanmadol diprediksi menjadi salah satu dari lima badai terkuat yang menerjang negara Jepang.[13] Diprediksi pula badai tersebut akan berinteraksi dengan arus jet dan meningkatkan risiko terkait dengan banjir.[14] Sebuah peringatan khusus langka dikeluarkan untuk Kagoshima oleh BMJ; sebelumnya, peringatan ini tidak pernah dikeluarkan di luar Okinawa. Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan 700 penerbangan[15] dan layanan kereta api mengalami penundaan yang parah.[16] Wilayah yang terdampak Topan Hinnamnor pada dua minggu sebelumnya juga diperkirakan akan terdampak Topan Nanmadol.[17] Secara keseluruhan, hampir 7 juta orang diperintahkan untuk mengungsi seiring mendekatnya badai.[18] Dari 7 juta orang, setidaknya 965.000 orang berada di Miyazaki, Kagoshima, dan Amakusa. Peringatan tertinggi pada skala peringatan Jepang, level lima, dikeluarkan untuk kota Nishinoomote.[19] Selama sore hari pada 18 September 2022, tampak curah hujan lebih dari 15 inci (381 mm) di Miyazaki, dengan BMJ mencatat bahwa hujan tersebut merupakan "hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya". Saluran listrik terputus di seluruh daerah yang terdampak dan setidaknya 190.000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik[20] seiring Topan Nanmadol berlalu. Di Kagoshima, lebih dari 8.000 orang meninggalkan rumah dengan 12.000 orang lainnya berada di tempat penampungan evakuasi. Perdana Menteri Fumio Kishida mengerahkan polisi, petugas pemadam kebakaran, pasukan bela diri, dan otoritas lain di daerah yang terdampak.[21] Beberapa sungai di empat prefektur, yaitu Kagoshima, Oita, Miyazaki, dan Kumamoto, berada di atas tingkat risiko banjir. Sebanyak 100 bendungan dikosongkan sebelumnya untuk mencegah banjir, jumlah yang lebih tinggi daripada 76 bendungan dikosongkan karena Topan Haishen.[22] Dari 15 hingga 19 September 2022, curah hujan sebesar 935 mm (36,8 in) turun di Minamigo, 784 mm (30,8 in) di Desa Morozuka, dan 669 mm (26,3 in) di Kota Tojo.[23] Sedikitnya sebanyak 114 orang[24] terluka akibat Topan Nanmadol. Sebuah derek dari lokasi konstruksi di Koryo-ocho rusak dan hampir jatuh. Pepohonan tumbang dan banyak rumah yang rusak di wilayah yang terdampak, melukai banyak penduduk kota. Beberapa mobil terjebak di jalan akibat banjir, dan beberapa orang harus naik ke bagian atap kendaraan mereka. Tanah longsor di kota Tojo membuat jalan tidak bisa dilalui. Sebuah panti jompo terendam banjir di kota Nobeoka dan bangunan penampungan sementara terhempas di kota Miyazaki. Di prefektur Miyazaki, curah hujan selama satu bulan turun dalam sehari.[25][26] Total curah hujan tertinggi mencapai lebih dari 39 inci di Kota Misato.[27] Pengaturan reasuransi berisiko tinggi terdampak oleh Nanmadol.[28] Referensi
Pranala luar
|