Tommy J. Pisa
Raden Muhammad Thomas Djamal Faizal (lahir 01 September 1954) atau yang lebih dikenal Tommy J. Pisa adalah penyanyi era 80-an yang ternama di tanah air.[1] BiografiKarier Tommy dimulai dari mengisi acara di TVRI dan menjadi juara 1 ajang musik Sumatera Selatan. Rezeki dan keberuntungan Tommy datang selepas dia hijah ke Jakarta tahun 1974 yang hanya bermodalkan ijazah SMP. Ia mendapatkan tawaran masuk dapur rekaman dari produser Topi Nada Record dan penyanyi Endang S Taurina usai menyumbangkan suaranya di salah satu acara pernikahan di Jakarta,[1] Setelah lulus kuliah, Tommy berhasil mengeluarkan album pertama yang bertajuk Dia yang Kutunggu. Namun sebelum albumnya beredar dia diminta mengganti nama panggung. Akhirnya dia mengambil nama Tommy J Pisa. J itu dari Jose, Pisa itu Menara Pisa Italia, tempat asal Jose. Tommy identik dengan lagu-lagu slow dengan cara bernyanyi menyerupai Ebiet G. Ade Selama berkarier di dunia musik Indonesia, Tommy J Pisa sudah mengeluarkan 20 album, pada literatur lain menyebutkan lebih dari 50 album Beberapa lagu hits di antaranya adalah Suratan, Di Sini Batas Kota Ini, Surat untuk Kekasih, Biarkan Aku Menangis (karya Zahir C. Lubis, 4 Juli 1957 - 14 Juni 2022), Biar Kucari Jalanku dan masih banyak lagi lagu yang hits pada kala itu. Tommy J. Pisa merupakan alumni Universitas Jayabaya. Selain memiliki suara khas, ia juga sempat terjun ke dunia seni peran dengan berakting di film berjudul Kamus Cinta Sang Primadona (1988). Tommy J Pisa yang malang melintang di tahun 1980 hingga 1990an, mengusung genre pop. Penyanyi dengan suara klasik ini memang banyak dikenal karena lagu-lagunya yang kebanyakan bernuansa galau, bahkan sempat disematkan gelar 'Raja Galau' kepadanya. Ia mampu mempertahankan kepopulerannya hingga 10 tahun lebih di tengah-tengah munculnya bintang-bintang baru. Tipsnya, dia menjalani kehidupan ini apa adanya tanpa banyak beban serta banyak silaturahmi. KarierSetelah mengawali karier musik pada tahun 1981 dalam album perdana “Dia Yang Kutunggu”, Tommy J Pisa tahun itu juga merilis dua album, yaitu, Cinta & Harapan dan Biarkan Aku Menangis. Setelah itu, Tommy merilis album kompilasi The Best of Tommy J Pisa yang berisi 10 lagu. Dia juga pernah merilis tiga album dangdut. Album tersebut berjudul Nasib Pengamen, Dia Sahabat Karibku, dan Air Mata Perpisahan. Penyanyi yang akhirnya melahirkan 17 Album Dangdut ini juga pernah menyabet penghargaan Lagu terlaris saat itu yakni 6 Piringan Emas. Serta sering di undang untuk tampil di negara-negara tetangga seperti Malaysia,Thailand dan Singapura. Tommy J. Pisa menikah dengan Maryani Yani pada 1983. Maryani meninggal dunia pada 6 November 2015 di usianya yang ke-51 tahun. DiskrografiAlbum
Referensi
|