Pada waktu itu Dia (Allah) telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,[5]
Ini menunjuk kepada kelahiran kembali orang percaya, yang secara simbolis digambarkan dengan baptisan air Kristen.
"Pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus" menunjuk kepada penyaluran hidup ilahi secara berkesinambungan kepada orang percaya sementara mereka menyerahkan kehidupan mereka kepada Allah (bandingkan Roma 12:2).[6]
Ayat 14
Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah.[7]
Paulus menekankan bahwa "melakukan pekerjaan baik" adalah hasil pertobatan orang percaya dan hidupnya di dalam Roh Kudus (Titus 3:4–8). Orang percaya harus menjadi "suatu teladan dalam berbuat baik" (Titus 2:7), dan harus "rajin berbuat baik" (Titus 2:14), "siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik" (Titus 3:1) dan "sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik" (Titus 3:8).[6]
Referensi
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.