Theo van Gogh (pedagang seni)
Theodorus "Theo" van Gogh[1] (pelafalan dalam bahasa Belanda: [teːjoːˈdoːrɵs ˈteːjoː vɑŋ ˈɣɔx];[2] 1 Mei 1857 – 25 Januari 1891) adalah seorang diler seni Belanda. Ia adalah adik dari Vincent van Gogh, dan dukungan finansial dan emosional tak tergagalkan dari Theo membolehkan saudaranya untuk mencurahkan dirinya sendiri secara keseluruhan untuk melukis. Theo meninggal pada usia 33 tahun, enam bulan setelah kakaknya meninggal pada usia 37 tahun. Theo banyak dikenal atas pengaruhnya pada kakaknya; namun, ini sering dibayangi dampak signifikan yang Theo buat pada dunia seni sebagai diler seni menonjol: Theo memainkan peran penting dalam pengenalan seni rupa Belanda dan Prancis kontemporer ke masyarakat.[3] BiografiTheodorus "Theo" van Gogh lahir pada tanggal 1 Mei 1857 di Desa Groot-Zundert, Provinsi Brabant Utara, Belanda. Ia adalah anak dari pasangan Theodorus van Gogh dan Anna Cornelia Carbentus. Kakaknya adalah Vincent van Gogh (1853-1890), yang nantinya menjadi seorang pelukis terkenal. BisnisTheo bekerja selama beberapa tahun di kantor Belanda yang bergerak di bidang diler seni Paris Goupil & Cie yang berada di kota Den Haag. Theo bergabung dengan kantor Brussel pada tanggal 1 Januari 1873 sebagai pegawai termuda mereka. Setelah Theo di pindah di kantor London, ia pindah di kantor yang berada di Den Haag, dimana ia berkembang menjadi seorang diler seni yang sukses.[4] Pada tahun 1884, ia dipindah di kantor pusat Paris. Dimulai dari musim dingin tahun 1880-1881, ia mengirim peralatan melikus sekaligus bantuan finansial untuk kakaknya yang merupakan seorang pelukis, Vincent van Gogh, yang kembali tinggal di Belanda. Kehidupan pribadiDi Paris, Theo bertemu dengan Andries Bonger dan saudara perempuannya, Johanna. Ia menikahi Johanna di Amsterdam pada tanggal 17 April 1889 dan mereka pindah ke Paris. Anak mereka, Vincent Willem, lahir di Paris pada tanggal 31 Januari 1890. Pada tanggal 8 Juni, Theo sekeluarga mengunjungi Vincent yang tinggal di sekitar Paris, di Auvers-sur-Oise. Vincent meninggal pada bulan Juli tahun 1890 di umur yang ke-37. Theo menderita atas demensia paralitik, sebuah penyakit infeksi pada otak,[5][6] dan kesehatannya menurun drastis setelah kematian Vincent. Lemah dan tidak dapat menerima kematian Vincent, ia meninggal 6 bulan kemudian (25 Januari 1891) di umurnya yang ke-33 di kota Den Dolder.[7] Cicit dari Theo yang juga bernama Theo van Gogh adalah seorang sutradara film yang terkenal dan kontrovensial. Ia dibunuh di jalanan kota Amsterdam pada tahun 2004 oleh para extremis Islam setelah membuat film pendek yang mengkritik Islam.[8] Hubungan dengan VincentTheo mengagumi kakaknya, Vincent sepanjang hidupnya. Tetapi berkomunikasi dengannya dibuktikan tidak mudah, bahkan sebelum Vincent memilih untuk mengikuti panggilan artistiknya. Komunikasi antara kakak-beradik itu terganggu dengan definisi standar yang berbeda-beda, dan terbukti bahwa Theo yang selalu menulis surat. Karena itu, ada banyak surat-surat jawaban dari Vincent yang selamat tetapi hanya sedikit yang dari Theo. Theo sering mengkhawatirkan kondisi mental Vincent dan ia adalah salah satu dari beberapa orang yang dapat memahami kakaknya.[9] Diketahui bahwa Theo lah yang membantu Vincent mempertahankan gaya hidup senimannya dengan memberinya uang. Ia juga membantu Vincent mengejar kehidupan sebagai seorang seniman melalui dukungan emosionalnya yang tak tergoyahkan dan cintanya. Mayoritas surat-surat Theo dan pembicaraannya dengan Vincent dipenuhi dengan pujian dan dukungan. Vincent akan mengirimi Theo sketsa dan ide untuk melukis bersamaan dengan cerita pengalaman hidupnya dari hari ke hari untuk Theo yang menyenangkan dan penuh perhatian.[10] Diler dan senimanMeskipun benar Theo paling dikenal sebagai adik dari Vincent van Gogh dan salah satu peran besar dalam hidup Theo van Gogh adalah perannya dalam karier Vincent, Theo sendiri sebenarnya juga membuat banyak kontribusi penting dalam hidupnya. Pekerjaan Theo sebagai diler seni dan pengaruh penting yang ia miliki dalam dunia seni sering terbayangi karena hubungannya dengan Vincent, tetapi Theo sebenarnya memainkan peran penting dalam pengenalan seni Belanda dan Prancis modern kepada masyarakat.[11] Theo juga mengambil peran dalam kepopuleran seniman-seniman Impresionis seperti Claude Monet dan Edgar Degas dengan membujuk atasannya, Goupil & Cie, untuk memamerkan dan membeli hasil karya mereka.[12] Pada tahun 1886, Theo mengundang Vincent untuk datang dan tinggal bersamanya di Paris, dan dimulai dari bulan Maret mereka tinggal di apartemen yang sama di Montmartre. Theo mengenalkan Vincent pada Paul Gauguin, Paul Cézanne, Henri de Toulouse-Lautrec, Henri Rousseau, Camille Pissarro dan Georges Seurat, dan pada tahun 1888 ia membujuk Gauguin untuk bergabung dengan Vincent yang telah pindah ke Arles pada saat itu.[butuh rujukan] Surat-menyuratKedua kakak-beradik itu terus melakukan surat-menyurat secara intensif, dengan Theo sering menyemangati kakaknya yang depresi. Theo adalah salah satu dari sedikit orang yang dapat diajak berbicara dan dipercaya oleh Vincent. Surat-surat mereka adalah sumber utama dan satu-satunya informasi tentang kehidupan Vincent, menyajikan banyak cerita detail yang bukan hanya proses kejadiannya saja, melainkan juga pemikiran dan perasaan Vincent dalam hidupnya. Lebih dari tiga perempat dari 800 lebih surat yang ditulis Vincent sepanjang hidupnya ditujukan untuk Theo, termasuk surat pertama dan terakhirnya.[13] Surat-surat Vincent dapat tetap ada hingga saat ini berkat Theo dan istrinya.[9] Surat-surat yang ditulis Theo tidak banyak ditemukan karena Vincent tidak dapat menjaganya.[14] Surat-surat tersebut telah dikumpulkan dan diterbitkan sebagai buku The Letters of Vincent van Gogh.[15][16] Hubungan antara kedua kakak-beradik tersebut menjadi pembahasan utama dalam film Vincent & Theo (1990) yang disutradarai oleh Robert Altman. Itu juga menjadi bagian penting dalam film tahun 1956 berjudul Lust for Life yang disutradarai oleh Vincente Minnelli. Theo diperankan oleh aktor Inggris James Donald dan Vincent oleh bintang Hollywood Kirk Douglas. Selain itu, seorang mangaka asal Jepang, Hozumi, juga menjadikan Vincent dan Theo sebagai tema utama komiknya yang diterbitkan oleh Shogakukan pada tahun 2013, Sayonara Sorcier. KematianKesehatan Theo memburuk di bulan-bulan setelah kematian kakaknya. Ia sempat masuk ke Rumah Sakit Willem Arntz, sebuah rumah sakit jiwa di Den Dolder pada tanggal 18 November 1890. Ia telah diagnosis di Paris bahwa ia menderita kelumpuhan progresif dan umum. Pemeriksaan awal mengkonfirmasi diagnosis tersebut. Pada tanggal 1 Desember, catatan medisnya mengkonfirmasi bahwa ia mengalami seluruh gejala demensia paralitik, sebuah penyakit otak. Ia meninggal pada tanggal 25 Januari 1891. Penyebab kematiannya ditulis sebagai demensia paralitik sebagai akibat dari "keturunan, penyakit kronis, terlalu banyak bekerja, kesedihan".[7] Pada tahun 1914, tubuh Theo digali dan dikuburkan ulang bersama kakaknya di Auvers-sur-Oise.[17] Catatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Theo van Gogh (art dealer).
|