The Love of Siam

The Love of Siam
SutradaraChookiat Sakveerakul
ProduserPrachya Pinkaew
Sukanya Vongsthapat
Ditulis olehChookiat Sakveerakul
PemeranMario Maurer
Witwisit Hiranyawongkul
Chermarn Boonyasak
Sinjai Plengpanich
Songsit Rungnopakunsri
SinematograferChitti Urnorakankij
DistributorSahamongkol Film International
Tanggal rilis
Thailand:
22 November 2007 (2007-11-22)
Taiwan:
19 September 2008 (2008-09-19)
Jepang:
20 Mei 2009 (2009-05-20)
Singapura:
16 Juli 2009 (2009-07-16)
Durasi150 menit
178 menit (tanpa dipotong)
Negara Thailand
BahasaThailand
Anggaran17 million baht[1]
Pendapatan
kotor
42 million baht[2]

The Love of Siam (bahasa Thai: รักแห่งสยาม, RTGS: Rak Haeng Sayam, diucapkan [rák hɛ̀ŋ sà.yăːm]) adalah sebuah film drama romantis Thailand yang ditulis dan disutradarai oleh Chookiat Sakveerakul. Sebuah drama keluarga multi-layar, elemen inovatif dari cerita ini adalah kisah cinta gay antara dua anak laki-laki remaja.

Film ini dirilis di Thailand pada tanggal 22 November 2007. Fakta bahwa garis cerita gay tidak terlihat dari materi promosi film ini awalnya menimbulkan kontroversi, tetapi film ini diterima dengan pujian kritis dan terbukti sukses secara finansial. Film ini dinominasikan untuk musim penghargaan film Thailand 2007, dan memenangkan kategori Film Terbaik dalam setiap acara besar.

Sinopsis

Mew, seorang anak yang keras kepala, adalah tetangga dari Tong. Tong adalah seorang bocah energik yang tinggal beserta orang tua dan kakak perempuannya. Setelah secara tidak sengaja meludahkan sepotong permen karet ke atas rambut Mew, Tong berinisiatif untuk berteman dengan Mew namun sayang tidak berhasil. Di sekolah, Mew tengah dipojokkan oleh beberapa siswa lainnya dan tengah dilecehkan hingga Tong melangkah untuk membelanya. Tong pun terluka dan lantas meminta maaf kepada Mew atas insiden permen karet tersebut. Mew bersyukur atas pertolongan Tong dan menganggap bahwa kini mereka berdua impas. Keduanya lantas menjadi teman baik mulai dari saat itu.

Mew memainkan piano peninggalan kakeknya bersama-sama dengan neneknya, yang lantas mulai memainkan sebuah lagu. Mew lantaran menanyai neneknya mengenai alasan mengapa dia sangat menyukai lagu tersebut dan neneknya lantas menjawab bahwa lagu tersebut biasa dimainkan oleh kakeknya untuknya. Hal tersebut merupakan cara dia untuk mengungkapkan rasa cintanya kepadanya sembari menjelaskan bahwa suatu hari kelak, Mew akan dapat memahami makna dari lagu tersebut.

Suatu hari keluarga Tong berangkat ke Chiangmai dan kembali tanpa saudari Tong, Tang, dikarenakan ia ingin menginap bersama teman-temannya selama beberapa hari. Tong membawakan Mew sebuah hadiah dan memutuskan untuk memberikannya kepada Mew potongan demi potongan melalui sebuah permainan Berburu Harta Karun. Satu per satu, Mew menemukan keseluruhan potongan yang ada kecuali sebuah potongan terakhir yang disembunyikan di sebuah pohon. Pohon tersebut telah ditebang sebelum mew dapat mengambil potongan yang ada di sana dan mengakibatkan hadiah yang dibelikan oleh Ting menjadi tidak lengkap. Tong merasa kecewa atas kemalangan tersebut, tetapi Mew tetap menghargai usaha Tong. Tang menelepon ibunya dan berkata bahwa ia berencana untuk memperpanjang liburannya di Chiangmai hingga tanggal 24 Desember. Tong memperhatikan kalender dan menyadari bahwa Tang tidak akan pernah dapat menghadiri pemutaran drama Natal yang akan diperankan olehnya.

Selepas drama Natal, Tong menerima telepon dari orangtuanya yang menyuruhnya untuk tinggal bersama Mew dan neneknya. Setelah melewati malam Natal di rumah Mew, Tong terbangun diiringi dengan tatapan dari kedua orangnyatanya beserta Mew dan neneknya. Tong diberitahu bahwa kedua orangtuanya akan berangkat ke Chiangmai selama beberapa hari untuk mencari Tang. Tong dihantui oleh perasaan depresi hingga kepulangan orangtuanya, dan mendapati bahwa Tang mungkin saja hilang. Tong merasa hancur hati dan menangis di hadapan Mew, yang berupaya untuk menghibur temannya.

Bulan pun berlalu dan keluarga Tong memutuskan untuk pindah. Pada hari perpindahan, Tong mendapati Mew tengah duduk di birai dermaga. Tong mengucapkan salam perpisahannya dan lantas berangkat dengan mobil. Tong lantas menatap kebelakan dan mendapati Mew berjalan mengikuti laju mobil sebelum akhirnya berhenti dan menangis karena kehilangan teman terbaiknya.

Enam tahun pun berlalu. Kedua bocah ini pun dipertemukan kembali pada saat menduduki tahun terakhir mereka di Sekolah Menengah Atas Siam Square. Mew yang berbakat dalam musik kini menjadi seorang pimpinan boy band yang bernama August. Tong telah memiliki seorang kekasih yang cantik, Donut. Pertemuan tersebut membangkitkan kembali kenangan lama yang telah dipendam oleh Mew semenjak masa kanak-kanak, rasa cintanya kepada Tong.

Sementara, band Mew, memiliki seorang manajer baru, June. Parasnya terlihat sama persis seperti saudari Tong yang telah lama hilang, Tang. Setelah berjumpa dengan June, Tong dan ibunya, Sunee, menyusun sebuah rencana untuk membayar June untuk berpura-pura menjadi Tang, dengan harapan hal tersebut akan menolong ayah Tong untuk keluar dari keterikatan depresi alkoholnya. "Tang" mengarang sebuah cerita berdasarkan sebuah film Thai berjudul 'Ruk Jung', dengan mengaku bahwa ia terkena amnesia, itulah sebabnya ia telah melupakan tatacara mengucapkan doa makan Katolik yang biasa dilakukan oleh keluarga mereka.

Mew juga menjadi objek dari cinta bertepuk-sebelah-tangan dari gadis tetangganya, Ying. Sayangnya, Mew memiliki perasaan yang kuat terhadap Tong, yang teah menjadi sumber inspirasinya untuk menulis sebuah lagu baru. Sang manajer, sama halnya dengan keseluruhan anggota band yang lain, merasa terkesan dengan gubahan Mew tersebut.

Kedua remaja tersebut berciuman di pekarangan rumah Tong di satu malam selepas pesta yang diadakan untuk merayakan kepulangan "Tang". Sebelumnya Tong juga pernah menghabiskan semalam bersama dengan mew, yang mana telah mengakibatkan ibunya menjadi khawatir.

Pada hari Natal, seiring Tong dan ibunya merangkai hiasan pohon Natal, mereka mengadakan pembicaraan hati ke hati mengenai pilihan yang harus diambil, dan Tong meminta kepada ibunya untuk mengizinkannya untuk menentukan pilihannya sendiri.

Tong lantas bergegas menuju ke Siam Square untuk menghadiri kencannya dengan Donut. Sementara band Mew tengah berpentas tak jauh dari sana, Tong lantas mencampakkan Donut dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak dapat bersama dengannya. Ia lantas bergegas untuk melihat pertunjukan Mew dan dituntun oleh Ying, yang mana telah menerima kenyataan bahwa Mew mencintai tong. Setelah pentas, Tong memberikan Mew sebuah hadiah, potongan hidung dari boneka kayu yang telah diberikan oleh Tong kepadanya semasa mereka kecil. Namun, Tong berkata kepada Mew bahwa ia tidak dapat menjadi kekasih Mew namun itu tidak berarti bahwa ia tidak mencintai Mew.

Film ini berakhir dengan Mew menaruh potongan hidung yang hilang dari boneka kayu tersebut, sembari berkata "terima kasih" dan menangis dalam keheningan.

Jalur suara

The Love of Siam Original Soundtrack
Album lagu tema karya Various Artists
Dirilis12 November 2007 (2007-11-12)
Direkamii
GenreThai rock
Thai pop
Durasi45:20
LabelSahamongkol Film International
ProduserChookiat Sakveerakul

Pemain

dari kiri ke kanan :Aticha Pongsilpipat, Witwisit Hiranyawongkul, Chermarn Boonyasak, Sinjai Plengpanich and Mario Maurer

Penghargaan

The Love of Siam didominasi musim penghargaan film Thailand 2007, memenangkan kategori Film Terbaik dalam setiap acara penghargaan film besar nasional, termasuk Thailand National Film Association Awards, Starpics Magazine's Starpics Awards, the Bangkok Critics Assembly Awards, Star Entertainment Awards, dan Kom Chad's Luek Awards.[3] Penghargaan yang dimenangkan oleh film ini adalah sebagai berikut:

Starpics Awards
  • Gambar Terbaik
  • Sutradara Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Aktor Terbaik (Mario Maurer)
  • Aktris Terbaik (Sinjai Plengpanich)
  • Aktor Pendukung Terbaik (Songsit Rungnopakunsri)
  • Skenario Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Sinematografi Terbaik (Chitti Urnorakankij)
  • Penilaian Asli Terbaik (Kitti Kuremanee)
  • Film Populer.

Kom Chad Luek Awards

  • Gambar Terbaik
  • Aktris Terbaik (Sinjai Plengpanich)

Thailand National Film Association Awards

  • Gambar Terbaik
  • Sutradara Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Aktris Pendukung Terbaik (Chermarn Boonyasak)
Bangkok Critics Assembly Awards
  • Gambar Terbaik
  • Sutradara Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Aktris Terbaik (Sinjai Plengpanich)
  • Aktris Pendukung Terbaik (Chermarn Boonyasak)
  • Skenario Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Penilaian Asi Terbaik (Kitti Kuremanee)

Star Entertainment Awards

  • Gambar Terbaik
  • Sutradara Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Aktris Terbaik (Sinjai Plengpanich)
  • Aktris Pendukung Terbaik (Chermarn Boonyasak)
  • Skenario Terbaik (Chookiat Sakveerakul)
  • Lagu Asli Terbaik

Osaka Asian Film Festival 2009

  • Audience Award [4]

Film ini juga dinominasikan untuk Aktor Pendukung Terbaik (Mario Maurer) dan Komposer Terbaik (Kitti Kuremanee) kategori dalam Penghargaan Film Asia di Hong Kong International Film Festival, tapi tidak menang.[5]

Pada bulan Oktober 2008, Mario Maurer memenangkan penghargaan Aktor Terbaik dalam kategori film Asia Tenggara di Cinemanila International Film Festival ke-10.[6]

The Love of Siam adalah penyerahan Thailand untuk Academy Awards ke-81.[7]

Referensi

  1. ^ Saeng-Aroon, Vitaya. December 6, 2007. Love in a hot climate Diarsipkan 2008-05-02 di Wayback Machine., The Nation (Thailand); retrieved 2007-12-13
  2. ^ "Chookiat Sakveerakul - A Newwave filmmaker". Dichan Magazine. February 15, 2008. Page 120-133
  3. ^ 2007 Thai film awards summary, Thaicinema.org, diakses tanggal 2008-02-17 .
  4. ^ "Osaka Asian Film Festival 2009". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-11. Diakses tanggal 2010-05-31. 
  5. ^ Nominations & winners asianfilmawards.org
  6. ^ http://www.cinemanila.org.ph/
  7. ^ "Oscar gets some 'Love'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-03. Diakses tanggal 2010-05-31. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya