The Hooded Man
The Hooded Man ("pria bertudung") atau Man on the Box ("pria di atas kotak")[1] adalah sebuah foto seorang tahanan di penjara Abu Ghraib yang sedang tegak di atas sebuah kotak dengan kabel yang terikat di jari-jarinya, dengan tudung menutupi kepalanya. Foto dianggap sebagai gambaran ikonik Perang Irak,[1] "citra skandal yang menentukan" [2][3] dan "simbol penyiksaan di Abu Ghraib".[4] Foto ini dipublikasikan di berbagai halaman depan dan sampul surat kabar.[5][6][7] Pria dalam foto tersebut pada awalnya diidentifikasi bernama Ali Shallal al-Qaisi[1][8] tetapi Salon.com kemudian meragukan hal ini.[8] Selanjutnya dilaporkan bahwa meskipun al-Qaisi difoto dalam posisi yang sama,[9] orang dalam foto tersebut adalah Abdou Hussain Saad Faleh, yang dijuluki Gilligan.[1][10] Subjek fotoAli Shallal al-Qaysi, orang yang awalnya diduga sebagai subjek foto in, ditahan di Abu Ghraib selama beberapa bulan antara tahun 2003 dan 2004, sembari disiksa oleh pasukan Amerika Serikat. Ali lalu dibebaskan "di jalan raya jauh dari Abu Ghraib" tanpa dakwaan kejahatan apa pun.[11] Dalam mendeskripsikan foto itu, Shallal al-Qaisi berkata ia berdiri di atas sebuah kotak yang kaku "tidak mudah rusak" dan disengat listrik melalui kabel yang diikatkan ke tangannya. "Saya ingat tengah menggigit lidah, mata terasa seperti mau copot. Saya mulai berdarah dari balik tudung itu dan aku terjatuh," tambah Shallal al-Qaisi.[11] “Dia mengatakan baru saja diberi selimut setelah berhari-hari telanjang”.[12] Identitas Qaissi dalam foto itu kemudian dipertanyakan oleh majalah online Salon.com setelah "pemeriksaan 280 gambar Abu Ghraib yang telah dipelajari selama berminggu-minggu serta wawancara dengan seorang pejabat Komando Investigasi Kriminal Angkatan Darat".[13] Setelah pernyatan itu, New York Times menyatakan akan menyelidiki kasus tersebut. Akhirnya, New York Times melaporkan bahwa "Qaissi mengakui bahwa dia bukanlah orang yang ada di foto tersebut", meskipun ia dan pengacaranya mengatakan bahwa meskipun disetrum dengan kabel, ia berdiri dengan posisi yang sama dengan foto.[14] Dalam percakapan telepon dengan New York Times, Qaissi berkata: "Saya tahu satu hal. Saya memakai selimut itu, saya berdiri di atas kotak itu, lalu saya disambungkan kabel dan disetrum".[15] Identitas pria berkerudung itu kemudian dilaporkan sebagai Abdou Hussain Saad Faleh, yang dijuluki "Gilligan".[16][17] Meskipun dalam catatan penjara ia berasal dari sebuah suku dan bekerja di sebuah pabrik batu bata, kepala suku dan manajer pabrik itu tidak mengenalinya. Para tahanan seringkali menggunakan identitas palsu selama mereka berada dalam tahanan.[18] PenerimaanFoto pria berkerudung ada di sampul majalah Inggris The Economist, pada tanggal 8 Mei 2004 dengan judul "Mundurlah, Rumsfeld".[19][20] Foto ini juga muncul sebagai foto pembuka esai Seymour Hersh yang banyak dikutip pada tanggal 10 Mei di The New Yorker [21][22] dan pada tanggal 11 Maret 2006 di bagian pertama New York Times di sudut kiri atas.[23] Foto tersebut direproduksi dan dipublikasikan pada sampul The Nation pada tanggal 26 Desember 2005 dengan judul "The Torture Complex" yang disertakan di dalamnya. Pada tanggal 12 Juni 2005, majalah New York Times menerbitkan reproduksi The Hooded Man dan judul "Apa yang Tidak Kita Bicarakan Ketika Kita Bicara Tentang Penyiksaan."[21] Pemberitaan berulang tersebut bukanlah satu-satunya alasan ikoniknya The Hooded Man, tetapi juga terjadi karena beragamnya cara memanfaatkan foto itu di berbagai "genre, media, dan lokasi". Foto tersebut telah menjadi model untuk sampul majalah dan kartun editorial, muncul di mural, poster publik, dan patung, direka ulang dalam Lego, hingga dimasukkan ke dalam montase dan lukisan.[24] Mitchell menganalisis foto-foto Abu Ghraib dalam bukunya Cloning Terror: the War of Images 9/11 to the Present.[25] The Hooded Man dilaporkan merupakan salah satu dari tiga gambar ikonik dari serangkaian foto bocor dari penjara Abu Ghraib; dua lainnya adalah "Pyramid of Bodies" dan "Prisoner on a Leash".[26] Sepuluh tahun setelah foto ini dirilis ke publik, Abu Ghraib dan Perang Melawan Teror telah menjadi subjek berbagai publikasi. Fotografi ini telah menginspirasi banyak adaptasi di berbagai media dan genre, dan sejumlah karya sastra penting telah mendalami analisis fotografi, adaptasinya, dan signifikansi politiknya.[27] Kasus penyiksaan serupaDer Spiegel, sebuah media berita Jerman, menyimpulkan bahwa banyak tahanan disiksa dan difoto dengan nasib yang sama seperti pria berkerudung itu. Menurut para ahli, cara penyiksaan ini telah digunakan oleh CIA selama bertahun-tahun. Kesaksian dari Sabrina Harman dari Kompi Polisi Militer ke-372 menyatakan setidaknya satu tahanan disiksa dengan "jari, kaki dan penis mereka [...] terikat pada kabel". Para investigator AS mengatakan ada tahanan lain, termasuk Satar Jabir, yang mengaku sebagai pria berkerudung, mengalami metode penyiksaan yang sama.[28] Dalam wawancaranya dengan Der Spiegel, Ali Shallal al-Qaysi menyebut dua orang lainnya – Shahin, yang dijuluki "Joker" oleh tentara AS, dan seorang pria bernama Saddam al-Rawi – yang mengalami bentuk penyiksaan serupa.[28] Rujukan
|