The Doll 3
The Doll 3 merupakan film horor Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Rocky Soraya. Film produksi Hitmaker Studios ini dibintangi oleh Jessica Mila dan Winky Wiryawan serta menjadi trilogi dari film The Doll. SinopsisPasca tragedi kecelakaan yang membuat kedua orang tua Tara (Jessica Mila) meninggal, kini Tara hanya memiliki adik laki-laki bernama Gian (Zizie Zidane) sebagai anggota keluarganya. Namun, kecelakaan tersebut membuat Gian trauma, hingga Gian memilih untuk mengakhiri hidupnya. Tara sangat sedih dan menarik diri dari lingkungan sekitar, sampai membuat hubungannya dengan sang tunangan, Aryan (Winky Wiryawan), semakin merenggang dan mengakibatkan rencana pernikahan mereka harus ditunda. Tara yang ingin adiknya hidup lagi, meminta seorang dukun untuk memanggil arwah Gian. Akhirnya, arwah Gian berhasil hidup di sebuah boneka yang bernama Bobby. Tak seperti boneka pada umumnya, boneka Bobby dapat bergerak seperti manusia. Oleh karena itu, Tara sangat bahagia dan kembali bersemangat untuk menata hidup. Bahkan, hubungan Tara dengan Aryan dan Mikha (Montserrat Gizelle), anak Aryan dari hubungan sebelumnya pun membaik. Mereka juga dapat mempersiapkan pernikahan mereka. Gian — yang kini berada di dalam boneka Bobby — selalu bersikap manis pada Tara. Namun, pada saat tertentu, Gian menunjukkan sikap yang jauh berbeda pada Aryan dan Mikha. Gian dalam boneka tersebut tidak menyukai Arian dan Mikha, sehingga ia melakukan hal-hal yang membahayakan nyawa mereka, seperti mencoba membuat mereka celaka hingga hampir mati. Gian melakukan hal tersebut karena khawatir bahwa Tara akan meninggalkannya setelah menikah dengan Aryan dan menjadi ibu tiri Mikha. Gian menjadi semakin tak terkendali, karena telah terpengaruh dengan energi negatif dari alam kematian. Sahabat Tara, Rere (Masayu Anastasia) berusaha membantu Tara dengan menghubungi dua paranormal, yakni Laras (Sara Wijayanto) dan Raynard (Jeremy Thomas), yang memberi petunjuk pada Tara mengenai cara menghentikan Gian.[1] Pemeran
ProduksiFilm ini merupakan salah satu film dengan biaya pembuatan termahal di Indonesia. Biaya pembuatan mencapai miliaran rupiah, karena peralatan dan properti didatangkan langsung dari Amerika Serikat. Film ini menjadi film Indonesia pertama yang menggunakan teknik desain dan animatronik untuk boneka yang dibuat di Bali. Spesialis efek dan animator didatangkan langsung dari Amerika Serikat dan Swiss.[2] Pengalaman mistis dialami oleh beberapa pemeran film ini. Jessica Mila mengaku menangis saat melakoni adegan dialog yang panjang bersama boneka robot. Sedangkan Winky Wiryawan yakin bahwa boneka yang digunakan selama proses syuting bisa berpindah posisi ketika tak diletakkan di dalam kotak.[3] Proses syuting dimulai pada akhir Februari 2020. Namun, sebagai dampak dari pandemi Covid-19 di Indonesia, proses syuting dihentikan sementara pada pertengahan Maret 2020. Pertengahan Desember 2020, proses syuting kembali dilanjutkan dan selesai pada awal Februari 2021.[4] Penghargaan dan Nominasi
Referensi
Pranala luar
|