Teori Atropi (Decay)Teori atropi (decay) atau teori pemudaran adalah teori yang menyatakan bahwa lupa terjadi karena ingatan akan informasi yang tersimpan tidak pernah dimunculkan lagi.[1][2][3] Teori ini merupakan salah satu dari teori lupa. Dalam perkembangannya, teori ini termasuk dalam tiga konsep tahapan memori dan hanya sebagai bagian tahapan saja. Artinya, teori ini lebih menjelaskan penyebab lupa di bagian sensory register dan memori jangka pendek atau STM (short-term memory).[1] SejarahIstilah "teori pemudaran" atau decay theory pertama kali dicetuskan oleh Edward Thorndike pada 1914 dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Learning.[4] Dalam buku tersebut, teori ini masih sebatas menyatakan bahwa jika seseorang tidak mengakses dan menggunakan representasi memori yang telah dibentuk, jejak memori akan memudar atau 'membusuk' seiring berlalunya waktu. Teori ini memiliki dasar dari tulisan Hermann Ebbinghaus pada akhir abad ke-19 mengenai cara kerja memori.[5] InkonsistensiTerdapat beberapa peneliti yang tidak menyetujui proses ingatan dapat memudar dalam proses lupa, yakni sebagai fungsi dari seiring berjalannya waktu saja (sebagaimana yang dijelaskan dalam teori atropi) atau sebagai fungsi dari gangguan yang muncul karena hadirnya peristiwa-peristiwa berikutnya (sebagaimana dalam teori interferensi).[6] Teori atropi dipandang hanya berlaku pada proses lupa yang melibatkan sensory register dan memori jangka pendek, serta bukan menjadi penyebab lupa di memori jangka panjang atau LTM (long-term memory). Lupa yang terjadi di LTM tampaknya terjadi bukan karena memudarnya ingatan seiring berlalunya waktu, akan tetapi karena faktor lain.[1] Referensi
|