Templat (format berkas)
Muhammad Rosul Nawawi (lahir 12 Mei 1978, umur 46 tahun), adalah pengusaha nasional asal Brebes yang dikenal sebagai Mentor Laundry Nasional dan Owner Jourdan Corporation.[1] Dia juga dikenal sebagai pendiri Laundryversity, yang merupakan sebuah pusat pelatihan bidang usaha Laundry beserta bisnis turunannya. [2] Laundryversiti mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno saat pembukaannya. Menparekraf berharap kehadiran Laundryversity dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan kerja yang bergerak di bidang usaha laundry. [3] Rosul yang awalnya merupakan anggota pasukan khusus Marinir TNI Angkatan Laut memulai bisnis jasa laundry dari garasi rumahnya. Kini dia memiliki group bisnis yang tidak hanya menjalankan bisnis laundry di seluruh Indonesia, namun juga telah berkembang menjadi 14 perusahaan turunan dari core bisnis laundry. Mulai dari mesin laundry, mesin pemanas, chemical, sabun, sampai minyak wangi.[4] Kehidupan PribadiRosul Nawawi dilahirkan dari keluarga sederhana di Brebes, Jawa Tengah. Dia lahir pada 12 Mei 1978 dari pasangan H. Syahudi ( alm.) dan Hj. Mainah ( almh). [5] Hidup dengan sebelas bersaudara, membuat Rosul harus membantu mencari nafkah. Sejak kecil dia telah belajar bisnis dengan berjualan sebelum berangkat sekolah. Puluhan kilometer jarak yang ditempuh Rosul kecil dalam membantu mencari nafkah untuk keluarganya. Pengalaman masa kecil itulah yang membuat pria 46 tahun ini menjadi tahan banting dan pantang menyerah. Itu diakuinya membentuk karakter resilient-nya yang menjadi kesuksesannya dalam membangun bisnis. Bisnis laundry Rosul dimulai saat dia menjadi anggota TNI. Untuk menambah pendapatan keluarga di luar jam dinas yang halal dan tidak melanggar aturan. Dia kemudian membuka jasa laundry di garasi rumah. Hanya bermodal papan cuci ember, setrika, dan spanduk. Rosul mengaku di awal memulai bisnis ini banyak rekannya yang mencibir. Namun karena telah terbiasa dididik tahan banting dan bermental baja sejak kecil, Rosul tak goyah dan terus menseriusi bisnisnya. Dari cuci manual dengan tangan, dia kemudian mulai berburu mesin laundry bekas. Dari sendirian dia kemudian mulai memiliki beberapa karyawan. Kegagalan demi kegagalan pun dijadikan pelajaran dan evaluasi. Dia juga rajin melakukan inovasi dari kerusakan mesin dan masalah lain yang dihadapi. Hasilnya dia justru mampu menciptakan produk atau layanan baru. Hingga akhirnya dia berhasil mendirikan Jordan Corporation yang menguasai bisnis laundry dan 14 perusahaan turunan terkait.[6] PendidikanSetelah menyelesaikan pendidikan dasar di MI Taalimusibyan Pepedan, Rosul melanjutkan ke MTS Darul Ulum Tonjong dan SMAN 1 Bumiayu. Setelah lulus SMA, Rosul mendaftar menjadi anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan diterima serta menempuh pendidikan Dikcatam PK XVIII/2 dan Dikcabareg LVI. [7] Selanjutnya sebagai anggota pasukan Khusus Marinir TNI AL Rosul menjalani banyak penugasan dan operasi baik di dalam maupun di luar negeri. Karier MiliterSaat menjadi anggota pasukan Khusus Marinir TNI AL Rosul Nawawi menjalani banyak penugasan dan operasi baik di dalam maupun di luar negeri. Beberapa penugasan yang pernah dijalaninya antara lain di Aceh yaitu Satgas Rencong sakti XVI Aceh, Satgas Muara dan Perairan Pantai I Aceh, serta Satgas Tsunami Aceh, saat Serambi Mekah itu terkena Bencana Tsunami. Selain itu juga menjalani penugasan Ambon bersama Satgas PPRM Yongab Ambon. Di luar negeri, dia juga pernah bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB bersama Satgas Kontingen Garuda 23C UNIFIL Israel Libanon. Juga terlibat dalam operasi anti teror bersama Satgas Antiteror Pembebasan Kapal Motor MV Sinar kudus Eldanan di Somalia. BukuKini Rosul Nawawi juga telah menulis dan menerbitkan buku terkait bisnis dan laundry. Buku tersebut antara lain:
OrganisasiRosul merupakan pendiri dan aktif di organisasi Asosiasi Laundry Indonesia. Selain itu dia juga mendirikan Laundryversity.[8] Dia terus aktif mengedukasi pengusaha laundry dan UMKM untuk bisa maju dan berkembang. Termasuk mengenalkan manajemen laundry modern, dan terintegrasi secara online. Karena itu dia juga dikenal sebagai mentor laundry nasional.[9] Selain itu, Rosul juga aktif membantu banyak pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.[6] Dia juga pernah menginisiasi Gerakan Pesantren Tanpa Jemuran. Di mana dia mengajarkan laundry ke pesantren selain untuk mengatasi masalah jemuran juga mengajarkan bisnis dan kewirausahaan. Referensi
|