Tanjung Eluanbi21°54′08″N 120°51′10″E / 21.902222°N 120.852778°E
Tanjung Eluanbi (Hanzi: 鵝鑾鼻; Pinyin: Éluánbí; Wade–Giles: O2-luan2-pi2; Pe̍h-ōe-jī: Gô-lôan-phīⁿ) adalah sebuah tanjung di Kota kecil Hengchun, Kabupaten Pingtung, Taiwan. NamaNama Hokkien Gô-lôan (Hanzi: 鵝鑾; Pinyin: Éluán) berasal dari Goran, istilah untuk kata benda "layar" dalam bahasa Paiwan suku Paiwan, salah satu kelompok penduduk asli Taiwan. Kata phīⁿ (Hanzi: 鼻; Pinyin: bi) berarti "hidung", mengacu pada bentuk sebuah batu besar di dekat Teluk Pisang (香蕉灣). Selama kekuasaan Jepang, nama ini biasanya ditulis dalam katakana atau Kanji (bahasa Jepang: ガランピ/鵝鑾鼻; Rōmaji: Garambi). LokasiTanjung ini merupakan ujung paling selatan Pengunungan Tengah dan bagian dari Taman Nasional Kenting. Ia juga dikenal sebagai Ngoluanpi, Goa-loan-pi, dan Tanjung Selatan. Menghadap Selat Luzon dan Selat Bashi, tanjung ini merupakan titik paling selatan dari daratan Taiwan. SejarahTanjung ini dikenal sebagai titik paling selatan dari wilayah kekaisaran selama masa penjajahan Jepang, dan merupakan suatu akselerator penting bagi perkapalan perang. Salah satu pangkalan penangkapan ikan paus utama di Taiwan oleh industri Jepang juga terdapat di tanjung ini pada masa itu,[1][2] menyasar paus bungkuk di Nan Wan dan Teluk Pisang[3][4] dan tulang rahang paus balin dipergunakan sebagai lengkungan di Kuil Garanpi (Shintoisme) yang dihancurkan beserta mercusuar selama Perang Dunia Kedua. MercusuarAda mercusuar yang terletak di Tanjung Eluanbi, yang disebut Mercusuar Eluanbi. Ia adalah salah satu mercusuar bersenjata yang pertama kali dibangun oleh dinasti Qing, dan dihancurkan oleh dinasti itu sendiri pada saat mundur, dan dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada tahun 1898. Mercusuar itu hancur lagi pada masa Perang Dunia, dan dipugar setelah perang. Ia dipilih sebagai salah satu Delapan Pemandangan Taiwan pada zaman kolonial. Alam dan pariwisataTanjung ini terletak dalam Taman Eluanbi.[5] Cagar alam seperti Kawasan Perlindungan Ekologi Longkeng (龍坑生態保護區)[6] melindungi terumbu karang dan hutan perawan Teluk Pisang dan Semenanjung Hengchun.[7] Dua puluh enam spesies kepiting darat tinggal di daerah tersebut dan merupakan keanekaragaman tertinggi kepiting darat dalam satu wilayah di dunia.[8] Meskipun paus tidak lagi atau dalam jumlah sangat kecil bermigrasi ke daerah tersebut,[9][10] organisme lain seperti cetacea kecil[11] dan lumba-lumba,[12][13] penyu,[14] dan hiu banteng[15] dapat dijumpai di perairan dekat tanjung ini. Referensi
|