Taman Nasional Glacier
Taman Nasional Glacier adalah sebuah kawasan taman nasional yang berada di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Montana. Taman Nasional Glacier berada di perbatasan antara Amerika Serikat dengan Kanada dan keduanya memiliki julukan "Mahkota Benua". Taman Nasional Glacier merupakan bagian dari Jaringan Cagar Biosfer Dunia dan pada tahun 1995 diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia.[1] Taman nasional yang diresmikan pada tahun 1910 ini memiliki luas lebih dari 4,000 km2 (1,013,322 hektare).[2] Beberapa area di kawasan ini sudah dihuni oleh manusia dari 10,000 tahun yang lalu dan merupakan tempat tinggal dari berbagai suku asli Amerika sebelum akhirnya menerima kunjungan turis yang pertama sekitar tahun 1800. Saat ini Taman Nasional Glacier merupakan daerah wisata yang populer dan menerima sekitar 3,3 juta turis setiap tahunnya. Salah satu daya tarik utama dari taman nasional ini, selain gletser, adalah Going To The Sun Road yang merupakan jalur berkendara yang sangat indah. Hingga tahun 1966, Taman Nasional Glacier memiliki 35 gletser yang memiliki nama, namun sayangnya saat ini jumlah tersebut sudah berkurang dan tersisa hanya 26 gletser saja.[1][2][3][4] SejarahDaerah Taman Nasional Glacier di Montana terbentuk 170 juta tahun lalu ketika tekanan pada lempeng-lempeng benua mendorong daratan ke arah timur hingga 80 km (50 mil). Daerah ini dikenal dengan nama Lewis Overthrust. Peristiwa alam ini menyebabkan batu dari periode Kretaseus dengan struktur lebih lunak yang terletak di atas batuan yang lebih dulu ada, akan mengalami erosi. pergerakan sungai es yang terjadi secara besar-besaran pada zaman es, angin, dan hujan membentuk kawasan taman nasional ini. Taman nasional Glacier merupakan tempat bermukim suku Indian asli seperti suku Salish, Kalispel atau Pend d'Oreille, dan Kootnei yang tinggal di daerah sisi barat hutan dan suku Blackfoot mendiami daerah padang rumput di sisi timur taman nasional ini. Daerah ini pertama kali dieksplorasi oleh orang kulit putih di awal tahun 1700 untuk tujuan perdagangan. Daerah pegunungan Taman Nasional Glacier ditemukan pada pertengahan abad 19 walaupun Ekspedisi Lewis dan Clark sudah di daerah ini sudah dimulai pada tahun 1806. Daerah ini didominasi oleh suku Indian Blackfeet hingga tahun 1870 saat pemukim kulit putih mulai mengambil alih. Terutama sejak jalur kereta api Marias Pass selesai dibuat pada tahun 1891. Orang-orang mulai berdatangan untuk menetap, berburu, mencari kemungkinan adanya tambang batu bara, logam, dan minyak. Milo Apgar dan Charlie Howe melihat potensi industry pariwisata daerah ini, dan mulai menawarkan penyewaan kabin, makanan, tur wisata, dan wisata perahu bagi turis yang berkunjung ke Belton, Montana.[5][6][7][8] Daerah pegunungan di sebelah timur wilayah perpecahan benua atau continental divide dibeli pemerintah Amerika dari suku Blackfeet pada tahun 1895 untuk tujuan pertambangan emas. Walaupun tidak ditemukan kandungan emas atau tembaga di wilayah ini. Pendirian taman nasional yang dirintis oleh George Bird Grinnell dan Louis W. Hill, menghasilkan undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden William Howard Taft pada tanggal 1 Mei 1910. Pengelola pertama taman nasional ini adalah Mayor William Logan dan dibantu oleh beberapa penjaga hutan. Penjaga hutan ini terdiri dari orang lokal pemilik tanah dan para pemasang jerat yang menganl kawasan taman dengan baik, seperti Joe Cosley dan Dan Doody. Tugas utama penjaga taman ini adalah menghentikan pemburu liar, melindungi hewan buruan, memburu hewan predator, dan melindungi hutan dari bahaya kebakaran.[5][7][8][9][10] Pada tahun 1922, Dr. Morton J. Elrod mendirikan Layanan Pemandu Alam atas kerjasama Layanan Taman Nasional dan Universitas Montana dan menerbitkan buku panduan pertama taman nasional ini dengan judul Panduan Elrod pada tahun 1924. Taman Nasional Glacier ini kemudian berkembang dan memberikan layanan perkemahan dan program jejak alam hingga saat ini.[7][11] Lingkungan alamGletserHingga tahun 1966, tercatat ada 35 gletser yang masih aktif, tetapi tahun 2015 hanya tersisa 26 gletser. Penurunan jumlah gletser akan terus terjadi karena peningkatan temperature dan peningkatan kadar karbon dioksida akibat revolusi industry. Gletser yang masih tersisa seperti Gletser Grinnell, Gletser Jackson, Gletser Blackfoot, Gletser Boulder, Gletser Sperry, Gletser Shepard, Gletser Thunderbird, diperkirakan tidak akan ada lagi beberapa dekade dari sekarang, antara tahun 2030 hingga 2080. Gletser bersifat dinamis dan berubah sebagai responsnya terhadap temperatur dan pengendapan. Tahun 2017, melalui analisis berseri yang dikeluarkan oleh USGS (Survey Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Suevey), tercatat luas rata-rata gletser yang berkurang adalah sekitar 39% dalam 50 tahun terakhir. Keberadaan gletser ini sangat penting bagi ekologi. Peran gletser melepaskan air bersuhu rendah (dingin) saat musim panas, sangat dibutuhkan oleh spesies tertentu seperti serangga air, beberapa ikan asli seperti ikan trout cutthroat yang membutuhkan air dingin untuk berkembang biak. Menghilangnya gletser juga akan menyebabkan hilangnya sumber air yang akan mengganggu keseimbangan hutan. Berkurangnya simpanan air ini juga akan berdampak bila terjadi kebakaran hutan.[12][13] FloraAda banyak spesies dan komunitas tumbuhan di dalam taman nasional ini. Kurang lebih ada 30 spesies endemik yang jumlahnya terbatas dan terdapat banyak relik dari masa sesudah zaman es yang bisa dilihat di kawasan ini. Di dalam taman nasional ini terdapat hutan pohon cedar-hemlock, cemara Douglas-fir (Pseudotsuga menziesii), hutan pohon pinus lodgepole (Pinus contorta). Taman Nasional Glacier ini terdiri dari 33% hutan konifera basah, 29% tanaman batuan tandus atau tanaman yang tersebar di daerah gletser, 16% hutan konifera kering, 8% padang rumput dan padang rumput sabana, 6% hutan dengan tanaman yang daunnya berganti mengikuti pergantian musim (pohon genus Aspen dan pohon kapas hitam Populus trichocarpa), 5% rawa, dan 3% tanaman permukaan danau. Taman nasional ini memiliki setidaknya 1.132 spesies tanaman vascular atau tracheophytes. Kelompok tanaman yang ada di tempat ini terdiri dari rerumputan, tanaman pakis (sekitar 62 spesies), 20 spesies pepohonan dan 93 macam semak atau tanaman merambat, bunga liar, lumut kerak, ratusan jenis jamur dan fungi, dan 855 spesies lumut dan tanaman divisi Marchantiophyta (lumut hati atau liverwort).[10][14][15] FaunaKeberagaman habitat di Taman Nasional Glacier mencerminkan keberagaman fauna yang ada di dalamnya. Taman ini merupakan tempat bagi setidaknya 6 spesies amfibia[16] yaitu 4 spesies katak, 1 spesies kodok, dan 1 spesies salamander. Kodok yang ditemukan di taman nasional ini adalah spesies Anaxyrus boreas, salamander Ambystoma macrodactylum, dan kodok Pseudacris maculata, Pseudacris regilla, Ascaphus montanus, dan Rana luteiventris. Ada 260 spesies burung yang ditemukan hidup di berbagai kawasan berbeda di taman nasional ini. Mereka ada yang hidup di habitat perairan, tepi pantai, dan di daratan. Beberapa spesies burung[17] yang dapat ditemui adalah Nucifraga columbiana yang disebut juga nutcracker Clark, yang penamaannya untuk menghormati penjelajah William Clark, burung pencelup dari Amerika atau Cinclus mexicanus, Gavia immer, elang kepala botak (Haliaeetus leucocephalus) dan elang emas (Aquila chrysaetos), bebek harlequin (Histrionicus histrionicus), burung hantu (Surnia ulula), burung rajawali tiram (Pandion halietus), burung dari genus ptarmigan (Lagopus leucurus), dan burung walet (Cypseloides niger). Ikan[18] asli habitat Taman Nasional Glacier adalah ikan dari keluarga salmonidae, yaitu spesies Salvelinus confluentus, Oncorhynchus clarkii lewisi, Catostomus macrocheilus, pikeminnow daerah utara atau Ptychocheilus oregonensis, Richardsonius balteatus, Mylocheilus caurinus dan beberapa spesies ikan yang lainnya.[10][19] Taman Nasional Glasier memiliki 71 spesies mamalia[20] dari keluarga kelelawar, beruang, berang-berang (Castor canadensis), domba tanduk besar (Ovis canadensis), elk (Cervus canadensis), lynx (Lynx canadensis), kambing gunung (Oreamnos americanus) singa gunung (Felis concolor), keluarga pika (Ochotona princeps), dan hewan wolverine dari keluarga musang (Gulo gulo). Reptil[21] yang ada di daerah ini sangat terbatas karena wilayahnya di dataran tinggi dengan pergantian musim yang pendek, bukanlah habitat idela untuk reptil. Hanya ada 3 spesies reptil yaitu Thamnophis sirtalis, Thamnophis elegans, dan kura-kura Chrysemys picta.[10][19] Referensi
|