Tabrakan kereta api

Tabrakan kereta api Versailles pada tahun 1842, 57 orang tewas termasuk penjelajah Prancis Jules Dumont d'Urville.

Tabrakan kereta api adalah bencana yang melibatkan dua atau lebih kereta api. Tabrakan kereta api dapat disebabkan oleh miskomunikasi, mengingat kereta api dapat bertemu dengan kereta api lain pada jalur yang sama, saat roda kereta api keluar dari rel, atau saat terjadi ledakan ketel uap. Kecelakaan kereta api sering diberitakan di media populer dan juga diangkat menjadi sebuah folklor.

Penyebab

Kecelakaan kereta api dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk salah satu atau beberapa hal berikut ini:

  • Kelalaian – Salah satu penyebab utama kecelakaan kereta api adalah kelalaian manusia. Hal ini dapat disebabkan oleh awak sarana tidak mematuhi protokol K3, tertekan, kelelahan, tak mampu mengambil keputusan, atau kurang pelatihan.
  • Kegagalan mekanis – Malafungsi atau kegagalan instalasi mekanis yang penting, seperti abar blong, persinyalan rusak, atau gangguan lokomotif atau sarana, dapat menyebabkan kecelakaan kereta api.
  • Gangguan infrastruktur – Jalur yang tidak dirawat dengan benar, prosedur inspeksi yang tidak memadai, atau kerusakan infrastruktur vital seperti jembatan atau wesel dapat menyebabkan kecelakaan.
  • Kondisi cuaca – Cuaca buruk, termasuk hujan lebat, badai salju, atau panas ekstrem, dapat memengaruhi kondisi lintasan, jarak pandang, dan keselamatan operasional kereta api.
  • Sabotase – Orang yang dengan sengaja merusak, menempatkan, atau menyeret sesuatu di atas rel atau prasarana lainnya.[1]
  • Serangan atau terorisme – perbuatan mengganggu kelancaran lalu lintas kereta api seperti pengeboman atau penembakan di kereta.[2]

Referensi

Bacaan lebih lanjut

  • Aldrich, Mark. Death Rode the Rails: American Railroad Accidents and Safety, 1828–1965 (2006) excerpt
  • Vaughan, Adrian. Obstruction Danger: Significant British Railway Accidents, 1890–1986 (Motorbooks International, 1989). online

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya