Festival musik Synchronize Festival 2019 digelar pada 4, 5 dan 6 Oktober 2019 di Gambir Expo, Jakarta Utara, Indonesia.[1] Pada tahun tersebut, festival ini mengusung tema "Memanusiakan Alam, Mengalamikan Manusia" dan konsep ramah lingkungan.[2]
Penampil
Daftar penampil disampaikan berdasarkan waktu penampilan paling akhir hingga paling awal.[3]
Dynamic Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
|
|
|
Lake Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
|
|
|
Forest Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
|
|
|
District Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
|
|
|
Gigs Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
- The Riot Club
- Vague
- Zigi Zaga
- Zirah
- Rachun
- Made Mawut
- Bin Harlan
|
- Seems Like Yesterday
- Speak Up
- The Side Project
- Jakarta Flames
- Too Late to Notice
- Majesty
- Frau
- Sundancer
- Lizzie
|
- Straight Answer
- Begundal Lowokwaru
- Dom 65
- Kuro!
- Kebunku
- The Disssland
- Joe Million
- Airport Radio
- Skandal
|
XYZ Stage
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
- Pon Your Tone
- Club Dangdut Racun
- Pemuda Sinarmas
- Prontaxan
- Sir Dandy
- Gerald Situmorang
|
|
- Dieunderdogg – Emo Revival
- Teenage Death Star
- Berbeza
- D'Jenks × The Artificial Life
- Bottlesmoker
- Oscar Lolang
- Skalie
- Orkes Pensil Alis
|
Selain penampilan musik, Synchronize Festival 2019 juga mengadakan penayangan film dan berkolaborasi dengan teater film mikro Kinosaurus.[4]
Movie Area
Jumat, 4 Oktober
|
Sabtu, 5 Oktober
|
Minggu, 6 Oktober
|
|
|
|
Inisiatif keberlanjutan lingkungan
Pengusungan tema dan konsep ramah lingkungan dipicu oleh volume sampah yang dihasilkan Synchronize Festival mencapai 1,7 ton hingga 2,3 ton setiap tahunnya.[5] Pihak festival bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan kebutuhan listrik dan memberhentikan penggunaan genset.[6] Penyelenggara festival juga melibatkan para penonton dengan beberapa program, yaitu Crowdsourcing Project, berupa pengumpulan pakaian yang tidak terpakai untuk dijadikan instalasi karya panggung dan didonasikan; Upcycling Project, yaitu pengolahan bahan bekas promosi festival menjadi produk dengan nilai tambah; Bring Your Own Tumbler, yaitu pengadaan stasiun isi ulang air dan gerakan membawa botol minum sendiri ke festival; Bike to Synchronize Festival, yaitu kegiatan bersepeda bersama menuju lokasi festival.[7]
Referensi
- ^ "Hal-hal yang Penting Diketahui di Synchronize Fest 2019". CNN Indonesia. 4 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ Sasmita, Prameswari (7 Oktober 2019). "Tujuan 'Memanusiakan Alam' di Balik Keseruan Synchronize Fest 2019". Sonora FM. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ Dimedjo, Eno (2 Oktober 2019). "Jadwal Lengkap Pengisi Acara di Synchronize Fest 2019". Tagar.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ Rura, Cecylia (5 Oktober 2019). "Sudut Ragam Sinema di Synchronize Fest 2019". Medcom.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (23 Agustus 2019). Maharani, Dian, ed. "Serba-serbi Synchronize Fest 2019, Tanpa Genset hingga Bawa Tumbler". Kompas.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (22 Agustus 2018). Aziza, Kurnia Sari, ed. "Synchronize Fest 2019 Akan Digelar Tanpa Genset, Apa Alasannya?". Kompas.com. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
- ^ "Mengenang Geliat Green Movement di Synchronize Festival 2019". CNN Indonesia. 16 Oktober 2019. Diakses tanggal 11 Agustus 2022.
Pranala luar