Dalam urusan politik, Syajar al-Durr memainkan peran krusial setelah kematian suami pertamanya pada Perang Salib Ketujuh melawan Mesir (1249–1250). Ia menjadi Sultanah Mesir pada 2 Mei 1250, menandai akhir pemerintahan Ayyubiyah dan dimulainya Mamluk.[4][5][6][7] Terdapat beberapa teori tentang asal muasal etnis Syajar ad-Durr. Beberapa sejarawan Muslim meyakini bahwa ia berdarah Turkik dan beberapa meyakini bahwa ia berdarah Armenia.[8][9]
Catatan
^Nama Syajar ad-Durr juga disebut dan dibaca sebagai Syajarat ad-Durr. Koin-koinnya berisi nama Syajarat ad-Durr. Lihat Koin-koin Syajar ad-Durr di bawah.
^Karena huruf ' G ج ' dibaca ' J ' dalam bahasa Arab dan ' G ' dalam bahasa Mesir, namanya juga dibaca Syagar ay-Durr .
^Ummu Khalil ( أم خليل ) juga Walidat Khalil ( والدة خليل ) artinya bunda Khalil. Khalil adalah putranya yang almarhum dari Sultan ash-Shalih Ayyub. Nama-nama yang digunakan oleh Syajar ad-Durr mensahkan dan mengkonsolidasikan jabatannya sebagai pewaris dan penguasa. Ia menandatangani dokumen-dokumen resmi dan dekrit-dekrit Kesultanan dengan nama 'Walidat Khalil' – (Abu Al-Fida, pp.66-87/Year 648H) – (Al-Maqrizi,p.459/vol.1).
^Beberapa sejarawan memandang Syajar ad-Durr sebagai Sultan Mamluk pertama. – (Shayyal, p.115/vol.2)
^Al-Maqrizi menyebut Syajar ad-Durr sebagai Sultan Mamluk pertama berdarah Turkik. " This woman, Shajar al-Durr, was the first of the Turkish Mamluk Kings who ruled Egypt " – (Al-Maqrizi, p.459/ vol.1)
^Ibnu Iyas menyebut Syajar ad-Durr sebagai seorang Ayyubiyah. – (Ibn Iyas, p.89)
^Menurut J. D. Fage " sulit menentukan apakah ratu ini (Syajar ad-Durr) adalah orang Ayyubiyah terakhir atau Mamluk pertama karena ia memiliki keterikatan pada dinasti yang dibubarkan dan yang muncul". Fage, p.37
^Al-Maqrizi, Ibn Taghri and Abu Al-Fida memandang Syajar ad-Durr sebagai orang Turkic. Namun, Al-Maqrizi dan Abu Al-Fida menyatakan bahwa beberapa orang meyakini bahwa ia Armenia. (Al-Maqrizi, p. 459/vol.1) – (Ibn Taghri,p.102-273/vol.6)- (Abu Al-Fida, pp.68-87/Year 655H)
^Dr. Yürekli, Tülay (2011), The Pursuit of History (International Periodical Research Series of Adnan Menderes University), Issue 6, Page 335, The Female Members of the Ayyubid Dynasty, Online reference: http://www.tarihinpesinde.com/sayi06/16.pdfDiarsipkan 2011-12-15 di Wayback Machine.
Sirat al-Zahir Baibars, Printed by Mustafa al-Saba, Cairo 1923. Repulished in 5 volumes by Alhay'ah Almisriyah, Editor Gamal El-Ghitani, Cairo 1996, ISBN 977-01-4642-0
Sirat al-Zahir Baibars, assembled H. Johar, M. Braniq, A. Atar, Dar Marif, Cairo 1986, ISBN 977-02-1747-6
The chronicles of Matthew Paris ( Matthew Paris: Chronica Majora ) translated by Helen Nicholson 1989
The Memoirs of the Lord of Joinville, translated by Ethel Wedgwood 1906