Surfaktan paruSurfaktan paru adalah kompleks fosfolipid dan protein yang aktif di permukaan yang dibentuk oleh sel alveolar tipe II.[1] Protein dan lipid yang membentuk surfaktan memiliki daerah hidrofilik dan hidrofobik. Dengan mengadsorpsi ke antarmuka udara-air alveolus, dengan gugus kepala hidrofilik di dalam air dan ekor hidrofobik yang menghadap ke udara, komponen lipid utama surfaktan, dipalmitoilfosfatidilkolina (DPPC), mengurangi tegangan permukaan. Sebagai obat, surfaktan paru termasuk dalam Daftar Obat Esensial WHO, obat terpenting yang dibutuhkan dalam sistem kesehatan dasar.[2] SejarahPada akhir tahun 1920-an, von Neergaard[3] mengidentifikasi fungsi surfaktan paru dalam meningkatkan kepatuhan paru-paru dengan mengurangi tegangan permukaan. Namun, signifikansi penemuannya tidak dipahami oleh komunitas ilmiah dan medis pada saat itu. Dia juga menyadari pentingnya memiliki tegangan permukaan yang rendah pada paru-paru bayi yang baru lahir. Kemudian, pada pertengahan tahun 1950-an, Pattle dan Clements menemukan kembali pentingnya surfaktan dan tegangan permukaan yang rendah di paru-paru. Pada akhir dekade tersebut, ditemukan bahwa kurangnya surfaktan menyebabkan sindrom gangguan pernapasan bayi (infant respiratory distress syndrome, IRDS).[4][5] Referensi
Pranala luar |