Suparjiyem adalah seorang perempuan petani asal Desa Wareng, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan seorang aktivis pangan yang mengampanyekan produksi dan konsumsi pangan lokal non-beras, seperti tiwul dan gaplek. Ia juga membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Menur yang merupakan wadah bagi para perempuan petani untuk mengembangkan diri mereka, serta mempelajari seluk-beluk budidaya umbi-umbian, seperti singkong, gembili, uwi, suweg dan garut. Selain itu, para anggotanya juga diajari untuk mengolahnya menjadi berbagai macam penganan yang kemudian dijual di warung, di antaranya seperti kripik singkong, ceriping tales, tepung gembili, tepung uwi, penyek kacang hijau, krecek dari singkong dan tapolo.[1][2]
Penghargaan
Beberapa penghargaan yang berhasil diraih Suparjiyem adalah:
- Perintis Penyelamat Lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul (2015)[3]
- Female Food Heroes Indonesia dari Oxfam (2013)[4]
- Nominasi Kick Andy Heroes (2019)[5][6]
Catatan kaki
- ^ developer, mediaindonesia com (2018-09-15). "Suparjiyem Sejahterakan Perempuan dengan Tiwul". Media Indonesia. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ Yuwono, Markus. Khairina, ed. "Suparjiyem Kampanyekan Umbi-umbian agar Eksis di Tengah Gempuran Beras". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ "Petani Perempuan Dukung Subardi-Wahyu • Radar Jogja". Radar Jogja. 2015-12-02. Diakses tanggal 2019-11-18. [pranala nonaktif permanen]
- ^ setiawan, Kodrat (2015-08-30). setiawan, Kodrat, ed. "Suparjiyem, Pahlawan Pangan dari Gunungkidul". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ "Kick Andy Heroes 2019". kickandy.com. Diakses tanggal 2019-11-18.
- ^ SUPARJIYEM - NOMINASI KICK ANDY HEROES 2019, diakses tanggal 2019-11-18