Suku Tongva
Tongva (/ˈtɒŋvə/ TONG-və) adalah penduduk asli Amerika yang menghuni wilayah Cekungan Los Angeles dan Kepulauan Channel California, wilayah yang luasnya kurang lebih 10.000 km2.[1] Tongva juga dikenal dengan julukan Gabrieleño, Fernandeño, dan Nicoleño. Nama-nama ini merupakan nama yang diberikan oleh penjajah Spanyol. Istilah Gabrieleño dan Fernandeño berasal dari nama misi penyebaran agama yang didirikan di wilayah suku ini, yaitu Misi San Gabriel Arcángel dan Misi San Fernando Rey de España, sementara nama Nicoleño berasal dari Pulau San Nicolas. Bersama dengan suku Chumash, suku Tongva pernah menjadi penduduk asli terkuat di California Selatan. Pada masa kedatangan bangsa Eropa, jumlah mereka diperkirakan antara 5.000 hingga 10.000 jiwa.[1] Bukti-bukti menunjukkan bahwa suku Tongva merupakan keturunan orang-orang berbahasa Uto-Aztek dari Nevada yang bermigrasi ke California Selatan di barat daya sekitar 3.500 tahun yang lalu. Para pendatang ini mengasimilasi atau mengusir orang-orang yang berbahasa Hokan di wilayah tersebut.[2][3] Pada tahun 500 M, suku Tongva telah menduduki semua wilayah yang kini dikaitkan dengan mereka.[2] Sebagai masyarakat pemburu-pengumpul, suku Tongva berdagang dengan suku-suku lain di sekitar. Seiring berjalannya waktu, komunitas-komunitas Tongva yang tersebar menuturkan dialek-dialek bahasa Tongva yang berbeda-beda. Diperkirakan pernah ada lima dialek atau lebih (tiga di Kepulauan Channel dan paling tidak ada dua di daratan California).[1] Bahasa Tongva punah pada abad ke-20, tetapi bahasa Tongva yang telah direkonstruksi masih dituturkan hari ini. Orang-orang Spanyol mulai menjelajahi wilayah Los Angeles pada tahun 1542, tetapi mereka baru sering berhubungan dengan suku Tongva setelah Misi San Gabriel Arcángel didirikan pada tahun 1771. Pendirian misi ini menandai dimulainya periode ketika relokasi paksa dan wabah penyakit dari Dunia Lama mengakibatkan kematian banyak penduduk Tongva.[4] Kadang-kadang suku Tongva melawan dengan kekerasan, seperti pemberontakan pada tahun 1785 yang dipimpin oleh kepala suku perempuan Toypurina.[1] Pada tahun 1821, Meksiko memperoleh kemerdekaannya dari Spanyol dan pemerintah menjual tanah Misi kepada para peternak, sehingga memaksa suku Tongva untuk berasimilasi. Tiga dasawarsa kemudian, California diserahkan kepada Amerika Serikat setelah kekalahan Meksiko dalam Perang Meksiko-Amerika. Pemerintah Amerika Serikat menandatangani perjanjian dengan suku Tongva yang menjanjikan lahan seluas 8,5 juta are (3.400.000 hektare) untuk dijadikan reservasi, tetapi perjanjian tersebut tidak pernah diratifikasi.[5] Pada abad ke-20, suku Tongva sudah tidak ada lagi di Kepulauan Channel dan komunitas yang ada di daratan California sendiri hampir punah.[6] Endonim Tongva dicatat oleh ahli etnografi Amerika C. Hart Merriam pada tahun 1903 dan telah banyak digunakan oleh para ahli dan keturunan suku Tongva,[1] walaupun beberapa anggota suku lebih menyukai endonim Kizh.[7] Semenjak tahun 2006, terdapat empat organisasi yang mengklaim sebagai perwakilan suku Tongva: Suku Gabrielino-Tongva (dikenal sebagai kelompok "tanda penghubung");[8] Suku Gabrielino/Tongva (dikenal sebagai kelompok "garis setrip");[9] the Gabrieleño Band of Mission Indians;[10] dan Dewan Suku Gabrieleño/Tongva.[11] Dua dari kelompok tersebut merupakan kelompok yang terpecah akibat sengketa mengenai pembangunan kasino Indian.[12] Pada tahun 1994, negara bagian California mengakui suku Tongva "sebagai penduduk asli Cekungan Los Angeles", tetapi belum ada kelompok perwakilan Tongva yang diakui oleh pemerintah federal.[5] Pada tahun 2008, lebih dari 1.700 orang menyatakan diri sebagai anggota suku Tongva atau menyatakan memiliki nenek moyang suku Tongva.[5] Catatan kaki
|