Sublimus Dei
Sri Paus menggunakan bahasa yang hampir sama dalam bulla ini dan dalam suratnya Veritas ipsa yang ditujukan kepada Kardinal Juan de Tavera, Uskup Agung Toledo, Spanyol, yang dikirimkan kurang dari sebulan sebelumnya pada tanggal 2 Mei 1537. Paus Paulus III dengan tegas menyatakan bahwa para penduduk asli Amerika adalah makhluk berakal-budi dan berjiwa, dan ia mencela pemikiran apapun yang bertentangan dengan hal ini sebagai sesuatu yang terinspirasi oleh "musuh umat manusia", setan. Ia lebih jauh mengutuk pengurangan hak asasi mereka ke dalam perbudakan dengan kata-kata yang paling keras, menyatakan bahwa perbudakan atas orang-orang yang telah diketahui kondisinya maupun yang mungkin ditemukan lagi pada masa depan adalah sesuatu yang tidak sah dan harus dihentikan. Ia berkata bahwa setiap orang berhak atas kemerdekaan dan kepemilikan harta benda, dan menutup surat tersebut dengan panggilan untuk penginjilan terhadap orang-orang yang tertindas tersebut. Bulla ini memiliki pengaruh yang kuat pada Debat Valladolid, dan prinsip-prinsipnya pada akhirnya menjadi posisi resmi Charles V, Kaisar Romawi Suci, dan Raja Spanyol, walaupun hal ini sering kali tidak diacuhkan oleh kaum kolonial dan kaum Conquistador sendiri. Latar belakangDalam bulla-bulla Dum diversas (1452) dan Romanus Pontifex (1455) hak untuk menjadikan kaum penyembah berhala sebagai para budak selama hidupnya diberikan kepada umat Kristiani. Bulla-bulla ini selanjutnya digunakan sebagai pembenaran atas zaman perdagangan budak dan kolonialisme. Dengan kesadaran bahwa Benua Amerika memiliki wilayah dunia yang tidak diketahui oleh bangsa Eropa sebelumnya, muncullah spekulasi yang keras terhadap pertanyaan apakah penduduk asli wilayah ini benar-benar manusia atau bukan. Bersamaan dengan pertanyaan ini muncul juga perdebatan atas perlakuan yang salah terhadap para penduduk asli ini oleh kaum Conquistador dan kaum kolonial. Kebanyakan orang percaya bahwa bangsa yang baru ditemukan ini bukanlah benar-benar manusia. Pihak ini berpikir bahwa semenjak dunia Kristen tidak diizinkan oleh Tuhan untuk mengetahui keberadaan mereka dan, oleh karenanya, melakukan penginjilan kepada mereka hingga masa yang sangat terlambat, maka hal ini terjadi karena mereka bukanlah manusia atau bukanlah makhluk yang memiliki jiwa sehingga mereka tidak akan bisa memperoleh penyelamatan. Terlebih, Perjanjian Baru telah mengatakan bahwa Injil telah disebarkan ke seluruh bangsa di dunia;[1] semenjak Injil belum disebarkan pada penduduk asli Amerika mungkin mereka tidak termasuk para bangsa di dunia. Selain itu, umat Kristiani tahu bahwa umat manusia dibagi ke dalam tiga ras yang berbeda (bangsa Eropa, bangsa Asia, dan bangsa Afrika), tiap ras mewakili setiap putra Nabi Nuh. Penduduk asli Amerika tidak termasuk di dalam pembagian ras ini. IsiKata Sublimus dei adalah sebuah pernyataan umum, yang dibingkai dalam kata-kata yang berlaku bukan hanya pada kaum Indian tetapi juga pada bangsa-bangsa yang belum diketahui keberadaannya. Kutipan bagian terpentingnya adalah sebagai berikut:
ReferensiNaskah resmi |