Stupa Dhamek
Stupa Dhamek (juga dieja Dhamekh dan Dhamekha, ditelusuri ke versi Sanskerta, Stupa Dharmarajika, yang dapat diterjemahkan sebagai Stupa pemerintahan Dharma) adalah sebuah stupa berukuran besar yang terletak di Sarnath, 13 km dari Benares di negara bagian Uttar Pradesh, India.[1] Stupa-stupa awalnya sebagai tumuli zaman pra-Buddha, di mana pertapa dikuburkan dalam posisi duduk,[2] dinamakan cetiya.[3] Setelah parinirvana Sang Buddha, jenazahnya dikremasi dan abunya dibagi dan dikubur dalam delapan gundukan dengan dua gundukan lagi menutupi guci dan abu dari bara api yang digunakan untuk kremasi. Sedikit yang diketahui tentang stupa-stupa awal ini, terutama karena belum memungkinkan untuk mengidentifikasi sepuluh monumen asli. Namun, beberapa stupa kemudian, seperti di Sarnath dan Sanchi, tampaknya merupakan hiasan dari gundukan sebelumnya.[4] Stupa Dhamek dibangun pada tahun 500 M [5] untuk menggantikan bangunan sebelumnya yang dibangun oleh Asoka, raja Maurya yang agung pada tahun 249 SM, bersama dengan beberapa monumen lainnya, untuk memperingati kegiatan-kegiatan Buddha di lokasi ini. Stupa-stupa awalnya sebagai gundukan melingkar yang dikelilingi oleh batu-batu besar. Raja Asoka membangun stupa-stupa untuk melestarikan potongan kecil tulang yang mengapur dan relik-relik lain dari Buddha dan para muridnya.[6] Sebuah Pilar Asoka dengan sebuah dekrit yang terukir di atasnya berdiri di dekat situs ini. Ini tidak lain adalah tempat yang bagus untuk dikunjungi di Benares. Siapa pun yang berencana untuk mengunjungi Benares, dia harus pasti akan pergi ke sana. Stupa Dhamek dikatakan menandai tempat (Rishipattana yang dapat diterjemahkan sebagai "di mana Resi tiba") di mana Sang Buddha memberikan khotbah pertama kepada lima muridnya setelah mencapai pencerahan,[7][8] "membabarkan Jalan Utama Berunsur Delapan yang menuntun kepada nirvana".[9] Dalam beberapa sumber kuno, tempat khotbah pertama disebutkan terjadi di "Mriga-dayaa-vanam" atau sebuah tempat perlindungan bagi hewan. (Dalam bahasa Sanskerta, mriga digunakan dalam arti hewan buruan, rusa adalah yang paling umum). Sokongan terakhir kerajaan pada tempat ini ditetapkan tarikhnya pada masa sekitar 12 M, setelah lokasi Mrigadayavanam tampaknya telah hilang bahkan kepada penganut yang taat. Stupa diperbesar dalam enam kesempatan, tetapi bagian atasnya masih belum selesai.[10] Saat mengunjungi Sarnath pada tahun 640 M, Xuanzang mencatat bahwa koloni memiliki lebih dari 1.500 pendeta dan stupa utama tingginya hampir 300 kaki (91 m).[11] Dalam bentuknya saat ini, stupa ini merupakan sebuah silinder padat batu bata dan batu yang mencapai ketinggian 43,6 meter dan memiliki diameter 28 meter. Ini adalah struktur yang paling besar di Sarnath.[12] Referensi
|