Stasiun Serdang (Deli Serdang)

Stasiun Serdang
Serdang
Stasiun Serdang pada masa era kolonial
Lokasi
Koordinat3°38′08″N 98°50′01″E / 3.635638°N 98.833705°E / 3.635638; 98.833705
Operator
Letak
km 20+122 lintas Medan–Tebing Tinggi[1]
Jumlah peron1 (peron sisi)
Jumlah jalur2 (kini jadi double track)
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII[2]
Sejarah
Dibuka1888
Ditutup1990-an
Dibangun kembali1908
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Serdang (SED) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Baru, Batang Kuis, Deli Serdang Stasiun ini termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh.

Sejarah

Permasalahan transportasi para pekebun di daerah Serdang dan Perbaungan dijawab oleh DSM dengan perpanjangan jalur kereta api sejauh 20 km ke Serdang dan 12 km ke Perbaungan. Lintasan Medan ke Serdang dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juli 1889, dan dari Serdang ke Perbaungan, pada tanggal 7 Februari 1890.

Karena sifat ekspansi jalur kereta DSM yang mengikuti kebutuhan dari berbagai perusahaan perkebunan, maka bentuk jalur kereta di sekitar Serdang menuju Perbaungan jika dilihat dari atas menjadi cukup unik, yakni selepas Bandar Khalipah mengarah naik ke Timur Laut ke Batang Kuis kemudian berpuncak di Kampung Besar (Stasiun Serdang) dan kemudian turun ke Tenggara menuju Lubuk Pakam dan ke timur menuju Perbaungan.

Pada awalnya, Stasiun Serdang sempat disebut juga sebagai Stasiun Kampung Besar menyesuaikan lokasi dimana stasiun tersebut dibangun.

Stasiun Serdang sempat mengalami perubahan bangunan sebanyak 2 kali. Bangunan pertama dibangun tahun 1888 dengan bentuk menyerupai bangunan Stasiun Perbaungan yang pertama, yakni konstruksi dinding batu dan kayu dengan atap besar. Seiring waktu bangunan ini semakin sudah sangat rusak dan akan roboh, sehingga pada tahun 1908 bangunan ini diruntuhkan dan diganti dengan bangunan baru yang sepenuhnya berdinding batu yang berukuran lebih kecil dibanding yang pertama. Bangunan kedua inilah yang bertahan hingga akhir hayatnya.

Stasiun Serdang sempat direncanakan untuk diubah dengan desain baru yang serupa dengan bentuk seperti Rampah saat ini, namun tidak diketahui mengapa tidak jadi dilakukan.

Seiring dengan berkurangnya kepentingan dan layanan kereta api untuk perkebunan di daerah Serdang maka stasiun ini lambat laun tidak lagi digunakan sebagai tempat perhentian kereta api. Stasiun ini kemudian mangkrak dan akhirnya digunakan sebagai tempat tinggal.

Kemungkinan di akhir tahun 90an atau awal 2000an stasiun ini dihancurkan. Sisa-sisa dari pondasi bangunan dan peron stasiun ini sudah tak lagi bersisa.[3]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Kereta, Deli (19 Juni 2021). "Stasiun Serdang, Riwayatmu Dulu". 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Batang Kuis
menuju Medan
Medan–Tebing Tinggi Araskabu
Kembali kehalaman sebelumnya