Spitz (grup musik)
Spitz (スピッツ ) adalah grup musik rok dan pop asal Jepang yang dibentuk tahun 1987. Lagu-lagu mereka sering digunakan sebagai lagu latar iklan di televisi dan serial drama. Setelah menjadi lagu tema serial drama Hakusen Nagashi, lagu "Sora mo Toberuhazu" menjadi lagu yang sering diputar sewaktu upacara perpisahan sekolah di Jepang.[butuh rujukan] Sebagian lagu-lagu Spitz menjadi lagu hit abadi, seperti "Sora mo Toberuhazu", "Robinson", dan "Cherry". Walaupun demikian, hanya 5 buah singel mereka yang pernah menduduki urutan nomor 1 tangga lagu Oricon, (tiga lagu di antaranya langsung menduduki urutan pertama). Berbeda dengan grup musik Jepang yang lain, Spitz jarang memasukkan kosakata bahasa Inggris ke dalam lirik lagunya. Judul lagu mereka yang menggunakan bahasa Inggris juga lebih sering ditulis dengan aksara katakana, misalnya "I Need You" atau "Looking for".[butuh rujukan] Nama grup musik ini berasal dari bahasa Jerman yang antara lain berarti "runcing" atau "kritis". Masamune Kusano sang vokalis menyenangi kata-kata yang memiliki huruf "s" dan "p" (seperti special atau crispy), sehingga kata "spitz" dipilihnya dari kamus. Anjing ras Japanese Spitz yang senang menggonggong cocok dengan citra grup musik mereka. Sepanjang dekade 1960-an hingga awal tahun 1970-an, anjing Spitz Jepang memang pernah sangat populer. Klub penggemar Spitz juga diberi nama Spitzbergen, yang berasal dari nama pulau di Norwegia.[butuh rujukan] Keempat personel Spitz pernah mendapat pendidikan tinggi di bidang seni. Kusano bersama Tamura pernah kuliah di Universitas Tokyo Zōkei, kemudian Kusano pindah ke Universitas Seni Musashino. Tamura dan Miwa keduanya juga pernah sekelas sewaktu SMP.[butuh rujukan] Anggota
Perjalanan karier1991-2000Pada awalnya, Kusano bersama Tamura dan kawan-kawan mempunyai grup musik bernama Cheetah. Setelah mendengar lagu-lagu The Blue Hearts, Kusano memutuskan untuk membubarkan saja Cheetah. Walaupun tidak lagi bersama grup musik, Kusano dan Tamura tetap bersahabat, dan Kusano senang bermain di rumah Tamura karena di sana ada Nintendo Entertainment System. Selanjutnya, Tamura bertemu dengan Miwa, teman masa kecilnya sewaktu mengikuti ekstrakurikuler bidang musik di sekolah. Setelah Sakiyama turut bergabung, mereka berempat menamakan grupnya The Spitz.[butuh rujukan] Album debut berjudul Spitz dirilis perusahaan rekaman Polydor pada 25 Maret 1991 bersamaan dengan singel pertama mereka "Hibari no Kokoro". Sebelumnya, Spitz pernah merilis album indie dengan judul Hibari no Kokoro.[butuh rujukan] Singel kedua, "Natsu no Mamono" dirilis 25 Juni 1991, dan diteruskan singel ketiga, "Majo Tabi ni Deru", 25 Oktober tahun yang sama. Kedua singel tersebut dimasukkan ke dalam album kedua mereka, Namae o Tsukete Yaru yang dirilis 25 November 1991.[butuh rujukan] Tahun 1992, Spitz merilis album mini yang pertama, Aurora ni Narenakatta Hito no Tame ni. Album mini tersebut dilanjutkan singel keempat "Hoshi no Kakera" (26 Agustus 1992), dan singel kelima "Hinata no Mado ni Akogarete" (26 November 1992).[butuh rujukan] Singel keenam "Hadaka no Mama de" dirilis 25 Juli 1993, serta diteruskan album keempat Crispy! (26 September 1993). Album Crispy! merupakan album pertama Spitz yang memasuki tangga album Oricon. Lagu "Kimi ga Omoide ni Naru Mae ni" dari album tersebut diterbitkan sebagai singel pada 25 Oktober 1993, dan berhasil masuk ke tangga lagu Oricon.[butuh rujukan] Singel kedelapan, "Sore mo Toberuhazu" dirilis 25 April 1994. Sewaktu baru saja diedarkan, lagu tersebut cuma laku sekitar 50 ribu keping. Masih pada tahun yang sama, "Aoi Kuruma" dirilis tanggal 20 Juli sebagai singel ke-9. Dua bulan kemudian, 21 September 1994, mereka merilis album ke-5, Sora no Tobikata yang menghasilkan singel ke-10, "Spider".[butuh rujukan] "Robinson" merupakan singel kesebelas yang dirilis 5 April 1995. Lagu tersebut menjadi lagu hit, dan memasuki tangga lagu Oricon Top 10. "Robinson" menjadi lagu Spitz yang paling terkenal dengan angka penjualan di atas 1 juta 620 ribu keping.[butuh rujukan] Pada 26 April 1995, dirilis kumpulan video klip mereka yang dikemas dalam album berjudul Sora to Video. Singel ke-12, "Namida ga Kirari ☆" dirilis 7 Juli 1995, dan langsung menempati urutan ke-2 tangga lagu Oricon, walaupun waktu itu, singel mereka "Robinson" masih berada di urutan Oricon Top 10. Sesudah itu mereka merilis album ke-6, Hachimitsu (20 September 1995), dan menjadi album pertama Spitz yang laku di atas 1 juta keping.[butuh rujukan] Bulan Februari 1996, lagu "Sora mo Toberuhazu" melejit sebagai lagu hit setelah dijadikan lagu tema serial drama Hakusen Nagashi di Fuji Television. Lagu tersebut sebenarnya sudah dirilis dua tahun sebelumnya (1994), tapi akhirnya laku di atas 1 juta 430 ribu keping setelah dijadikan sebagai lagu tema.[butuh rujukan] Angka penjualan singel ke-13, "Cherry" (10 April 1996) bahkan mencapai lebih dari 1 juta 610 ribu keping, walaupun tidak digunakan sebagai lagu tema drama atau iklan televisi. Singel selanjutnya, "Nagisa" (9 September 1996), laku sekitar 840 ribu keping, dan dikenal sebagai lagu musim panas ala Spitz. Album konser pertama mereka, Jamboree 1 dirilis 10 Oktober 1996, dan dilanjutkan dengan album ke-7, Indigo Chiheisen (23 Oktober 1996).[butuh rujukan] Singel ke-15, "Scarlet" dirilis 29 Januari 1997, dan diikuti singel ke-16, "Yume Janai" pada 23 April tahun yang sama. Lagu "Yume Janai" sebenarnya berasal dari album Crispy! keluaran tahun 1993, tapi singelnya diterbitkan kembali setelah lagu tersebut dipakai drama televisi Futari di TV Asahi. Seri kedua kumpulan klip video mereka, Sora to Video 2 dirilis 7 Juli 1997. Di akhir tahun 1997, Spitz merilis singel ke-17, "Unmei no Hito" (27 November 1997).[butuh rujukan] Pada tahun 1998, personel Spitz mulai mempermasalahkan citra yang telanjur melekat pada Spitz akibat lagu-lagu mereka yang "lembut dan ortodoks". Pada awalnya, Spitz memang dimaksudkan sebagai grup musik rock. Ketika diwawancara, Kusano mengatakan bahwa waktu itu mereka sudah berpikir untuk bubar dan mengundurkan diri. Singel ke-18, "Tsumetai Hoho / Xie Xie!" diedarkan 18 Maret 1998, dan sekaligus singel pertama mereka yang memiliki dua lagu andalan (walaupun CD hanya memiliki satu sisi, jenis singel tersebut dikenal sebagai "ryō A-men" atau 2 lagu di sisi A). Album ke-8 Fake Fur menyusul pada 25 Maret 1998, serta diikuti singel ke-19, "Kaede / Spica", 7 Juli tahun yang sama.[butuh rujukan] Spitz berperan sebagai produser untuk album extended play mereka yang pertama, 99ep (1 Januari 1999). Album spesial Ka Chō Fū Getsu dirilis 25 Maret, serta disusul video konser Jamboree 2, pada 7 April tahun yang sama. Setelah itu, singel ke-20, "Nagareboshi" dirilis 28 April 1999, dan menjadi singel Spitz yang penjualannya paling lesu.[butuh rujukan] Tanpa persetujuan personel Spitz, perusahaan rekaman Polydor merilis album kompilasi Recycle Greatest Hits of Spitz pada 25 Desember 1999. Personil Spitz mengecam keras tindakan sepihak Polydor, walaupun album tersebut berhasil menjadi album hit, dan laku lebih dari 2 juta 140 ribu kopi. Personil Spitz bertahan dengan pendapat bahwa album the best adalah album yang hanya dirilis ketika mereka bubar. Peredaran album tersebut dilakukan sewaktu Spitz sedang rekaman di Miami, Amerika Serikat, sehingga peristiwa ini dikenal sebagai "Miami Shock". Pemilihan lagu dan penentuan judul album sebenarnya dilakukan sendiri oleh personel Spitz, dan mereka juga hadir sewaktu proses mastering. Namun, personel Spitz menolak mempromosikan album kompilasi tersebut dalam bentuk konser atau penampilan di depan media massa. Album Recycle Greatest Hits of Spitz akhirnya menjadi album tidak resmi dari Spitz. Situs web resmi mereka bahkan tidak mencantumkan album tersebut ke dalam daftar album Spitz.[butuh rujukan] 2000 - sekarangSingel ke-21, Hotaru dirilis 26 April 2000 dalam bentuk singel maxi (CD 12 cm). Lagu selanjutnya, "Memories / Hōrō Kamome wa Doko made mo" yang menjadi singel ke-22 dirilis 21 Juni tahun yang sama. Sebulan kemudian, 26 Juli 2000, Spitz merilis album ke-9 berjudul Hayabusa. Album Hayabusa berisi lagu-lagu berirama rock yang lebih keras. Mereka memang bermaksud meruntuhkan citra sebagai grup musik dengan lagu-lagu lembut. Masih pada tahun yang sama, kumpulan klip video Sora to Video seri ke-3 dirilis 6 September.[butuh rujukan] Tahun 2001 diawali Spitz dengan singel ke-23, "Haruka", dan dilanjutkan dengan dua album DVD sekaligus Sora to Video Custom dan Jamboree Deluxe (6 Juni 2001). Lagu "Yume Oi Mushi" merupakan singel ke-24 (11 Oktober 2001), dan dilanjutkan singel ke-25 "Sawatte Kawatte" (12 Desember 2001).[butuh rujukan] Singel ke-26 ("Hanemono") dan ke-27 ("Mizuiro no Machi" ) dirilis bersamaan pada 7 Agustus 2002. Sebulan kemudian, 11 September 2002, mereka merilis album ke-10, Mikazuki Rock. Akhir tahun berikutnya, 17 Desember 2003, Spitz merilis Box DVD edisi sangat terbatas, Hōrō Hayabusa Junjō Sugoroku Live 2000-2003.[butuh rujukan] Pada 21 Januari 2004, Spitz merilis singel ke-28 "Stargazer" yang berhasil menduduki puncak tangga Oricon. Prestasi yang sama terakhir kali dicapai Spitz, 7 tahun sebelumnya dengan singel berjudul "Scarlet". Kelanjutannya adalah album Iro Iro Goromo (17 Maret 2004), dan singel ke-29, "Masayume" (10 November 2004). Lagu "Masayume" populer setelah dijadikan lagu iklan Fujifilm, dan lagu tema serial drama Medaka yang ditayangkan Fuji Television.[butuh rujukan] Album ke-11, Souvenir dirilis 12 Januari 2005. Lagu dari album tersebut, "Haru no Uta / Teku Teku" dirilis sebagai singel ke-30 pada 20 April 2005. Spitz merilis album video klip Sora to Video seri ke-4, Sora to Video 4 pada 3 Agustus 2005. Pada tahun 2005, Spitz masuk ke dalam daftar artis favorit Jepang versi majalah Oricon Style di urutan ke-8.[1] Bulan Januari 2006, pencetakan dan penjualan album kompilasi tahun 1999, Recycle Greatest Hits of Spitz dihentikan. Peringatan 15 tahun berdirinya Spitz dirayakan dengan merilis 2 album sekaligus Cycle Hit 1991-1997 Spitz Complete Single Collection dan Cycle Hit 1997-2005 Spitz Complete Single Collection, 25 Maret 2006. Kedua album tersebut merupakan kumpulan 30 singel mereka. Setelah kedua album tersebut dirilis, produksi singel Spitz dalam bentuk CD 8 cm dinyatakan selesai. Singel Spitz yang tidak diproduksi lagi adalah singel perdana ("Hibari no Kokoro") hingga singel ke-20 ("Nagareboshi"). Selanjutnya, singel ke-31, "Mahō no Kotoba" diedarkan 12 Juli 2006. Pada tahun 2006, posisi Spitz naik dari posisi nomor 8 ke posisi nomor 2 dalam daftar artis favorit versi majalah Oricon Style.[2] Singel ke-32, "Looking For" dirilis 18 April 2007. Setelah itu, vokalis Spitz, Masamune bekerja sama dengan penyanyi hip-hop Kreva dalam singel "Kureba Ii no ni feat. Kusano Masamune from Spitz" yang dirilis 20 Juni 2007. Singel ke-33 Spitz yang diberi nama "Gunjō" dirilis pada 1 Agustus 2007, dengan bantuan vokal latar Takuya Ōhashi dari Sukima Switch dan Kana Uemura . Pada tahun 2007, posisi Spitz turun dari urutan nomor 2 ke urutan nomor 7 dalam daftar artis favorit versi majalah Oricon Style.[3] DiskografiSingel
Singel 7 inci
AlbumAlbum studio
Album mini
Album extended play
Album lain
Album kompilasi tidak resmi
Koleksi singel
Album tribut
Album indies
Video/DVD
Referensi
Pranala luar
|