Soerakarta Walking TourSoerakarta Walking Tour atau bisa disingkat (SWT),[1] adalah sekolompok pecinta sejarah yang saling berbagi tentang cerita sejarah dengan mengajak masyarakat di sekitar Kota Solo untuk mengenalkan bangunan maupun kawasan dengan cara memperdengarkan suatu cerita, yang lebih sederhana dan mudah dipahami.[2] SejarahPada awal berdirinya komunitas ini bernama Blusukan Solo pada tahun 2012 yang digawangi oleh 3 orang pendiri, nama komunitas ini akhirnya berganti nama menjadi Laku Lampah pada tahun 2015. Laku Lampah lebih menitikberatkan pada jalan-jalan ke destinasi sejarah yang cukup lama dan panjang. Upaya inovasi agar lebih menarik, lebih kreatif, dan lebih bisa diterima, munculah nama Soerakarta Walking Tour pada tahun 2017.[2] TujuanSoerakarta Walking Tour mempunyai tujuan untuk menghidupkan kembali kenangan kawasan sudut kota Solo. Baik dari sisi cerita maupun gambar dengan cara mendengarkan storytelling dari pencerita yang pemaparannya bisa dan mudah dipahami oleh peserta, Harapannya, cerita sejarah Kota Bengawan tidak hanya berhenti. Namun dapat dikembangkan menjadi magnet pariwisata.[1] PerjalananMember Soerakarta Walking Tour didominasi oleh kalangan muda dari usia 25-30 tahun.[1] SWT membatasi jumlah peserta maksimal 30 sampai 35 orang agar lebih efektif dalam pemaparan ceritanya, SWT mengajak untuk mengenal beragam destinasi sejarah di suatu kawasan. Destinasi suatu kawasan dalam satu kali sesi terdapat 4-5 objek dalam satu kawasan tersebut. Penentuan destinasi perjalanan juga dilakukan sesuai tema. Misalnya, tema mengenal aksara jawa, maka destinasi yang didatangi berupa tempat-tempat yang masih kental dengan tulisan jawa, Ada pula tema arsitektur yang mengajak peserta mengenal arsitektur lampau di beberapa bangunan.[2] Soerakarta Walking Tour menerapkan sistem pembayaran secara sukarela bagi pesertanya.[3] Referensi
Pranala luar |