Sistem budi daya surjan

Budi daya surjan. Padi ditanam campur dengan jagung.

Sistem budi daya surjan (atau sistem surjan saja) adalah salah satu sistem pertanaman campuran yang dicirikan oleh perbedaan tinggi permukaan bidang tanam pada suatu luasan lahan. Perbedaan ketinggian ini minimal 50 cm. Dalam bahasa Inggris, sistem ini disamakan dengan alternating bed system. Bidang tanam ini dibuat memanjang sehingga dari atas akan tampak seperti garis-garis (strip) berselang-seling, karena masing-masing bidang tanam yang berbeda tingginya ditanami oleh komoditas tanam yang berbeda. Dari bentuk garis-garis inilah nama "surjan" dipakai, karena mirip dengan pola strip pada pakaian tradisional berbahan lurik dari Yogya, surjan.

Dalam sistem surjan, bidang yang rendah disebut "lembah" dan yang tinggi disebut "bukit". Lembah biasanya ditanami padi pada musim hujan. Pada musim kemarau, lembah ditanami palawija untuk memanfaatkan sisa kelembaban air yang tersisa. Bagian bukit dapat ditanami bermacam-macam komoditi, biasanya palawija atau rumput pakan ternak. Di beberapa tempat di Jawa yang memiliki lahan sawah, bagian bukit ditanami pohon buah-buahan, seperti mangga atau jeruk. Pada tempat-tempat yang sering mengalami surplus air pada musim penghujan, bagian lembah digunakan sebagai pengontrol kelebihan air, menjadi penampung kelebihan air. Tanaman yang tumbuh di bagian bukit akan selamat dari genangan air yang tinggi.

Genangan air tinggi tidak mengganggu pertumbuhan tanaman di bagian "bukit".

Sistem surjan dipakai di beberapa tempat di Yogyakarta selatan dan Kabupaten Purworejo.


Kembali kehalaman sebelumnya