Sirkuit Monako43°44′5″N 7°25′14″E / 43.73472°N 7.42056°E
Circuit de Monaco adalah nama dari sirkuit balap mobil yang berada di jalanan kota Monte Carlo dan La Condamine di sekitar pelabuhan Monako. Sirkuit ini lebih melekat ke nama "Monte Carlo" karena sebagian besar sirkuit berada di wilayah Monte Carlo, ibu kota Monako. Sirkuit ini digunakan dalam satu minggu setiap bulan Mei tiap tahun sebagai tuan rumah Formula 1. Balapan yang menjadi pendukung Formula 1, GP2 series juga mengikuti balapan di waktu yang sama. SejarahIde balapan Formula 1 di jalanan Monako berasal dari Anthony Noghes, presiden dari klub mobil Monegasque dan teman dekat dari keluarga berkuasa Grimaldi. Balapan perdana diadakan pada tahun 1929 dan dimenangkan oleh William Grover-Williams yang mengendarai Bugatti. KarakteristikPembuatan sirkuit ini membutuhkan waktu enam minggu, dan pembongkarannya membutuhkan waktu 3 minggu. Sirkuit ini memiliki banyak tanjakan dan turunan, tikungan tajam, dan sebuah jalur lurus pendek yang membuat sirkuit ini menjadi yang paling menarik di balapan Formula 1.[1][2] Di luar dari fakta bahwa sirkuit ini telah mengalami perubahan beberapa kali sepanjang sejarahnya, sirkuit ini masih menjadi test terbesar bagi kemampuan membalap seorang pembalap formula 1. Sirkuit ini memiliki tikungan terlambat di Formula 1 (Grand Hotel hairpin, dengan kecepatan hanya 50 km/jam)) dan salah satu yang tercepat (tikungan di dalam terowongan, tiga tikungan setelah hairpin, dengan kecepatan 260 km/jam)) yang memperlihatkan tingkat kesulitannya. Dengan adanya lingkungan yang rapat dan sempit, terlihat jelas bahwa skill pembalap lebih penting daripada power dari mobil sendiri. Karena itu, kemungkinan adanya saling mendahului sangat kecil dan berbahaya. Bagian terowongan yang terkenal (berada di bawah Fairmont Hotel, diwarnai abu-abu dalam gambar sirkuit di atas) memberikan kesulitan kepada pembalap untuk melaluinya karena adanya peralihan cepat dari terang ke gelap, kemudian kembali ke terang lagi, dan sebagai bagian tercepat dari sirkuit. Akibatnya, hasil akhir dari balapan ditentukan dari posisi start dan strategi pit stop. Satu Putaran di Sirkuit Masa Kini Putaran dimulai dengan balapan singkat dan menanjak menuju Boulevard Albert hingga tiba di tikungan St. Devote. Tikungan ini berbentuk hampir 90 derajat berbelok ke kanan dan biasanya dilalui dengan menggunakan gigi satu atau dua.[3] Pada tikungan ini, sering terjadi kecelakaan, terutama di putaran-putaran pertama. Namun demikian, angka kecelakaan di tikungan ini sudah mulai berkurang saat bundaran yang ada di tikungan ini dihilangkan sebelum balapan Formula 1 pada tahun 2003. Ini membuat masukan menuju lurusan menanjak Beau Rivage menjadi lebih lebar. Sesudah melewati tikungan tersebut, balapan dilanjutkan dengan memasuki lurusan Beau Rivage yang terdapat di sepanjang Avenue d'Ostende sebelum memasuki tikungan panjang ke kiri yang populer disebut Massenet. Setelah keluar dari Massenet, balapan dilanjutkan dengan melewati tikungan ke kanan di depan Casino Square dan melewati tikungan ke kanan di Mirabeau. Lurusan singkat di sepanjang Casino Square memiliki beda ketinggian sebanyak 44 meter dari awal hingga akhir tanjakan. Mobil-mobil yang merayap melewati lurusan ini harus berhati-hati dengan tanggulan yang terdapat di sisi kiri sirkuit, yang menjadi pengingat keunikan sirkuit ini. Lurusan ini akan dilanjutkan dengan tikungan sempit ke kanan yang bernama Mirabeau. Tikungan sempit Mirabeau akan berakhir dengan tikungan ke kiri yang legendaris bernama Fairmont Hairpin. Fairmont Hairpin sendiri telah berganti nama selama beberapa kali, tergantung pada nama bangunan yang berada di dekatnya. Sebelum tahun 1973, hairpin ini disebut Station Hairpin.[4] Nama ini dipilih karena adanya stasiun di dekat tikungan tersebut. Tikungan ini merupakan tikungan yang paling lambat dari semua tikungan yang ada di kalender Formula 1, dengan kecepatan rata-rata sekitar 48 km/jam. Pada balapan-balapan pada tahun 1960an, tikungan ini biasa dipakai untuk menyalip lawan, namun demikian, dengan lebar mobil Formula 1 sekarang, hampir tidak mungkin terdapat dua mobil Formula 1 dapat melewati tikungan ini samping-menyamping. Tikungan ini sangat sempit, sehingga banyak pabrikan mobil Formula 1 memodifikasi mobilnya hanya agar dapat melewati tikungan ini dengan aman. Sesudah hairpin terlewati, balapan akan dilanjutkan menuju tikungan ke kanan dua kali berturut-turut melewati daerah Portier. Setelah keluar dari Portier, pembalap akan melewati sebuah terowongan panjang dari sirkuit ini. Terowongan ini merupakan fitur yang unik dari semua sirkuit Formula 1. Sampai dengan tahun 2016, fitur ini hanya terdapat di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi. Selain para pembalap harus mengalami perubahan tingkat visibilitas secara mendadak, mobil Formula 1 biasanya mengalami kehilangan downforce antara 20-30% akibat profil aerodinamikanya yang unik. Terowongan ini juga menyebabkan masalah yang unik pada saat hujan. Karena bagian terowongan terletak di dalam ruangan, biasanya lintasan di daerah tersebut tetap kering meskipun bagian lainnya basah. Bagian ini hanya akan mendapatkan sisa air dari roda-roda mobil balap yang sebelumnya melewati daerah basah di luar terowongan. Pada tahun 1984, bos Formula 1, Bernie Ecclestone, meminta Dinas Pemadam Kebakaran negara Monako untuk membasahi lintasan agar dapat memberikan efek cengkeraman yang sama dengan bagian lintasan lainnya. Hal ini dilakukan seiring permintaan pembalap McLaren, Niki Lauda. Setelah keluar dari terowongan, mobil harus segera mengurangi kecepatannya untuk dapat melalui chicane berurutan kiri-kanan-kiri. Tikungan ini merupakan tempat banyak terjadinya kecelakaan besar, termasuk kecelakaan yang menimpa Karl Wendlinger pada tahun 1994, Jenson Button pada tahun 2003, dan Sergio Pérez pada tahun 2011. Chicane ini bisa dibilang menjadi tempat satu-satunya menyalip dapat dilakukan. Kemudian, balapan dilanjutkan dengan lurusan singkat menuju tikungan panjang dan sempit yang mengarah ke kiri bernama Tabac yang dilalui pada kecepatan 195 km/jam. Kendaraan kemudian akan dipacu sampai 225 km/jam hingga mencapai tikungan kiri-kanan yang cukup cepat bernama Piscine, yang dilanjutkan dengan tikungan yang sedikit lebih lambat saat keluar dari area kolam renang Rainier III Nautical Stadium. Kolam renang inilah yang membuat tikungan ini disebut Piscine. Putaran dilanjutkan dengan lurusan singkat menuju tikungan 135 derajat bernama La Rascasse. Tikungan ini memerlukan steering-lock penuh sebelum masuk ke tikungan terakhir bernama Anthony Noghes sebelum menuju ke lurusan tempat garis start dan putaran baru dimulai. Kecelakaan mematikan
Referensi
Pranala luar |