Siniša Mali
Siniša Mali (bahasa Serbia: Синиша Мали, pelafalan [sǐniʃa mâːliː], lahir 25 Agustus 1972[1]) adalah seorang ekonom dan politikus Serbia yang menjabat sebagai Wali kota Beograd sejak 24 April 2014[2] hingga 28 Mei 2018. Ia lalu diangkat sebagai Menteri Keuangan Serbia sejak 29 Mei 2018. PendidikanSiniša Mali lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Beograd pada tahun 1995. Ia juga memperoleh gelar Master of Arts dari universitas yang sama pada tahun 1998. Selain itu, sebagai seorang ahli "Ron Brown", ia memperoleh gelar Master of Business Administration di Universitas Washington di St. Louis, Amerika Serikat. Pada tahun 2013, ia menjalani sidang skripsi S3nya yang berjudul "Value Creation through Restructuring and Privatization - Experience of Serbia" di Universitas Beograd. Karier bisnisMali bekerja di perusahaan Deloitte & Touche di Beograd dari tahun 1995 hingga 1997 dan di cabang Praha perusahaan tersebut dari tahun 1999 hingga 2001. Saat masih menetap di Amerika Serikat pada tahun 1998, ia pernah bekerja di Credit Suisse First Boston in Mergers & Acquisitions. Pada tahun 2001, ia diangkat sebagai asisten menteri privatisasi pemerintah Serbia. Ia juga pernah bekerja di Badan Privatisasi Republik Serbia sebagai direktur Pusat Privatisasi Tender.[3] Mali pernah menjadi ketua board of directors perusahaan Fiat Automobili Srbija, Komercijalna banka, dan Air Serbia.[4] Ia juga merupakan seorang Chartered Financial Analyst (CFA) dan merupakan anggota Institut CFA, Serbian Business Angels Network, Asosiasi Alumni Fulbright Serbia, dan Klub Bisnis Britania-Serbia. Selain itu, ia merupakan manajer portfolio yang berlisensi di Bursa Efek Beograd.[1] Karier politikPada tahun 2012, Mali diangkat sebagai penasihat ekonomi Deputi Perdana Menteri Pertama Serbia Aleksandar Vučić. Setelah dijatuhkannya Wali kota Dragan Đilas pada tahun 2013, Mali diangkat sebagai Presiden Dewan Sementara Beograd.[1] Wali kota BeogradSetelah pemilihan umum di Beograd pada tahun 2014, Mali terpilih sebagai wali kota berdasarkan usulan dari Partai Progresif Serbia yang memenangkan pemilu tersebut. Walaupun ia bukan anggota partai, ia memiliki hubungan erat dengan ketua partai Aleksandar Vučić.[5] Pada tahun pertama masa jabatannya, ia menerapkan kebijakan pengetatan anggaran untuk menyeimbangkan anggaran kota. Pada Agustus 2014, ia menyatakan bahwa kebijakan-kebjakan tersebut berhasil mengurangi defisit tahunan dari 20% menjadi 10% dengan memotong pengeluaran.[6] Pada bulan Oktober, ia menyajikan revisi anggaran 2014 kepada majelis dan menyatakan bahwa revisi tersebut merupakan revisi pertama karena pendapatan anggaran melebihi prakiraan. Ia juga memperingatkan bahwa 2015 adalah tahun yang penting untuk anggaran Beograd karena hutang sebesar €83 juta harus dikembalikan (sekitar 1/5 rencana anggaran kota).[7] Anggaran tahun 2015 ditetapkan pada 30 Desember 2014 dengan rencana pengeluaran sebesar 80,2 miliar dinar Serbia (sekitar 660 juta euro), dengan seperlima di antaranya akan digunakan untuk investasi modal, sementara defisit tercatat sebesar 4.15 miliar dinar Serbia (sekitar 5%).[8] Tuduhan plagiarismePada Juli 2014, situs "Peščanik" yang berhaluan kiri-liberal meragukan keaslian tesis S3 Mali.[9] Namun, pada November 2016, Fakultas Sains Organisasional membentuk Komisi Etik yang menyimpulkan bahwa tidak terdapat unsur plagiarisme dalam tesis S3 Mali.[10] Sementara itu, pada September 2014, penerbit Jerman De Gruyter mengumumkan bahwa artikel Mali yang diterbitkan di jurnal tersebut mengandung paragraf-paragraf dari disertasi Stifanos Hailemariam yang tidak diberi rujukan .[11] Beberapa bulan kemudian, pada 20 Januari 2015, Szymon Cyfert yang merupakan kepala penyunting jurnal "Organization and Management" mencabut artikel Mali yang berjudul "Value Creation Through Restructuring - Key Value Drivers and Value Creation Models" karena beberapa bagiannya "hampir identik dengan tesis doktoral Stifanos Hailemariam".[12] Setelah menilai perbaikan yang dikirim oleh para penulis artikel tersebut, jurnal tersebut menerbitkan versi artikel yang telah direvisi dan pemberitahuan pencabutan diganti menjadi Corrigendum.[13] Kehidupan pribadiMali sudah bercerai dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Teodor, Viktor, dan Lola. Pada Februari 2017, mantan istrinya menyatakan dalam sebuah wawancara dengan KRIK bahwa mantan suaminya terlibat dalam skandal Savamala. Ia bahkan menuduh suaminya telah melakukan penganiayaan fisik dan psikologis.[14] Referensi
|