Sindang Beliti Ilir, Rejang Lebong
Sindang Beliti Ilir atau biasa disingkat sebagai SBI,[3][4][5][6] adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Indonesia.[7] EtimologiSindang Beliti Ilir mendapatkan namanya dari Sungai Beliti yang melintasi wilayah ini. Sungai ini merupakan salah satu dari sembilan sungai besar di wilayah Sumatra Bagian Selatan.[8] Penggunaan kata "ilir" dalam namanya menunjukkan bahwa kecamatan ini terletak di bagian yang lebih jauh dari kawasan hulu sungai, berbanding terbalik dengan Sindang Beliti Ulu yang terletak di hulu sungai. PembentukanKecamatan ini merupakan pemekaran dari Kecamatan Kota Padang berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pemekaran Kecamatan di Wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Kondisi wilayahSecara geografis, SBI adalah kecamatan terkurung daratan dan berada jauh dari kawasan pesisir.[9] Wilayahnya dialiri oleh Sungai Beliti. AdministrasiKecamatan yang pusat pemerintahannya terletak di Desa Lubuk Belimbing I ini terbagi menjadi 10 desa,[10] yaitu:
Semua desa di kecamatan ini berstatus sebagai desa definitif.[11] Camat pertama Sindang Beliti Ilir adalah Rahmandani. Camat yang saat ini menjabat adalah Debi Jonson.[1] Desa Suka Karya adalah desa yang letaknya paling jauh dari kantor camat.[10] Jarak desa ini ke kantor camat mencapai 27 km.[12] DemografiHasil Sensus 2020 memperlihatkan bahwa SBI memiliki 9.123 jiwa penduduk.[13] Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk kecamatan ini berkurang dengan persentase 0,44% dari jumlah penduduk dekade sebelumnya.[13] Angka seks rasio kecamatan ini adalah 105,8.[14] Berdasarkan kelompok usia, sebagian besar dari penduduk kecamatan berada pada rentang usia 15-64 tahun, dengan jumlah 6.592 jiwa. Kelompok usia 0-14 tahun jumlahnya 2.128 jiwa. Ada pun kelompok lanjut usia (>65 tahun) berjumlah 403 jiwa.[15] Penduduk Sindang Beliti Ilir paling banyak menghuni Desa Lubuk Belimbing II (1.803 jiwa), Lubuk Belimbing I (1.548 jiwa) dan Suka Merindu (1.321 jiwa).[16] Ada 2.880 keluarga di kecamatan ini yang telah menikmati listrik yang dilanggan dari PLN. Non-pengguna listrik jumlahnya mencapai 153 keluarga. Sebanyak 69 di antara non-pengguna listrik tersebut, mereka tinggal di Desa Suka Karya.[17] Kondisi sosialMasyarakat asli Sindang Beliti Ilir adalah suku bangsa Lembak, yang bahasa ibunya adalah bahasa Lembak, dikenal pula sebagai bahasa Col, Saling, atau Sindang.[18] Daerah huni para penutur bahasa Sindang ini adalah di wilayah calon kabupaten pemekaran Lembak, yang meliputi tak hanya SBI, melainkan pula Sindang Beliti Ulu, Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Padang Ulak Tanding, dan Kota Padang.[19] Daerah-daerah ini dialiri oleh Sungai Beliti dan Kelingi, anak Sungai Musi.[20] EkonomiMasyarakat di Kecamatan Sindang Beliti Ilir sebagian merupakan petani karet dan kelapa sawit. Selain itu, secara musiman, mereka juga menghasilkan durian dan madu hutan yang dikenal sebagai madu sialang. Referensi
Daftar pustakaBuku
|