Sinagoge Dura-Europos
Sinagoge Dura-Europos (Dura-Europos synagogue atau "Dura Europas", "Dura Europos" dll.) adalah sebuah sinagoge kuno yang ditemukan di Dura-Europos, Suriah, pada tahun 1932. Tanggal tahap terakhir dari konstruksi diketahui dari prasasti bahasa Aram sebagai tahun 244 M, menjadikannya salah satu sinagoge tertua di dunia. Unik di antara banyak sinagoge kuno yang muncul dari arkeologi penggalian karena strukturnya terawetkan hampir utuh, dan memiliki lukisan dinding figuratif luas, yang merupakan kejutan besar bagi para sarjana. Lukisan-lukisan ini sekarang ditampilkan di Museum Nasional Damaskus. Dura-Europos adalah sebuah garnisun kecil dan kota perdagangan di sungai Efrat, dan biasanya di perbatasan antara Kekaisaran Romawi Timur dan Parthia dan akhirnya Kekaisaran Sasaniyah dari Persia. Berpindah tangan beberapa kali tapi menjadi milik Romawi sejak tahun 165 M. Sebelum penghancuran kota itu oleh tentara Persia pada tahun 256-257 M, bagian-bagian sinagoge yang berbatasan dengan tembok utama kota itu rupanya diambil alih dan diisi dengan pasir sebagai langkah-langkah pertahanan. Kota ini ditinggalkan setelah jatuh dan tidak pernah dihuni kembali, dan bagian bawah dinding kamar tetap terkubur dan utuh sampai digali. Selama penggalian ditemukan juga lukisan dinding sangat penting dari tempat-tempat ibadah agama Kristen, di Gereja Dura-Europos, dan Mithraisme, serta teks-teks terfragmentasi bercorak Kristen dalam Bahasa Ibrani. Dalam Perang Saudara Suriah, situs ini diduduki oleh ISIL, dan apa yang tersisa di sana tampaknya telah hancur. Lukisan dindingKarena adanya lukisan-lukisan yang menghiasi dinding, rumah ibadat ini pada awalnya dikira sebuah kuil Yunani, meskipun ini cepat diperbaiki oleh wakil direktur penggalian Robert du Mesnil du Buisson dalam Les peintures de la synagogue de Doura-Europos (Roma, 1939). Mesnil juga membuat perbandingan rinci friezes dari sinagoge Dura dengan yang dari mithraeum, baptisterium Kristen, dan kuil dewa-dewa Tadmur.[1] Sinagoge ini terdiri dari halaman depan dan rumah pertemuan dengan lukisan dinding yang menggambarkan orang dan hewan, dan sebuah tempat penyimpanan Taurat di dinding barat yang menghadap Yerusalem. Lukisan-lukisan yang menutupi dinding utama "Ruang Pertemuan" ("Assembly Room"), menggunakan 3 tingkatan gambar di atas bagian dado (dinding sebelah bawah) yang berisikan frieze dengan lambang-lambang pada sebagian besar tempat, mencapai ketinggian sekitar 7 meter. Adegan yang digambarkan diambil dari Alkitab Ibrani dan mencakup banyak adegan narasi, dan beberapa figur tunggal "potret"- seluruhnya 58 adegan, mungkin mewakili sekitar 60% dari jumlah aslinya. Di antaranya Pengurbanan Ishak dan cerita lain dari Kitab Kejadian, Musa menerima loh-Loh Hukum, Musa memimpin orang-orang Ibrani dari Mesir, penglihatan Yehezkiel, dan banyak lainnya. "Motif Tangan Tuhan" digunakan untuk melambangkan intervensi atau persetujuan ilahi dalam beberapa lukisan. Para sarjana belum setuju mengenai subjek beberapa adegan, karena ada kerusakan, atau kurangnya contoh komparatif. Lukisan yang dapat dikenaliTermasuk di dalamnya:
Gaya lukisanBercorak gaya dan teknik versi provinsi kontemporer Graeco-Roman; beberapa seniman yang berbeda tampaknya telah mengerjakannya. Secara teknis ini tidak tergolong Fresko (yaitu menggunakan cat yang dicampurkan ke dalam plaster basah)) tapi tergolong tempera di atas plester. Bagian bangunan paling tua memiliki lukisan dekoratif dengan tanpa gambar orang. Beberapa lukisan orang matanya telah digores dan dibuang, terutama yang berpakaian Persia. (Lihat orang di atas kuda putih pada gambar berikut.) Para sarjana berpikir lukisan itu digunakan sebagai alat peraga pembelajaran untuk mendidik dan mengajarkan sejarah dan hukum agama Yahudi. Beberapa orang berpikir bahwa ini sinagoge diberi lukisan untuk bersaing dengan banyak agama-agama lain dipraktekkan di Dura Europos; gereja Kristen yang baru (dan jauh lebih kecil), yaitu Gereja Dura-Europos, tampaknya telah dibuka sesaat sebelum pembuatan lukisan yang dimulai di sinagoge. Lukisan seni berskala besar di rumah ibadah merupakan kejutan bagi para sarjana, walaupun mereka sudah menduga bahwa ada tradisi narasi seni keagamaan Yahudi pada periode ini, yang semua telah hilang, hanya menyisakan jejak di dalam seni Kristen kemudian. Penemuan sinagoge ini membantu untuk menghilangkan interpretasi sempit larangan bersejarah dalam Yudaisme mengenai pembuatan gambar visual. Lihat pulaReferensi
Pustaka tambahan
Pranala luar
|