Simbol Olimpiade
Simbol Olimpiade adalah ikon, bendera, dan simbol yang digunakan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mempromosikan Olimpiade. Beberapa — seperti lidah api, pawai yang meriah, dan tema — lebih umum digunakan selama kompetisi Olimpiade, tetapi yang lainnya, seperti bendera, bisa dilihat sepanjang tahun. MotoMoto Olimpiade adalah hendiatris Citius, Altius, Fortius, yang merupakan bahasa Latin untuk "Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat".[1] Moto ini dikemukakan oleh Pierre de Coubertin pada saat pembentukan Komite Olimpiade Internasional pada tahun 1894. Coubertin mengambil moto tersebut dari temannya Henri Didon, seorang pastor Dominikan yang merupakan penggemar atletik.[2] Coubertin mengatakan "Ketiga kata ini mewakili sebuah program kecantikan moral. Estetika olahraga tidak berwujud."[2] Moto ini diperkenalkan pada 1924 di Olimpiade Paris.[3] Moto yang lebih informal namun terkenal, juga diperkenalkan oleh Coubertin, adalah "Hal yang paling penting bukanlah untuk menang namun ikut berpartisipasi!" Coubertin memperoleh moto ini dari sebuah khotbah oleh Uskup Pennsylvania selama Olimpiade London 1908.[4] Pada tahun 2021, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyetujui penambahan kata "bersama", setelah tanda pisah pendek (en dash), pada moto; kali ini motonya adalah "Citius, Altius, Fortius – Communiter", bahasa Latin untuk "Lebih Cepat, Lebih Tinggi, Lebih Kuat – Bersama" (bahasa Inggris: "Faster, Higher, Stronger – Together", bahasa Prancis: "Plus vite, Plus haut, Plus fort – Ensemble").[5] Menurut beberapa ahli bahasa Latin asal Italia, seperti Profesor Mario De Nonno dan Profesor Giorgio Piras, kata "communiter" atau "communis" sebenarnya digunakan secara keliru dan merupakan kesalahan linguistik.[6][7] CincinCincinnya berupa lima cincin yang saling terkait, berwarna biru, kuning, hitam, hijau, dan merah di atas dasar putih, yang dikenal sebagai "cincin Olimpiade". Simbol ini awalnya dirancang pada 1912 oleh Baron Pierre de Coubertin, salah satu pendiri Olimpiade modern. Dia tampaknya bermaksud membuat cincin tersebut untuk mewakili lima benua yang berpartisipasi: Afrika, Asia, Amerika, Australia, dan Eropa.[8] Menurut Coubertin, warna-warna cincin bersama dengan latar berwarna putih tersebut mencakup warna-warna yang menyusun setiap bendera negara yang bertanding pada saat itu. Setelah pengenalan awalnya, Coubertin menyatakan hal berikut dalam Olympique edisi Agustus 1912:[9]
Dalam artikelnya yang diterbitkan dalam Olympic Revue, majalah resmi Komite Olimpiade Internasional pada November 1992, sejarawan Amerika, Robert Barney menjelaskan bahwa gagasan cincin yang saling terkait datang kepada Pierre de Coubertin saat dia menjadi pimpinan USFSA, sebuah asosiasi yang didirikan melalui gabungan dua asosiasi olahraga Prancis dan sampai tahun 1925, bertanggung jawab untuk mewakili Komite Olimpiade Internasional di Prancis: Lambang perserikatan tersebut adalah dua cincin yang saling terkait (seperti cincin pernikahan yang saling terkait khas vesica piscis) dan awalnya gagasan dari psikiater Swiss Carl Jung: baginya, cincin tersebut melambangkan kesinambungan dan umat manusia.[10] Kongres 1914 ditangguhkan karena pecahnya Perang Dunia I, tetapi simbol dan bendera tersebut kemudian disetujui. Mereka secara resmi tampil perdana pada Olimpiade Musim Panas 1920 di Antwerpen, Belgia pada 1920.[11] Lihat jugaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Olympic symbols.
|